“Bacalah Al-Qur’an, karena dia akan datang pada hari kiamat sebagai syafa’at bagi shahibul Qur’an.” (HR. Muslim no. 804)
Rasanya bergetar hati takkala membaca salah satu hadis tersebut. Pastinya tak hanya saya saja yang menginginkan syafa'at nanti. Semua muslim/ah berlomba-lomba untuk mendapatkannya sehingga mengejarnya di dunia ini *duh berat yah*.
Tapi memang ini yang selalu saya tekankan ke anak-anak, "masuk surga itu ga mudah" godaannya di dunia banyak sementara Allah kasih petunjuk buat masuk ke surga mana yang bisa kita masuki tapi kenapa masih susah ya buat ngerjainnya? *istigfar bestie!*.
Saya selalu meminta anak-anak untuk konsisten mengaji, menghafal sehingga saat ini anak-anak rutin Halaqah bersama Ustadzah dimalam hari, mereka belajar tahsin, ziyadah hingga murajaah. Siapa ya yang tak menginginkan anak shalih dan salihah menjadi penghafal Qur'an makanya saya usahakan untuk memfasilitasi mereka.
Karena itu juga saya pilih sekolah yang mendukung agar anak-anak bisa mudah menghafal. Mencari lingkungan yang sama. Belajar dari Neyna yang saat ini saya pindahkan ke sekolah lebih umum, hafalannya dan habitnya tak terjaga ðŸ˜.
Sebagai ibu, saya juga berperan penting membantu anak-anak menjaga hafalannya. Untuk itu saya belajar juga menghafal agar saat membersamai anak-anak murajaah saya jadi bisa mengoreksi.

Perjalanan Dalam Menghafal Al-Qur'an Sebagai Ibu Bekerja
Menjadi ibu bekerja sekaligus memiliki keinginan dalam menghafal Al-Qur'an tidaklah mudah bagi saya pribadi yah.
Saya memulai memantapkan untuk menghafal sejak tahun 2022, waktu itu saya mendapatkan hidayah karena apa ya? saya lupa tapi intinya saya memantapkan untuk mencoba menghafal Qur'an. Sejak 2022, saya sudah berganti-ganti ustadzah akhirnya sejak akhir tahun 2024 saya cocok dengan metode pembelajarannya hingga kini alhamdulilah saya masih stay.
Metode pertama yang saya kenal dalam menghafal Qur'an adalah saya diminta untuk menghafal 1 surat selama periode hari senin-jumat. Setiap hari sabtu, bada subuh saya akan menyetorkan hafalan saya.
Metode ini super cepat kilat namun harus berhenti waktu sampe Qs. Al-Buruj karena satu dan lain hal dari pihak Ustadzahnya.
Untuk metode pertama ini, saat setoran saya bisa dengan mudah menyetorkan hafalannya meski memang untuk panjang pendeknya masih belum sepenuhnya.
Sayangnya karena metodenya terus ziyadah akhire saya keteteran juga dan kurang murajaah jadinya "Apel Cangkem" wkwkwk..Saya bisa mudah dengan hafalan baru maka surat sebelumnya ketinggalan huahhh...
Lalu sampailah saya bertemu dengan Ustadzah yang kedua, setoran setiap kamis sore atau sabtu malam. Untuk metode bersama Ustadzah kedua ini saya bebas menyetor beberapa ayat. Sayangnya karena waktu tidak cocok dengan saya yang bekerja, saya pamit dan hafalannya kembali SUCI alias 0 lagi. wkwkwk....duh astagfirullah..

KENAPA GA MENGHAFAL SENDIRI?
Ga bisa ges! harus ada yang mengoreksi, bukankan kita tahu ada coretan di hidung melalui cermin atau koreksi dari orang lain? *asiikk*
Pun dengan menghafal saya butuh feedback karena saya takut salah juga pada bagian panjang pendeknya. Dan anjuran dalam menghafal Qur'an juga harus dengan yang ahlinya bukan?
Sampailah akhirnya saya bertemu dengan Ustadzah yang hingga kini membersamai saya dari akhir tahun 2024. Tak hanya Ustadzah tapi grup dengan ibu-ibu sholihah yang usianya ada yang jauh lebih tua dari saya dan yang lebih muda. MasyaAllah.
Metode yang ketiga ini menurut saya cocok banget karena saya belajar tiap hari setiap malam. Dan yang paling mengesankan dari metode yang ini tak hanya menghafal ayat Qur'an saja akan tetapi juga saya wajib menghafal arti per kata (Mufradat).
Setiap senin-kamis malam kami ziyadah dan murajaah, kemudian weekend diberikan waktu setor murajaah kepada Ustadzah dan langsung diberikan feedback-nya.
Meski 1 surat dirasakan lama tapi saya suka metode ini karena saya benar-benar menghayati ga hanya ayatnya tapi sampe keartinya. Setiap selesai 1 surat akan ada evaluasi dan wisudanya.
Begitulah perjalanannya dari 2022 - 2024 menemukan Ustadzah dan teman-teman seperjuangan dalam menghafal Qur'an.
Tips Menghafal Al-Qur'an bagi Ibu Bekerja
Perjalanan selama 2 tahun dalam mencari metode yang tepat dalam menghafal Al-Quran sebagai ibu bekerja, membuat saya tergugah untuk menuliskan di blog ini. Bahwa ternyata tidak ada yang mustahil ya temans.
Adapun yang bisa temans lakukan sebagai berikut:
💖 Mantapkan Niat dan Tujuannya
Segala sesuatu itu berawal dari niat, bagi temans yang bekerja seperti saya bisa kok Bismillah diniatkan untuk menghafal Qur'an karena Allah yah jangan niat yang lainnya.
Tetapin tujuannya bahwa menghafal Qur'an memang menjadi ikhtiar kita di dunia, berlelah-lelah menghafal semoga kelak menjadi syafaat bagi kita.
Jika niat dan tujuannya sudah ada insyaAllah akan ada jalan dipertemukan dengan Ustadzah yang cocok, metode yang tepat serta teman-teman seperjuangan yang kelak menjadi partner murajaah.
Seperti saya meskipun 2 tahun lamanya mencari tapi alhamdulilah Allah pertemukan dengan metode yang cocok.
💖 Luangkan Bukan Sisihkan Waktu
Ingat ya temans meski dunia sibuk, namun saya selalu berprinsip untuk MELUANGKAN waktu bukan menyisihkan waktu.
Keduanya berbeda konteks ya, jika meluangkan maka didalamnya ada prioritas, ada perencanaan dan komitmen yang saya lakukan. Inilah yang perlu temans juga tetapkan luangan waktunya dan komitmen.
Saya sendiri memilih merencanakan waktu menghafal Qur'an setiap harinya pukul 20.00 wib, hal ini sudah saya perhitungkan dari saya pulang kerja, membersamai anak-anak murajaah, masak dan makan malam.
Oleh karena itu saya luangkan waktu pada pukul 20.00 - 21.00 wib, kadang kalau sedang ada udzur saya hanya mendengarkan tanpa ikut ziyadah dan murajaah. Tapi sebisa mungkin alhamdulilah saya selalu hadir.
💖 Murajaah Everytime - Everymoment
Agar hafalan itu tidak luntur, setiap pagi sambil perjalanan ke kantor saya akan mengulang-ngulang ayat-ayat Qur'an yang semalam sudah dihafalkan.
Kadang kalau di ruangan lagi sepi, saya juga murajaah. Atau sedang perjalanan keluar kantor, saya gunakan untuk murajaah.
Namun yang paling sering itu saya lakukan saat salat, misalnya Qs. An-Naba ada 40 ayat maka saya akan murajaah di 4 rakaat salat Zuhur. Masing-masing rakaat 10 ayat. Dan untuk memudahkannya apakah sudah 10 ayat, saya menggunakan jari tangan.
Hal ini dibolehkan ya temans waktu saya ikut kajian dimana dalam murajaah ayat Qur'an diperbolehkan menggunakan jari untuk menghitung ayatnya.
💖 Punya Partner Murajaah
Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, saya memiliki rekan perjuangan dimana salah satu metode yang kini saya lakukan adalah punya partner murajaah.
Selain setiap malam murajaah, setiap weekend saya dipasangkan oleh ketua grup untuk berpasangan bersama dengan rekan-rekan dalam grup.
Saya pernah punya teman murajaah yang sudah nenek-nenek MasyaAllah beliau sudah hafal 15 juz..ya Allah saya jadi malu namun tidak ada kata telat bukan? tetap semangat meski lambat.
Selain yang usianya tua, saya juga pernah dipasangkan dengan yang masih muda. Sama-sama saling mengkoreksi dan menyemangati agar nanti saat evaluasi bisa dengan lancar menghafalkannya.

***
Well temans demikian yang bisa saya bagikan seputar pengalaman dan tips dalam menghafal Al-Qur'an. Doakan istiqamah yah, senantiasa maju terus hafalannya dan terjaga.
Ibu bekerja ternyata bisa loh menjadi penghafal Qur'an *insyaAllah* jadi tetap semangat yah temans. Ada yang mau bagikan tips lainnya? boleh dong sharing.