I'm writing about...

HRD As The Mother Of Company

HRD As The Mother Of Company..

Beberapa waktu lalu viral sebuah video dimana seorang lelaki meneriaki dan memarahi laki-laki yang memohon-mohon untuk tidak mengambil "ID Card-nya. 

Potongan video tersebut dengan jelas dimana lelaki berkacamata itu meneriaki didepan banyak orang dengan sebutan "Sampah".

Mungkin bagi kita netizen yang menyimak potongan tersebut, maka sudah dipastikan jika orang yang berteriak sampah itu begitu arogan. Memaki-maki didepan keramaian? 

Namun yang jadi persoalan hingga lelaki berkacamata yang diketahui adalah HRD di PT. IMIP berteriak dengan kata-kata tersebut tentu ada sebab musababnya yang ternyata calon karyawan tersebut diketahui merokok di area dalam dekat jendela.

Lebih mirisnya adalah di area tersebut sudah ada sign dilarang merokok serta sebelumnya calon karyawan tersebut sudah dibekali mengenai standar keselamatan kerja. Posisinya saat itu si calon karyawan sedang antri menunggu pembagian APD (alat pelindung diri).

Menarik bukan kasus ini? sebagai HRD apa nih tanggapan saya?

HRD-as-The-Mother-Of-Company

HRD as The Mother Of Company

HRD memang di perusahaan sebagai salah satu departemen yang konon katanya paling dibenci. Karena dikit-dikit ngomel, dikit-dikit manggil karyawan, dikit-dikit tegur. Udah kayak mamak-mamak di rumah kan? 

Di rumah, anak anteng main HP ga belajar maka nada soprano mamak sudah terdengar melebihi toa mesjid. Di rumah, anak ga mau sekolah, ga pake baju yang sesuai aturan, ga mau makan, ga mau mandi, pulang telat, berangkat lambat maka sudah dipastikan sebagai ibu yang dilakukan adalah NGOMEL! 

Ngomel bukan karena benci tapi saking sayangnya biar selalu sesuai dengan aturan, kondisi dan koridor syailah. Analogi ini pun sama diterapkan jika HRD itu persis seperti ibu alias mamak-mamak tukang merepet.

Karena di lapangan memang luar biasa selalu terjadi kejadian yang bikin HRD itu jengkel. Seperti karyawan ada yang sering telat masuk, ga masuk kerja berapa hari atau berapa minggu, memalsukan surat sakit karena ga mau dipotong cuti atau dipotong kerja, tidur saat kerja, main HP saat kerja dan semua perilaku kerja kontraprpoduktif lainnya yang bikin HRD darah tinggi.

Siapa lagi kalau bukan HRD yang ngomelin, yang negur kalau perilaku kontraproduktif tersebut terjadi di perusahaan?

Kembali lagi ke kasus yang viral tersebut jadi gimana dong? 

Cara HRD Menegur Karyawan

Dalam kasus yang viral tersebut, setelah saya membaca kronologisnya. Ternyata karyawan yang baru melakukan kesalahan fatal sih merokok yang jelas bukan di area yang disediakan oleh perusahaannya. 

Wajar sih HRD-nya marah cumaaaa saya juga tidak setuju dengan cara menegurnya dengan bilang "sampah" apalagi depan banyak orang yang akhirnya juga ada yang video-in dan viral.

Saya sendiri pernah loh karena amarah sekali, menegur dengan nada tinggi di depan 3 karyawan lainnya. Akhirnya malah jadi trending saya pun dibikin status padahal posisinya jelas si karyawan yang salah.

Dari kejadian yang saya alami pun dengan HRD di IMIP rasanya memang tidak etis menegur depan khalayak. Baiknya adalah panggil di ruangan tertutup sehingga tidak mempermalukan yang kita tegur.

Cuma kasus yang saya alami sendiri ketika saya panggil empat mata eh si karyawannya durjana banget bilang yang enggak-enggak ke yang lain. Memang DAJJAL banget tuh wkwkwk.

Capek banget kan jadi HRD, semuanya salah dan serba salah padahal HRD ya as the mother of company.

Beneran ya temans, manusia tuh sifatnya unik banget sampe-sampe ada yang begini dan nyata saya alami loh bikin keselnya.

Jangan Jadi HRD Berat Karena HRD as The Mother Of Company!

Kalau ada yang nanya dan kasih komen "ih enak yah kerjanya jadi HRD" please "Ga enak woy" tapi baru kali ini sih saya merasa beratnya mungkin karena lingkungan kerjanya juga yang memang toxic sehingga jadi HRD tuh saya rasakan beratnya lebih daripada beratnya rindu Dilan ke Milea *eh ini masih usum*😂.

Salah dikit dikorek sampe akar-akarnya, jadi kalau mau jd HRD emang kudu tebal hati, tebal telinga karena memang akan terhujani cercaan terus sampe akhirnya ga kuat lalu resign.

Baca lagi yang ini : Sudah Mantapkah Resign?

***

Nah demikian yang bisa saya bagikan kali ini..jadi gimana? masih minat jadi HRD? bahkan kabarnya HRD yang viral tersebut dipecat. 

Ngeri yak?

ટિપ્પણીઓ

  1. Sereeem. Dalam hal ini aku netral aja sih. Siburd memang salah, memaki dan depan orang banyak. Tapi si staff juga salah banget, merokok tu area yg jelas2 terlarang. Kalo keduanya di pecat aku lebih setuju.

    Sebagai HRD ga gitu juga caranya. Sampe memaki itu yg aku tentang. Ada banyak cara tanpa harus memaki.

    Tapi yg dilakuin staff pun fatal. Kalo seandainya itu ruangan yg mudah terbakar gimana. Fatal Kan. Jadi aku juga setuju kalo si staff juga dipecat.

    જવાબ આપોકાઢી નાખો

ટિપ્પણી પોસ્ટ કરો

Selesai baca yuk tinggalin jejak komennya ^^
Haturnuhun