Membangun Diri Menjadi Multitasking, sejak tahun 2022 akhir saya tercatat menjadi mahasiswi pascasarjana.
Maka bertambahlah peran saya tak hanya sebagai ibu di rumah ataupun sebagai karyawan di kantor namun juga sebagai mahasiswi di salah satu kampus Bandung.
Diawal-awal masa perkuliahan, tugas kuliah, tugas di kantor menjadi satu padu yang jika ditanyakan bagaimana rasanya? "ah mantap" hahaha. Belum lagi tugas membersamai putra putri di rumah yang semakin hari semakin luar biasa.
Tidak mudah untuk menerima peranan lain dalam kehidupan yang sudah super duper wow banget eh malah nambah keruwetan lagi dengan menjadi mahasiswa? wkwk..
Ntar ada komen netizen "udah tua, riweh pulak sok-sok-an dah kuliah lagi, mending biayanya buat ini dan itu" 😂😂.
Bukan tanpa alasan saya memutuskan kuliah lagi, tapi karena memang ada impian yang mau saya rajut kedepannya *ecieee*.
Lalu bagaimana peranan ini harus saya lakukan selama bulan Ramadan 1445 H?
Ramadan Hadir Membangun Diri Multitasking
Sejak Ramadan 1444 H artinya tahun lalu, saya sudah merasakan kejar-kejaran antara tugas sebagai karyawan, tugas sebagai ibu dan tak lupa sebagai mahasiswi.
Tahun lalu, karena sudah masuk semester 2 yang lagi lucu-lucunya mata kuliahnya membuat saya harus bisa multitasking belum lagi harus masak untuk takjil, berbuka maupun sahur.
Tak lupa juga tahun lalu saya sudah mengikuti kegiatan One Day One Juz bersama Connecting Mama sehingga saya harus mengejar tadarusan.
Apakah semuanya bisa? Allahumma Baarik untuk setiap kegiatan, bahkan tahun lalu itu sebelum lebaran masih ada UAS dong wkwkwk.
Kebayang kan saya harus belajar nyicil kebut bangun jam 01.00 wib hingga sahur lalu ujian jam 07.00 wib.
Alhamdulilah, dipertemukan kembali Ramadan 1445 H dan saya masih menjalani itu semua. Bedanya saat ini saya hanya fokus ke tugas akhir saja jadi sisanya bisa difokuskan buat ibadah dan peran sebagai ibu maupun karyawan.
Dibalik Multitasking Pentingnya Merangkai Waktu Yang Bijak
Saya masih ingat di hari ke-6 Ramadan 1445 H, bagaimana dihari itu saya kejar-kejaran dengan waktu. Selepas berbuka saya tilawah untuk menyicil 1 juz sehingga sisanya bisa saya baca setelah sahur dan bada subuh.
Ketika adzan isya berkumandang, saya dan anak-anak menuju musolah untuk melaksanakan solat isya dan taraweh bersama.
Pulang taraweh biasanya saya memasak, namun malam itu bertepatan dengan menyetor hafalan bersama Ustazah Chanifah karena waktunya pukul 20.00 wib. Wah saya pulang taraweh lari-larian bukan lagi karena kebelet pipis yah tapi karena mengejar bisa setoran juga.
Alhamdulilah meski ada sedikit yang keliru, namun Ustazah mengizinkan untuk lanjut surat selanjutnya.
Habis setoran, saya masak untuk makan karena memang kebiasaan kami makan setelah taraweh. Malam itu saya mau rebahan dulu tadinya biar besok lebih bertenaga, namun pukul 21.30 wib dosen pembimbing WA saya menanyakan tesis saya wkwkwk.
Tadinya mau rebahan ealah jadi ngebut ngerjain tesis hingga pukul 01.00 wib pagi dan tidur sebentar lalu pukul 03.00 wib saya bangun lagi untuk masak sahur.
Lanjut aktifitas seperti biasa, tilawah bada subuh dan jam 07.15 wib anter Rayi sekolah lalu saya bekerja! mata saya beneran belel pada hari senin itu hahaha.
Dear Herva Terima Kasih Sudah Bertahan & Bisa Multitasking
Alhamdulilah, terima kasih ya Allah..sudah membersamai hingga diri ini mampu untuk bisa multitasking. Tanpa ridho Allah tidak mungkin saya bisa juga hingga bertahan dihari ini.
Alhamdulilah keluarga yang support juga, sehingga saya bisa mengikuti semua ritme dengan baik. Kalau saya bayangkan rasanya capek banget tapi MasyaAllah saat menjalaninya biasa aja wkwkwk.
Terima kasih diri ini yang sudah mau bertahan dan mampu menjalani semuanya. Kadang memang butuh usaha yang buanyak untuk sesuatu yang diimpikan.
Namun ketika melihat anak-anak dan akang suami sehat ini menjadi indikator bahwa saya berperan sebagai ibu yang sudah baik, ketika semua pekerjaan di kantor beres menjadi indikator bahwa saya berperan sebagai karyawa yang mampu manage waktu.
Dan ketika nilai UAS mencapai A menjadi indikator bagi saya bahwa saya sudah menjadi mahasiswi yang bekerja keras berusaha menyelesaikan tugas. Alhamdulilah ya Allah..
Berikan Reward Atas Usaha Membangun Diri Menjadi Multitasking
***
Ramadan ini alhamdulilah menempa kembali untuk bisa membangun diri menjadi multitasking, ditambah dengan agenda untuk bisa mengisi ramadan menjadi pribadi lebih baik lagi dengan ibadah.
Semoga kita semua sehat selalu yah, menjadi ibu yang multitasking. Jangan lupa untuk selalu bersyukur dan berterima kasih kepada diri sendiri yang selalu kuat karena sudah hebat selalu bisa membangun diri menjadi multitasking.
Mbaaaa, saluuuut ih. Multitasking itu ga mudah soalnya, apalagi kalo sambil kuliah 🤣. Omg, aku kabarin bendera putih kalo itu 🤭.soalnya aku sadar ga terlalu bagus kalo multitasking. Bisaaa, tp salah satu hasil akan jelek.
જવાબ આપોકાઢી નાખોDulu pas kerja, ditawarin papa utk ambil S2. Mumpung papa masih kerja. Tapi aku ga mau, Krn udh kerja kan. Kebayang aja hrs ambil kelas malam, pulang kantor dari pondok indah ke kampus hahahaha. Mana itu daerah macet. Akhirnya aku tolak sih. Berhubung udh kerja, lebih milih kerja.
Tapi pak suami yg dulu masih pacaran, ambil S2 sambil kerja. Dia juga oke tuh management waktunya.. pulang dari kantor LGS ke kampus. Untungnya blm nikah 🤣. Yg dipikirin blm banyak.
Semoga lancaaaar semua mba herva, dan cepat lulus dengan nilai bagus 👍
Aamiin makasih Mba Fan..
કાઢી નાખો