Ikut Kajian Ustadzah Halimah Alaydrus di Mesjid Al-Jabbar, Apa kabar temans blog ini? sehat yah? InsyaAllah saat sedang berkunjung ke blog ini senantiasa dalam keadaan sehat walafiat dan ceria.
Lumayan lama untuk memutuskan kembali cerita ngaler ngidul melalui blog kesayangan ini, buanyak banget yang mau dibagi melalui tulisan-tulisan indah dan menarik namun karena ada kesibukan lainnya sehingga blog ini menjadi sarang laba-laba hahaha.
Alhamdulilah kali ini saya mau menceritakan pengalaman kali pertama menghadiri kajiannya Ustadzah kesayangan umat, MasyaAllah Ustadzah Halimah Alaydrus datang ke Bandung. Saat mendapati banner berisikan perayaan maulid "Terimalah Kami Sebagai Umatmu" di Mesjid Al-Jabbar Bandung, saya langsung segera menghubungi pihak panitiannya.
Saya mendaftar sejak 06 September 2023 untuk acara tanggal 15 Oktober tersebut. Mendaftar karena ingin mendapatkan jilbab yang senada untuk dikenakan saat acaranya. Harga jilbab juga sangat terjangkau hanya Rp 30.000,-.
Eits sebelum mendaftar, saya terlebih dahulu meminta izin Akang Suami agar bisa hadiri acara tersebut bersama Neyna. Alhamdulilah Akang Suami mengizinkan kami pergi menghadiri acara tersebut. Bahkan langsung ditransfer untuk beli jilbab pink tersebut.
Lika-Liku Perjalanan Menuju Mesjid Al-Jabbar Bandung
Setelah 1 bulan lebih menantikan acara ini, akhirnya tibalah bulan oktober. Seminggu sebelum acara, saya sempat galau apakah ke sana menggunakan mobil sendiri atau menggunakan kereta.
Saya sempat mencari info di tiktok perihal perjalanan menuju acara ini. MasyaAllah semua jamaah pada antusias ga hanya dari daerah Cimahi, Bandung tapi bahkan ada yang dari Yogyakarta, Garut, Krawang hadir untuk majelis ini.
Baca lagi yang ini yuk : Perjuangan Menuju Mesjid Al-Jabbar
Berhubung melihat komen-komen ingin menggunakan kereta maka akhirnya H-3 saya memutuskan membeli tiket kereta api lokal melalui KAI Access, untuk sekalian pulang pergi total biaya yang saya keluarkan sebesar Rp 26.000,- murah meriah.
Tiket kereta lokal dengan jurusan Cimahi - Cimekar @ Rp 5.000,- sementara untuk tiket pulangnnya sendiri @ Rp 8.000,-. Sampai sini saya kira bakalan tenang, tapi galau lagi karena setelah Ummi Alida memberikan info jika acara Ustadzah Halimah biasanya itu akan penuh acara jam 08.00 maka akan dipenuhi jamaah dari jam 06.00 MasyaAllah bukan?
Finally, tanggal 15 oktober 2023 Bada subuh saya memutuskan untuk pergi pake mobil sendiri saja. Karena tiket kereta yang saya beli keberangkatannya pukul 06.44 wib tiba 07.40 wib belum lagi harus jalan atau naik gojek menuju mesjidnya.
Memutuskan menggunakan mobil karena berbekal info dari Teh Afifah bisa melalui tol km 147 langsung menuju mesjid Al-Jabbar. Sayangnya ketika sudah memasuki gerbang tol km 147 ternyata ditutup.
Dan saya langsung tancap gas memutuskan lewat tol untuk keluar Cibiru. Alhamdulilah sepanjang tol keluar Cibiru tidak ada kendala. Fikir saya jam 06.00 wib pasti akan tiba. Tapi ternyata salah karena MACET huahahaha.
Saya pun parkir tidak di kawasan Al-Jabbar takutnya ga kebagian parkir maka saya memutuskan parkir di area luar kawasan.
Mesjid Al-Jabbar Dan Lautan Jamaah Black Pink
Neyna yang kali pertama tiba di Al-Jabbar hingga jingkrak-jingkrak melihat keindahan dan kemegahan Mesjid Al-Jabbar (MasyaAllah).
Kami berdua memutuskan jajan dulu karena perut belum terisi sejak pergi, kami fikir jeda sejenak dulu karena kan acara baru mulai jam 08.00 wib. Sehingga kami memutuskan makan, foto-foto dulu mumpung tidak panas.
Setelah puas dan menghabiskan makanannya, kami memutuskan untuk segera masuk. Dan MasyaAllah untuk masuk saja ngantri. Tiba di pelataran mesjid ternyata sudah penuh di dalam. Luar biasa magnet dari Ustadzah Halimah Alaydrus hingga Mesjid Al-Jabbar dipenuhi lautan jamaah black pink.
Menurut panitia, jamaah ada yang datang sejak Qiyamul Lail luar biasa bukan? Saya awalnya sudah kecil hati harus duduk di pelataran mesjid dimana makin siang pasti makin panas.
Tapi Neyna lalu mengajak saya berlari ketika salah satu pintu dibuka oleh panitia. Kami lalu berdesakan untuk masuk. Padahal tinggal selangkah lagi bisa masuk ke dalam namun dicegah panitia kembali.
Kami diminta duduk lalu berdiri kemudian duduk kembali sampai akhirnya panitia memperbolehkan naik ke lantai 2. Allahu Akbar alhamdulilah bisa masuk ke dalam meski tidak bisa menatap Ustadzah Halimah namun tak mengapa yang penting bisa berada di dalam mesjid.
Di Lantai 2, saya kira kosong namun ternyata sudah penuh juga oleh jamaah dengan nuansa black dan pink.
Mengharu Biru Oleh Ustadzah Halimah Alaydrus
Ketika acara dimulai, alhamdulilah saya dan Neyna sudah mendapatkan posisi nyaman. Sehingga bisa dengan seksama mengikuti acaranya.
Diawali dengan bershalawat lalu memasuki acara inti dengan kajian penuh haru oleh Ustadzah Halimah.
Sementara itu Neyna sempat tertidur sebentar karena mungkin kelelahan dari sejak subuh dan ada adegan lari-lari saat melewati rel kereta dekat mesjid hihi.
"Di akhir nanti Rasulullah akan berdiri di sebelah kiri mimbar, mengapa di sebelah kiri? padahal biasanya Rasulullah selalu menyukai dengan bagian kanan? tidur menghadap ke kanan, makan dengan menggunakan tangan kanan? mengapa nanti Rasulullah berada di sebelah kiri mimbarnya? agar memudahkannya melihat umatnya yang berada di jurang neraka. Nanti ada umatnya yang berteriak "Ya Rasulullah tolong kami" lalu Rasulullah bersujud memohonkan kepada Allah agar membiarkan umatnya itu keluar dari sana. Dari yang memiliki iman segede biji kacang hijau Allah ampunkan hingga yang meinggalnya dalam keadaan beriman Allah ampunkan. Orang-orang tak beriman akan menyesal hingga saking menyesalnya akan menggigit tangannya sampai siku" Ustadzah Halimah Alaydrus
Kami bahagia menjadi umatnya maka jangan pernah cabut hidayah ini, kami bahagia menjadi umatnya maka tetapkanlah kami menjadi umatnya hingga ajal menjemput. Doa terindah semoga kita diterima menjadi umatmu ya Rasulullah. Aamiin.
***
Alhamdulilah selesai sudah kajian dari pukul 08.00 wib hingga 11.30 wib, saya dan Neyna memutuskan untuk berfoto dulu di dalam. Karena antrian keluar juga mengular sama persis seperti antrian masuk.
Bahkan saat keluar lebih parah lagi, saya dan Neyna hampir terpisah dan terjatuh karena terdorong-dorong. Jazakillah Khayr untuk teteh bercadar sudah membantu melindungi Neyna bahkan melantangkan teriakan "kasihan ada anak kecil".
Insiden desak-desakan lumayan lama hal ini dikarenakan jalan keluar digunakan sebagian rombongan jamaah yang duduk dengan santainya *astagfirullah*.
Selepas keluar mesjid, saya memutuskan mencari minuman dan makanan sayangnya sudah pada habis semua. Sehingga kami memutuskan pulang dan mencari makan di luar kawasan.
Yang disayangkan adalah keluar dari majelis ini bahkan baru saja diingatkan oleh Ustadzah untuk menjalankan sunnah. Namun pemandangan makan sambil berdiri, minum sambil berjalan masih terlihat.
Semoga kita semua istiqamah menjalankan sunnah sehingga pantas menjadi umatnya Rasulullah dan kelak mengikuti rombongan Rasulullah aamiin.
Sekian cerita keseruan mengikuti pengalaman kajian bersama Ustadzah Halimah Alaydrus, apakah saya kapok? tidak semoga Allah berikan kemudahan kembali bisa berjumpa dengan beliau. Aamiin.
Masyallah seru banget kan Bundaaa. Iya bayangin aja dari luar luar kota itu datang berbondong bondong ke acara Ustadzah Halimah. Semoga kelak slalu bisa datang ke kajian Ustadzah ya. Neymar pintar banget sihh
BalasHapusAamiin ya Mujib semoga bisa kembali lagi datang insyaAllah :)
HapusLuar biasa mbaaaa, banyak BANGETTTT yg hadir di sana yaaa. Dan seragam pula pakaiannya. Ini memang ditentukan dr awal dress code black pink?
BalasHapusKayaknya aku pernah baca ttg beliau juga di tulisan mba rach alida ga yaa? Ustadzah yang memang tidak difoto kan? Salut juga neyna ikut dan semangat utk hadir bareng mamanya 😄😄👍. Dari pagi pula. Hebaat neyna ❤️
iya mba ditentukan Dress codenya terus beli jilbabnya
Hapus