Tahun 2023 in, Alhamdulilah Rayi menginjak usia 5 tahun senangnya bisa melihat Rayi tumbuh besar dalam kondisi sehat dan bahagia.
Dan momen Ramadan 1444 H ini menjadi momen pertama Rayi untuk belajar berpuasa. Berbeda dengan Neyna sejak usia 4 tahun sudah belajar puasa sehingga usia 6 tahun alhamdulilah sudah Full puasanya satu bulan penuh.
Beda anak beda karakter beda semuanya, makanya saya ga bisa menyamaratakan keduanya pasalnya memiliki hal berbeda.
Rayi sendiri tipe anak yang memang ga tahan lapar, senangnya itu ngemil setiap waktu. Meski doyan ngemil dan makan banyak namun badannya tidak sesemok anak-anak lain. Yang penting berat badanya normal untuk seusianya.
Sementara Neyna sang kakak, makannya ga banyak, ngemilnya juga tidak seheboh Rayi tak heran jika badannya masih kecil saja. Hingga sering dianggap anak kelas 1 dong padahal Neyna sudah menginjak kelas 4 hehehe.
Saya juga dulu saat SD, badannya kecil dan paling pendek sehingga "Ucil" menjadi nama panggilan saya :D.
Back to Ramadan 1444 H..
Ramadan 1444 H In Love
Kami sekeluarga menyambut gembira bulan Ramadan tahun ini, sahur pertama dilalui oleh Rayi dengan sukacita.
Niatnya untuk ikut berpuasa, ditandai dengan sigapnya ia saat dibangunkan bahkan makanpun tidak ada drama hingga menantikan adzan subuh dilalui dengan penuh semangat.
Sayangnya selepas menunaikan solah subuh, Rayi masih belum bisa menahan kantuknya sehingga ia akan tertidur pulas sampe waktu sekolah tiba.
Meski demikian Rayi sudah tertib dalam menjalankan puasa walaupun masih belum full.
Hari pertama ia hanya sanggup menjalankan puasa hingga pukul 08.00 wib selanjutnya pukul 09.00, dan seterusnya bertahap hingga akhirnya dihari ke-4 sudah bisa hingga pukul 12.00 wib.
Saya dan Akang suami tidak memaksakan hingga full magrib namanya juga belajar jadi bertahap.
Dari hari ke-5 hingga 30 hari kedepan alhamdulilah pencapaian dipukul 12.00 wib sudah lumayan.
Habit di Bulan Ramadan 1444 H
Bulan Ramadan 1444 H menjadi bulan yang penuh hikmah dan pembelajaran khususnya keluarga kami.
Tak hanya sekedar santap sahur lalu berpuasa, namun banyak habit baru yang muncul bagi kami.
Diantaranya : kini Neyna dan Rayi bisa bersama ke Mesjid menunaikan tarawih tak hanya tarawih saja selepas sahur mereka bersama akang suami menunaikan solat subuh berjamaah di mesjid.
Lepas pulang dari mesjid, Neyna tak langsung tidur namun ia tadarusan dulu. Karena target ramadan tahun ini bisa khatam.
Alhamdulilah saya dan Neyna bisa menyelesaikan khatam 1x dengan perjuangan yang terseok-seok hahaha.
Habit lainnya yang positif adalah terbiasa bangun sepertiga malam tak hanya untuk sahur saja tapi juga untuk tahajud.
MasyaAllah Tabarakallah Allah mudahkan sekali bagi Neyna dan Rayi untuk beribadah di Ramadan 1444 H ini. Bahkan di sepuluh hari terakhir malam ganjil Neyna ber-itikaf di mesjid.
Rabbi Habli Minassolihin..
Jangan Dipaksa Tapi Kemauan Untuk Belajar Sendiri
Rasanya menyuruh sesuatu kebaikan karena dipaksa itu tidak enak makanya saya mencoba untuk meminta anak-anak dengan kemauan dan kemampuannya.
Jika dulu Neyna bisa langsung belajar hingga konsisten pukul 12.00 wib pada seusia Rayi sementara Rayi belum bisa maka saya tidak memaksakannya.
Dari kajian Ustadz Adi Hidayat yang pernah saya ikuti juga ajari sejak dini namun jangan dipaksa harus bertahap.
Alhamdulilah cara seperti ini menjadi lebih mudah masuk juga tanpa membuat anak terpaksa dan saya menghindari anak-anak berbohong.
Dikhawatirkan jika saya paksa maka akan ada kebohongan jika anak-anak depan saya berpuasa tapi dibelakang saya berbuka. Hal ini yang sangat dihindari.
***
Setelah menjalani puasa selama 30 hari, dan takbir kemenangan berkumandang anak-anak sedih sekali.
Khususnya Neyna hingga ia harus menahan rindu tahun selanjutnya. Semoga saya dan keluarga bisa berjumpa kembali dengan Ramadan tahun selanjutnya aamiin.
Demikian cerita keindahan Ramadan 1414 H, alhamdulilah momen berharga menjadi perubahan diri lebih baik lagi.
Bersyukur banget ya Mba, di tahun ini sepanjang Ramadan akhirnya bisa kembali merasakan betapa semaraknya bulan puasa seperti beberapa tahun sebelumnya sebab berbagai kegiatan di masjid dan berkumpul sudah bisa kembali dilakukan dengan lebih tenang tanpa terlalu banyak aturan pembatasan lagi. Momen yang pas buat anak-anak ikut meresapi meriahnya rasa Ramadan. Keren Rayi. MasyaAllah.
BalasHapusBeneeer mba. Aku juga ga mau maksain anak2 harus langsung kuat puasanya. Ntr malah mereka diem2 buka puasa di belakang lagi.
BalasHapusBeda anak memang beda karakter. Ada yg langsung gampang diajarin puasa, tapi ada yg lama harus bertahap.
Si Kaka lebih gampang ngajarinnya. Mungkin juga Krn dia susah makan 🤣. Jadi puasa malah seneng anaknya, ga usah dipaksa makan 😅.
Beda Ama adiknya, drama dulu pokoknya hahahah. Tapi setidaknya sekarang 2-2 nya udah kuat puasa sampe full. Memang yaaa, puasa itu sbnrnya Krn dibiasakan sedari kecil. Pantes aja temen2ku yg orang asing, pas tau puasa itu seharian ga bisa makan minum, langsung shock mereka 🤣