Pengalaman ke Jatinangor National Park : Bikin Kapok?

Pengalaman ke Jatinangor National Park : Kapok Atau Balik Lagi?, Waktu ada info telah diresmikan dan dibuka secara gratis tempat wisata di Jatinangor, beuh banyak banget videonya.

Mulai dari video kemacetan hingga video kelelahan orang-orang setibanya di sana! Lalu yang bakal jadi pirtinyiinnyi adalah worth it ga kemacetan dan jarak tempuh yang jauh dengan tempatnya?

Menarik...untuk saya bahas kali ini.

Sejujurnya saya bukanlah tipe HUMAN yang konon ada something new lalu gercep kudu dan wajib datang atau coba pertamax.

NO...Temans..saya tipe mageran, kaum rebahan sekali diri ini jadi punya prinsip kalau ga pengen-pengen banget ya MALES!

Terus bijimana kok bisa sih tiba di salah satu tempat wisata yang sedang digandrungi wargi Bandung dan sekitarnya?

Bhaiquelah...akan saya ceritakan kenapa bisa ke Jatinangor National Park!

Tiba di Janpark : Jatinangor National Park

Yup..jika temans yang sudah baca pengalaman saya ke Mesjid Al-Jabbar maka sudah saya pastikan menantikan tulisan ini *krik--krik--krik..

Baca yang ini lagi : Perjuangan Menuju Mesjid Al-Jabbar

Nyatanya tulisan ini kadang sudah tidak dinikmati :D 

Back to topic..jadi sebelum ke Mesjid hits acara family gathering sekolah Rayi itu ke Janspark terlebih dahulu.

Kumpul jam 07.30 wib tiba di Janspark kurang lebih pukul 10.00 wib, untuk ukuran tempat wisata. Bisa saya katakan Janspark luas banget!

Dari sisi parkiran, karena berendeng bus-bus baik dalam dan luar kota itu bisa muat di area parkirnya bahkan bisa dikatakan lowong.

Bangunan dengan cat warna-warni sangat eye catching sih, cocok banget buat pecinta foto jeprat jepret di sini karena spot-nya bisa dibilang "instagramable" abizz.

Cuaca hari itu mendung namun tak menyurutkan rombongan kami untuk bisa menikmati setiap wahana yang ada di dalam Janspark.

Sebelum memasuki kawasan di dalam Janspark, di depan bangunan warna warni bertuliskan Jatinangor National Park, kami semua bergantian foto yang difoto oleh fotografer.

Beres foto bersama lalu lanjut masuk deh!

Ada Apa di Jatinangor National Park?

Memasuki Janpark, disuguhkan dengan luasnya area, terkesan asri karena banyak tanaman-tanaman hias, serta rumput sintetis..

Melewati terowongan penuh lampu lalu jembatan besar hingga sepanjang koridor dengan penuh aneka foodcourt.

Berhubung acara sekolah, maka sebelum dibebaskan menikmati setiap wahana di sana. Saya dan Rayi wajib ikut acara dulu seperti berdoa bersama dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Cuaca mendung lalu turun hujan, padahal selepas makan Rayi sudah tidak sabar berkeliling mencoba setiap permainan.

Ndilalah hujan ga lama kok ges! semesta mendukung sekali kami untuk eksplor tempat besar tersebut.

Wahana di Jatinangor National Park?

Berikut wahana yang kami coba berhubung tinggi Rayi masih belum mencapai maksimal untuk mencoba permainan ekstrim seperti perosotan rainbow yang jadi icon Janspark maupun ontang-anting.

lalu coba apa saja?

1. Kereta keliling area Janspark selama 2x, tiketnya @Rp 20.000,-

2. Istana Balon gitu, tiketnya @Rp 25.000,-

3. Rumah Hantu, tiketnya @Rp 25.000,-

4. The Mummy, tiketnya @ Rp 20.000,-

Untuk naik kereta keliling saja, saya dan Rayi harus antri dan rebutan itupun tidak ada tempat menunggu.

Ditengah terik mentari yang poll, saya dan Rayi duduk dipelataran depan Mesjid yang saya kira bukan Mesjid karena bangunannya sama dicat warna-warni. Berhubung sedang tidak solat makanya saya nunggu di luar.

Setelah antri menunggu lama, itupun merelakan naik kereta yang tidak ada penutupnya daripada menunggu lama dan waktunya habis jadi ya sudah deh naik aja.

Selepas naik kereta, saya berjalan kembali bersama Rayi berdua saja dikarenakan terpisah dengan ibu-ibu yang lain karena Rayi punya keinginan berbeda hahaha. 

Istana balon sendiri ya begitu cuma buat Rayi lari-lari, tidak menarik karena biasanya di pasar malam ada wkwkwk.

Bagaimana dengan rumah hantu? berhubung saya ke sana sudah siang akhirnya yang masuk rumah hantu cuma berduaan saja itupun ditemani si abang yang jaga karena Rayi udah teriak-teriak baru melewati satu ruangan hahaha.

Padahal siang hari tapi gelap banget, penerangan dari handphone juga ga bantu saya sampe saya susah lihat.

Baru kali ini sih pengalaman masuk rumah hantu cuma berdua doang hahaha.

Selepas itu, kami melanjutkan ke The Mummy karena Rayi penasaran. Eh lagi-lagi yang masuk cuma kami berdua saja.

Apa isinya? jadi di sana kayak nonton film dengan layar lebar. Filmnya sendiri tentang Nabi Musa a.s. Ruangannya ber-AC jadi kami berdua bisa ngadem.

Selepas nonton 15 menit, dilanjutkan dengan melihat aneka replika dari mumi, ular, kostum dan enaknya si abang yang jaga memberikan gratis waktu Rayi berfoto dengan menggunakan kostum.

Permainan lainnya apa lagi? ya B aja kayak mobil golf, balon air, otopet juga ada kolam renang.

Review Janspark

Menurut saya pribadi, mendingan ke dufan sekalian dimana tiketnya terusan. Kalau di sini ya gitu tiap wahana beda lagi bayarannya.

Belum lagi tidak tertib sehingga ya gitu deh cape nunggu antrian dibandingkan menikmati permainannya.

Kalau di Dufan sih meski antri tapi tertib ga ada tuh yang serobotan hahaha.

Sisi makanan? banyak banget foodcourt tapi ga praktis dari sisi pembayarannya. Letak kedai dimana, bayarnya kudu di kasir nan jauh di mato. Halah udah malas duluan apalagi masih antri lagi.

Berhubung dari sekolah dapat makan, jadi kami cuma jajan Es Krim dan juice doang yang harganya juga WOW dari harga standar pada umumnya. Bhaiquelah...

Jadi worth it ga jika ke Janspark? kalau saya mohon maaf "NO" dan kalau ditanya mau balik lagi? kayaknya ga deh mana jauh pulak dari peradaban Cimahi hahaha. Mending sekalian ke yang lain aja.

***

Namun demikian, terbayarkanlah rasa penasaran saya dengan tempat wisata yang satu ini. 

Demikian temans yang bisa saya bagikan, adakah yang mau coba ke sini juga? atau sudah pernah?

Tips dari saya jika ke sini, bawa uang yang banyak :D