"Teteh tahu ga apa sih pekerjaan bunda?"
"Tahu dong, sebagai penulis"
"Itu mah pekerjaan sampingan bunda, kalau di kantor tahu ga bunda kerja apa?"
"ya sebagai karyawan yang punya bawahan 10, tapi ga tahu kerjaannya ngapain"
Begitulah sekelumit bincang malam antara saya dan Neyna si sulung tentang pekerjaan saya. Sejujurnya sedih juga yah saat mengetahui anak sendiri kok ya ga tahu kerjaan utama mamaknya di kantor hahaha.
Padahal dulu saya ikut kelas inpirasi 2 tahun berturut-turut agar bisa menyebarkan tentang profesi saya sebagai seorang HRD bagi anak-anak.
Profesi yang mungkin jarang diketahui, bahkan pernah salah satu murid di sekolah menyangka jika HRD itu adalah sejenis pekerjaan guru.
Baca yang ini lagi yah : Yuk Ketahui Fakta Seputar HRD
Ya ampun, sedihnya to the bone mendengar hal tersebut. Boro-boro orang lain ternyata anak saya sendiri juga ga mudeng kerjaan saya wkwk.
Persepsi Pekerjaan HRD Dimata Anak!
Bukan salah Neyna juga jika ia minim perihal pekerjaan saya sebagai HRD. Pasalnya ia tidak pernah menyaksikan langsung apa saja yang saya kerjakan.
Hanya yang ia tahu, jika saya sering menerima panggilan telepon lalu jika saya tidak masuk kerja pastinya saya disuruh lari.
Ya kali..kayak di sekolah zaman doeloe, kalau kagak masuk disetrap wkwkwk. Tapi baik Neyna dan Rayi persepsi mereka sama seperti itu.
Jika saya telat masuk kerja atau tidak masuk kerja maka satu yang ditanyakan "apakah nanti bunda disetrap atau dimarahi"?
Sementara anak-anak di rumah, seringkali melihat saya menulis mengetik melalui leptop. Lalu melihat piagam seputar menulis blog maka yang ada dalam fikiran mereka adalah pekerjaan yang saya lakoni hanya menulis blog dan foto produk.
Saya jarang berdandan heboh, namun jika akan foto produk untuk review pastinya saya akan rapi dan anak-anak sudah hafal dengan berkata "Oh bunda mau kerja yah" alias futu-futu :D
Pekerjaan Yang Bisa Dilihat Oleh Anak
Menekuni dunia blog sejak 7 tahun membuat Neyna semakin ingin seperti saya yakni menulis.
Waktu saya menanyakan perihal cita-cita, Neyna dengan yakin jika ia ingin menjadi penulis seperti saya.
Hal ini terinspirasi karena melihat saya mengetik menggunakan leptop baginya terasa keren melihat pekerjaan sampingan saya ini.
Namun hingga kini, saya lebih mengarahkan Neyna untuk menulis cerita saja belum saya arahkan untuk menulis sebuah blog.
Maka dari itu, saya pernah masukkan Neyna ke kursus singkat bersama Mak Injul tentang cara menulis cerita.
Hasilnya meski masih banyak kurangnya namun Neyna selalu semangat menulis cerita lainnya. Alur cerita melompat-lompat dan bumbu cerita yang tak masuk diakal selalu sukses membuat saya terpingkal takkala Neyna menunjukkannya kepada saya.
Menulis memang tidak mudah, terlebih menulis cerita ada alur, ada setting yang butuh latihan banyak agar jam terbangnya semakin baik.
Pentingnya Anak Mengetahui Pekerjaan Orang Tua
Well, back to persepsi pekerjaan saya dimata anak, kelak nanti saya jelaskan kembali sedetailnya agar anak-anak bisa mengetahui pekerjaan orang tuanya.
Baik saya sebagai HRD maupun ayahnya sebagai seorang IT Programmer, secara garis besar bisa diketahui saja agar tidak terjadi miss persepsi bukan?
Agak ngeri juga yah, kalau anak-anak ditanya sama orang lain eh ga tahu pekerjaan orang tuanya. Bahkan kalau kisah-kisah yang pernah saya tahu, ada ibunya sebagai kupu-kupu malam dan anaknya sampe ga tahu.
Sedih sih kalau sampe tahu jika pekerjaan orang tuanya bukan pekerjaan yang baik. Namun penting bagi orang tua harus jujur memberitahukan pekerjaannya.
Menurut saya, anak juga harus tahu darimana biaya yang ia dapatkan terlebih lagi jika anak sudah mulai mengenal halal dan haram.
Jangan sampe juga sebagai orang tua bekerja dengan yang tidak halal hingga nafkah untuk anak-anak adalah yang haram.
Tanggung jawabnya emang besar, semoga apapun pekerjaannya kita sebagai orang tua benar-benar memberikan teladan agar anak-anak bisa terinspirasi untuk mencari pekerjaan yang halal.
Kelak anak-anak pastinya mengikuti jejak orang tuanya, banyak bukan diantaranya meneruskan usaha orang tua atau bekerja persis seperti kedua orang tuanya.
***
Demikian temans yang bisa saya bagikan kali ini, semoga bisa bermanfaat yah! kalau temans sendiri bagaimana menjelaskan seputar pekerjaannya kepada anak? lalu apakah anak mengerti? yuk bisa sharing yah!
Diinget2 anakku juga kayaknya belum aku aku jelasin apa pekerjaan aku dan papinya mba 🤣. Mereka tau papinya kerja di mana, aku dulu kerja di mana, tapi apa job desk di kerjaan itu mereka ga tau.
BalasHapusBener juga Yaa, kayaknya memang harus dijelasin. Apalagi aku skr kerja dari rumah. Jangan sampe kalo ditanya gurunya, dia bakal jawab mami main hp trus 🤣🤣🤣. Padahal itu kerjaaa 😅