I'm writing about...

Noktah Merah Perkawinan : Anak Selalu Jadi Korban!

"Tampar Aku Mas" Tamparrr...

Begitu teriakan Ambar kepada sang suami!

Pertengkaran hebat dalam rumah tangga menjadi bumbu ciamik dalam film yang berjudul Noktah Merah Perkawinan.

Sejujurnya judul Noktah Merah Perkawinan ini melekat dalam ingatan saya sebagai judul sinetron zaman saya kelas 6 SD atau SMP yah kurang lebih sekitar segitu.

Ayu Azhari dan Cok Simbara digambarkan cek cok terus, saya tahu sinetron ini karena mendiang ibu yang selalu menyaksikan sinetron ini sehingga mau tak mau saya juga menikmatinya hahaha.

Saya selalu terenyuh dengan adegan Ayu yang diperankan Niken Ayu sebagai anak bungsu dari pasangan Ambar dan Priambodo ini kerap menangis jika kedua orang tuanya bertengkar.

Ya ampun sedihnya nyampe to the bone, sakit banget liat Ayu nangis berderai air mata mendengar tengkar dan teriakan orang tuanya.

Tak hanya Ayu pun sama dengan kakaknya Bagas, mereka menjadi korban atas perseteruan kedua orang tuanya. 

huhuhu...sedih banget..

belajar-parenting-dari-film-noktah-merah-perkawinan

Remake Noktah Merah Perkawinan

Agak kaget juga saat tahu ada remake sinetron Noktah Merah Perkawinan yang diangkat ke layar lebar. Tak tanggung-tanggung pemainnya yang melakoni dalam remake film ini menggaet Marsha Timothy, Oka Antara dan Sheila Dara.

Saya sendiri baru nonton diawal tahun 2023, setelah melihat beberapa deretan film di Netflix dimana film Noktah Merah Perkawinan ini menjadi deretan dalam 10 film rekomendasi.

Tak lantas menontonnya, akan tetapi saya coba download dulu dan baru menyelesaikan film yang berdurasi 1 jam 59 menit ini dalam 3 sesi wkwk.

Entah mengapa awalnya saya ga sanggup untuk mengurai air mata jika menonton ini. Karena beberapa review yang saya lihat jika film ini BAGUS dan mengharu biru.

Alhasil, setelah saya tonton sendiri benar saja saya tak sanggup untuk tidak menangis hingga sesenggukkan.

Ada pedih, sakit, kecewa semua bercampur ketika saya menyaksikan film ini. Cerita yang memang relate banget sama kehidupan rumah tangga.

Meski remake dari sinetron hits dengan judul sama namun ceritanya tak serumit sinetron. Hanya saja menurut saya dalam film ini benar memberikan banyak pelajaran yang bisa diangkat.

belajar-parenting-dari-film-noktah-merah-perkawinan

Lesson Learn Noktah Merah Perkawinan

Dari film ini, justru saya menyoroti sisi anak-anak mereka yakni Bagas dan Ayu. Khususnya Bagas, anak pertama yang mengetahui pertengkaran kedua orang tuanya hingga ia stress.

Stress-nya Bagas ditandai dengan kambuhnya penyakit gatal pada punggungnya hingga terus muncul bahkan saking stress ia menjadi tidak fokus belajar dan mengabaikan PR.

Sakit sekali rasanya menjadi Bagas, sudah di rumah tidak nyaman eh di sekolah ia harus terima hukuman pula karena tidak mengerjakan PR bahkan berulah berujung Ambar ibunya dipanggil wali kelasnya.

Pertengkaran dalam rumah tangga memang tidak bisa dipungkiri akan selalu ada, saya pun demikian meski telah berumur 1 dekade namun konflik dengan akang suami selalu ada.

Dari film ini juga memberikan contoh jika komunikasi yang kurang baik antara pasangan maka ujungnya adalah penumpukan masalah sehingga hal ini seperti bom waktu.

Keterbukaan, kejujuran dalam rumah tangga memang merupakan kunci utama dalam komunikasi dengan pasangan.

Dalam film, Gilang sebagai suami bukannya terbuka dengan Ambar ia malah terbuka dengan ibunya sendiri sehingga bisa temans tebak sendiri hubungan mertua dan menantu menjadi tidak baik.

Padahal menurut saya, Ambar saja tidak menceritakan apapun kepada ibunya sendiri perihal kisruh dalam rumah tangga. Ia memilih bercerita kepada konselor pernikahan.

Ada baiknya memang kita terbuka kepada yang bukan keluarga, teman sekalipun juga jangan jika ujungnya adalah membuat rumit hubungan.

Sayangnya cara ini ga berhasil untuk Ambar dan Gilang, sehingga timbul salah paham karena Gilang juga malah terlihat dekat dengan perempuan lain yakni Yulinar.

Teruntuk Perempuan Yang Mencintai Suami Orang

Yulinar yang diperankan Sheila Dara, juga bikin saya gemas kenapa sih dengan mudahnya menaruh hati bahkan jatuh cinta sama suami orang?

Perempuan macam Yulinar yang menyebabkan banyak rumah tangga menjadi kisruh bahkan hancur. Beruntungnya dalam film Gilang tidak memberikan ruang sehingga Yulinar ga ada tempat di hatinya.

Lalu bagaimana jika Gilang juga kasih ruang dalam hatinya? bah ini si Gilang bisa diunyeng apalagi si Yulinarnya. Saya juga ga habis fikir sama perempuan macam gitu?

Di dunia nyata, ada banget Yulinar-Yulinar lain, yang jadi pertanyaan saya adalah :

Hati dan otaknya tuh dimana? bahkan ada yang sampe rela mau jadi istri kedua secara diam-diam! Tolol banget sih menurut saya!

EGOIS namanya, mikirin ga sih anak-anak dalam pernikahan laki-laki beristri tersebut? mikirin juga ga perasaan istrinya?

Buat yang bilang, "lah namanya juga cinta bisa tumbuh subur gitu aja" ih pengen saya ludahin perempuan begitu.

Bahagia dengan merebut kebahagiaan orang lain tuh ya ga bisa dong? apalagi sampe harus mencederai hati anak-anak.

Anak-anak broken home itu jelas akan punya luka batin dibandingkan dengan anak-anak dari keluarga utuh. Contohlah Aurel, dia bahkan harus melewati masa-masa terapi ke psikolog hingga akhirnya ia berdamai dan kini hidup bahagia.

Bagaimana anak yang ga seberuntung Aurel? luka batin dari keluarga broken home akan terbawa apalagi bila tidak terobati.

Anak-anak selalu menjadi korban, jangan biarkan mereka menanggung luka hanya karena keegoisan orang tua.

***

Film ini bagus banget sih ditonton sebagai pelajaran terbaik agar komunikasi dengan pasangan bisa terus dipupuk jangan dibiarkan jika ada masalah.

Ingatlah tujuan pernikahan diaawal apa? apalagi kalau sudah punya anak, kasihan anak-anak jika harus menelan pertengkaran kedua orang tuanya. Ada adegan dimana anak-anak terlantar kelamaan dijemput dari sekolah karena Ambar kelupaan abis tengkar sama Gilang.

Ini contoh kecil dimana anak-anak akan selalu jadi korban saat kedua orang tua tidak harmonis.

Demikian yang bisa saya bagikan 😁 ada yang sudah nonton? gimana tanggapannya nih?

కామెంట్‌లు

  1. Eh padahal aku nonton dulu sinteronnya, tapi kok malah lupa yg main Cok Simbara yaaa. Kenapa dalam ingatanku Dede Yusuf pemeran cowonya 🤣🤣🤣🤣🤣.

    Aku ga nonton yg versi film mba. Ini memang bukan film selingkuh sih, tapi ntah kenapa kalo udh ada bau2 wanita gatal aku tuh males wkwkwkwk.

    Takut emosi akutuh 😂🤭. Jadi aku baca review temen2 ajalah. Dan setuju, aku pun pengen ludahin cewe yang mungkin setuju kalo ada wanita rela jadi istri kedua atau ga segan godain suami orang. Ga pernah respect Ama cewe murah begitu

    రిప్లయితొలగించండి

కామెంట్‌ను పోస్ట్ చేయండి

Selesai baca yuk tinggalin jejak komennya ^^
Haturnuhun