Pagi ini saya menonton film Bollywood India genre Horor namun pengemasan film India selalu ada sisipan humornya sehingga seremnya ga terlalu bikin merinding disko dibandingkan film Thailand.
Awalnya saya kira filmnya menceritakan rumah hantu, namun ternyata ga cuma rumah hantu saja akan tetapi alur cerita yang memberikan pesan khususnya bagi orang tua untuk berbuat adil.
Jadi dari film tersebut, menceritakan dulunya hidup sepasang kembar Anju dan Manju. Namun sayangnya ayahnya lebih menyayangi kakaknya sejak kecil adik kembarannya tak pernah mendapatkan dukungan bahkan sedari kecil juga si adik sampe belajar ilmu hitam dong.
Namun saat si adik ini belajar ilmu hitam, ayahnya menemukan dirinya bersama penyihir. Yah pada adegan selanjutnya tentu saja temans sudah menduga maka si adik makin tersisihkan.
Mengapa Orang Tua Harus Pilih Kasih
Hingga keduanya beranjak dewasa, baik Anju dan Manju tumbuh dengan kasih sayang dari ayahnya yang berat sebelah.
Anju mendapatkan limpahan sayang serta dukungan sementara Manju sebaliknya. Lalu pada akhirnya seperti film Thailand yang kembar juga dimana mereka berdua menyukai pria yang sama.
Ealah kenape sih yah begini mulu? padahal pria di luar sana masih ada kenapa kudu rebutan. Inilah yang bikin saya gemas nontonnya.
Dan akhirnya mereka berdua unjuk gigi agar pria itu terpikat. Singkat cerita pria itu menentukan pilihannya kepada Anju.
Wow makin dendam kesumat aja si Manju dan akhirnya Manju yang emang mendalami ilmu hitam membunuh kakaknya Anju, ayahnya hingga 8 kerabat lainnya yang mengetahui jika Manju ini jahat banget.
Kisah ini tentu ga hanya seperti difilm saja, orang tua bahkan ga sadar bukan untuk pilih kasih.
Mungkin ga kerasa namun pada akhirnya membuat kecemburuan dan mengobarkan api dalam hubungan keluarga.
Tapi memang bisa jadi yang bikin orang tua lebih sayang pada anak yang satu dibanding lainnya bisa jadi anak yang satu punya sifat, karakter yang menyenangkan sementara yang lainnya menyebalkan.
Anaknya yang menyebalkan ga bisa intropeksi tapi terus menyudutkan orang tua. Bisa juga case-nya memang pada dasarnya orang tua ga suka aja dengan kehadiran anak tersebut sehingga terjadilah PILIH KASIH pada anak.
Bagaimana Harus Adil Kepada Anak?
Saya sendiri ga ingin anak-anak mengalami fenomena yang menyakitkan demikian hingga menjadi bom waktu dan pada satu waktu meledak.
Menjadi adil tentu bukan hanya keberpihakan saja namun menurut opini saya adalah bisa menjadi orang tua yang menempatkan sesuatu sesuai kebutuhan anaknya.
Misalnya nih di rumah, Neyna yang memang sudah sekolah SD lalu ada tugas harus bawa pianika maka saya akan belikan.
Bagaimana dengan Rayi? yes anak cimit ini langsung memberondong saya mengapa ia tidak dibelikan juga? maka komunikasi pada anak penting dalam masalah ini sehingga Rayi bisa mengerti jika untuk seusianya pianika masih belum dibutuhkan. Dan solusinya boleh pinjam dan mencoba saja.
Lain waktu jika membelikan baju, maka saya akan membelikan yang harganya sama. Jadi Rayi dengan ukuran lebih kecil maka pastinya harganya jauh lebih murah dan bisa mendapatkan baju dengan jumlah banyak agar harganya sama dengan baju Neyna.
Misalnya 1 stel baju Neyna harganya 500 ribu sementara Rayi 1 stel 250 ribu maka saya akan membelikan Rayi 1 stel lagi sehingga keduanya bernilai sama.
Untuk barang lainnya, dari tempat minum, pensil, Quran saya usahakan sama hanya beda warnanya sesuai warna favorit mereka masing-masing.
Belajar Dari Banyak Kasus Orang Tua Yang Ga Adil
Jangan sepelekan hal ini, alih-alih mendamaikan orang tua yang tidak adil justru membuat jurang antara saudara kandung.
Saya juga akhirnya belajar agar terus berusaha adil, terlebih di rumah juga anak-anak ya ribut terus lalu baikan.
Baca yang ini lagi : Love Hate Siblings Relationship
Saya pernah alami ketika Neyna protes karena saya selalu menyalahkan dia padahal jika dirunut ternyata kesalahan Rayi to.
Sebagai ibu, saya menyadari kesalahan saya sehingga saya tidak segan meminta maaf dan pada akhirnya jangan pernah berpihak menjadi kunci agar anak-anak di rumah itu merasakan keadilan.
Jika sudah ada pertengkaran hebat, maka keduanya pasti mendatangi saya lalu berebut menyampaikan alibi masing-masing.
Contohnya : ada tumpahan es di lantai setelah mendengarkan penjelasan keduanya jika memang Neyna dan Rayi salah maka saya meminta mereka membereskannya bareng-bareng.
Ga mudah memang temans jadi orang tua yang adil dan beradab macam bunyi sila ke-2. Tapi jika mau belajar InsyaAllah akan bisa mengatasi dan jauh dari sikap orang tua yang tidak adil.
***
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga kita terus dimampukanNya untuk mendidik anak-anak dan memberikan kasih sayang yang sama tanpa membedakan serta menjadi orang tua adil.
Selalu ingat dampak psikologis anak jika menjadi orang tua yang tidak adil.
Adakah temans punya pengalaman serupa? kuy kita bisa tukar pendapat.
Thanks for your sharing...
ОтветитьУдалитьMY Pleasure Camnda
УдалитьJujur aku masih belum bisa 100% adil juga mba. Tapi berushaaaa banget untuk adil ke anak2. Karena tau sih, efeknya ga bakal bagus kalo pilih kasih trs2an, mereka bisa saling membenci, saling menjelekkan, yang takutnya sampe saling bunuh. Di keluargaku ada yg anak2nya sampe rebutan warisan, amit-amit lah 😔. Itu Krn didikan ortunya yg bikin mereka jadi saling bersaing trus2an. Sampe soap warisan jadi pertengkaran.
ОтветитьУдалитьMamaku sampe bilang, jgn begitu kalian. Saling dukung, saling support Ama saudara kandung.
Dan aku juga ga mau anak2ku begitu. Mereka cuma berdua, jadi satu sama lain ya hrs saling sayang. Salah satunya perlakuan dari kami ortunya, hrs adil, jadi mereka juga ga gontok2an Krn merasa disisihin
Susahnya kalo aku sedang badmood, kdg suka meledak marah gitu aja ke kakaknya, padahal yg salah bisa jadi adek 😔
iya mba, berusaha terus adil yah karena takut dampak kedepannya berbahaya sekali udah banyak yah kasus krn ketidakadilan
Удалить