Kesehatan saluran cerna selalu menjadi pembicaraan dan materi yang terus digaungkan berulang-ulang mengingat pentingnya kesehatan saluran cerna terlebih pada anak-anak.
Hayoh temans gimana nih? pernah punya pengalaman mengenai kesehatan saluran cerna anak yang berakibat anak menjadi sakit bahkan timbul alergi karena ketidaktahuan kita sebagai orang tua?
Mengingat resiko yang banyak sekali ditimbulkan dari saluran cerna yang tidak baik pada anak-anak, maka penting sekali bagi orang tua seperti saya ini terus menerus untuk diingatkan potensi bahaya yang ditimbulkan jika mengabaikan kesehatan saluran cerna anak.
Apalagi jika saluran cerna pada anak sendiri dipengaruhi faktor asupan makanan yang kurang mengandung serat. Saya sendiri pernah mengalami anak-anak mengalami sembelit dikarenakan asupan seratnya yang kurang.
Nah hal ini ga bisa dibiarkan temans, meski anak-anak punya hate relationship sama yang namanya sayuran tentu saja peran dan support dari orang tua agar anak-anak ga benci yang namanya sayuran.
Ga hanya sayuran saja akan tetapi semua makanan yang mengandung serat memang wajib banget dikenalkan kepada anak.
Pentingnya Serat Untuk Saluran Cerna dan Alergi Pada Anak
Lagi-lagi saya sangat beruntung bisa mengikuti acara webinar pada tanggal 23 agustus lalu, webinar yang diselenggarakan oleh Danone ini mengambil tema bertajuk Pentingnya serat terhadap kesehatan saluran cerna dan mengurangi resiko alergi pada anak.
Pak Arif Mujahidin menjelaskan jika saat ini berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018, 95,5 persen penduduk Indonesia berusia di atas 5 tahun masih kurang konsumsi serat. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa 9 dari 10 anak kekurangan asupan serat, dimana rata-rata anak Indonesia usia 1-3 tahun hanya memenuhi ¼ (seperempat) atau rata-rata 4,7 gram per hari dari total kebutuhan hariannya.
Danone tidak hanya menyediakan produk bergizi yang dibuat khusus untuk membantu menjawab tantangan kebutuhan gizi anak, termasuk rangkaian produk dengan nutrisi tepat tinggi serat namun juga berkesinambungan memberikan edukasi mengenai gizi.
Hal ini tentu saja menjadi perhatian penting bukan? terlebih masa anak sejak dalam periode golden-nya
butuh asupan nutrisi yang tepat termasuk kecukupan serat.
Masalah Nutrisi & Psikologis Pada Anak Alergi Makanan
41% orang tua memiliki anak dengan kondisi alergi melaporkan dampak yang signifikan pada tingkat stress mereka. Dalam aspek perkembangan anak, gangguan alergi akan bisa berdampak pada fisik, sosial dan kognitifnya.
Agak ngeri juga ya temans, alergi pada anak ga bisa dianggap sepele. Lebih lagi pengalaman Mba Octavia sebagai ibu dengan anak yang memiliki alergi pada makanan. Ia harus ekstra dalam memperhatikan kecukupan nutrisinya dan tak lupa memenuhi kebutuhan serat agar anak sehat.
Tips Untuk Perkembangan Anak Alergi
Dari webinar ini, dr. Endah dan Mba Anastasia memberikan tips baik dari sisi kesehatan juga parenting untuk anak alergi.
Adapun tips dalam mencukupi kebutuhan serat anak, diantaranya adalah :
- Makan minimal lima porsi buah dan sayur per hari
- Memilih makanan seperti roti, sereal, beras dan pasta
- Minum lebih banyak air jika makan makanan tinggi serat
- Bermain bersama anak dan orang tua selama 20-30 menit
- Bermain permainan yang mengasah emosi
- Permainan seperti role play, puppet agar anak dapat meregulasi emosi dan mendapatkan fondasi rasa aman secara emosi.
Demikian temans, informasi yang bisa saya bagikan. Jangan lupa untuk selalu konsultasi dengan dokter terkait tumbuh kembang anak yah apalagi yang memiliki alergi.
Semoga bisa bermanfaat yah!
Saya masih bingung apa kaitan anak dengan alergi dengan ibu bermain bersama anak selama 20-30 menit. Mungkin bisa dijabarkan. (apakah ada kaitan alergi dengan emosi?) Lalu kenapa yang ditekanankan jadi emosi karena fokusnya pada allergi?
BalasHapusTernyata serat itu penting sekali ya, jangankan anak, kadang orang dewasa saja sulit makan serat. Kita juga harusnya bisa mulai dari diri sendiri agar dapat memberikan contoh kepada anak. Orang tua juga harus kreatif menyajikan menu yang kaya akan serat tapi tidak membosankan.
BalasHapusMeskipun aku belum menikah, aku suka sekali baca tulisan parenting, ini bisa menjadi ilmu setelah punya anak nanti. Terima kasih kak atas sharingnya.
BalasHapusMeskipun aku belum menikah, aku suka sekali baca tulisan parenting, ini bisa menjadi ilmu setelah punya anak nanti. Terima kasih kak atas sharingnya.
BalasHapuskeponakan saya alergi juga mba, kalau makan telur dan susu terlebih udang. untungnya makan sayur aman. kasian kalau udah kambuh, kulitnya merah meradang dan gatal-gatal. setelah berobat dan terapi alhamdulillah mulai berkurang
BalasHapusNah ini, alergi bisa ditimbulkan dari makanan juga. Dengan makan makanan berserat bisa membantu pencernaan dan mencegah alergi
BalasHapusSeingatku waktu anak pertama Alhamdulillah ngga pernah ada alergi akibat makanan. Entah karena aku yang ngga ngeuh atau lupa hehe tapi aku baru tau nih ada hubungan antar saluran cerna dan alergi. Hmm kalo dipikir pikir iya juga sih ya
BalasHapusBener anak-anak ini emang kudu dijaga saluran cernanya. Soalnya gampang banget kena penyakit, sesimple ngga cuci tangan pas makan bisa bikin sakit perut berkepanjangan.
BalasHapusMakanya kudu jaga makan, jaga kebersihan tangan, peralatan makan, perbanyak probiotik biar sebat terus
Ternyata alergi bisa berpengaruh pada stress juga ya mba..untunglah dua anakku aman terhadap alergi. Ternyata juga dipengaruhi oleh pencernaan ya..
BalasHapustantangan banget sih buat saya buat membiasakan anak makan serat ini. soalnya makan biasa aja mereka susah banget apalagi sayur. kalau buah masih suka sih
BalasHapusdulu aku sebagai anak-anak kerasa banget kurang serat, ga suka sayur. sukanya cuma buah2an aja. Ga mau anakku nanti sepertiku, mesti belajar lagi nih
BalasHapus