"Selamat pagi Ibu Herva, ibu setelah saya cek dimana kelengkapan administrasinya juga tidak ada dan dicek melalui sistem sudah dipastikan itu semua berkas KIR-nya palsu"
Pagi itu hari jumat 21 Januari 2022, dalam kondisi demam saya menerima kabar melalui telepon jika surat-surat KIR bus jemputan karyawan dinyatakan palsu.
KIR Palsu bisa diacak melalui sistem, dinyatakan palsu karena disistem DISHUB tidak tercatat secara resmi terakhir masuk sistem tahun 2017.
Baca lagi : Pengalaman Sakit DBD & Tipes Rawat di Rumah
Saya menangis, potek hati saya selepas mendengar kabar tersebut. Emosi saya campur aduk ya sakit hati, kesal dan juga ingin marah mengetahui jika ternyata selama ini KIR Palsu.
Baiklah akan saya ceritakan temans tentang KIR Palsu dan bagaiamana akhirnya saya menyelesaikannya.
Mungkin juga update blog saya ini sekarang rada sepi karena memang saya benar-benar diminta fokus membenahi dunia nyata khususnya ranah di divisi saya sendiri.
Kronologi KIR Palsu
Jika temans yang mendapati blog ini, pasti sudah hafal dimana saya bercerita banyak jika saya sudah dipindahtugaskan menjadi General Affair (GA) yang mengurus salah satunya adalah kendaraan.
Ga hanya perbaikan kendaraan namun juga mengurus pajak hingga KIR.
Akhir tahun 2020, saya resmi menjabat posisi ini. Dimasa 2021 saya masih banyak belajar sendiri dan masih meraba-raba dengan kondisi pekerjaan.
Dan karyawan yang saya supervisi diantaranya adalah 7 orang driver.
Dalam mengurus KIR maupun pajak, ada satu driver sebut saja Pak-Yu yang konon sejak dulu dipercaya untuk mengurusnya.
Berhubung saya awam sekali maka saya mengikuti habit yang sudah jalan sedari dulu.
Februari 2021, ternyata masuk pengurusan KIR Bus. Ohyah di kantor saya ini punya 3 armada bus ukuran sedang guna penjemputan karyawan.
Saya mengikuti arahan rekan kerja yang dulu pegang GA meminta Pak-Yu yang ngurusnya.
Baiklah saya mempercayai beliau, saya berikan uang sejumlah sekian juta untuk pengurusan KIR Bus ini.
Februari - Maret - April - Mei - Juni, Pak-Yu tak kunjung memberikan hasil KIR.
Saya sudah mulai curiga dari momen ini apalagi dalam selang waktu tersebut Pak-Yu berulah tidak masuk yang bikin saya kesel.
Sampai akhirnya saya tagih dan minta kontak orang yang Pak-Yu tunjuk dalam mengurus KIR-nya.
Beliau kirim foto seseorang yang menurut saya tidak meyakinkan serta dalih alasannya adalah orang tersebut covid-19.
Ya..salam saya juga penyintas covid tapi ga sampe berbulan-bulan.
Karena terus saya desak akhirnya bulan juli, Pak-Yu datang ke meja saya memberikan kartu blue serta kartu Uji berkalanya.
Apakah sudah selesai sampe disitu?
Yas..karena kebodohan saya juga yang memang ga tahu kayak gimana kartu KIR itu akhirnya saya menerima dan laporan ke pihak finance jika persoalan KIR sudah done.
Jadi sampe sini temans sudah bisa bayangkan yah, Pak-Yu itu kongkalingkong dengan entah siapa untuk mengurusnya KIR bus sejak tahun 2018 hingga 2021.
Masalah Lain & PHK
Jujur selama saya pegang GA saya merasakan ketakutan yang teramat karena saya membawahi 10 orang dan juga approval apapun ada di tangan saya.
Artinya ketika saya APPROVE sesuatu dan ternyata itu bukan jalan baik maka saya yang kena.
Allah Maha Baik, Allah Maha Mengetahui, Allah Maha Mendengar
Apa yang saya risaukan, perlahan dibuka oleh Allah hingga puncaknya Pak-Yu saya berhentikan dibulan desember 2021.
Tahun 2022, mulailah KIR maka saya yang ambil alih untuk mengurusnya sendiri.
Di sinilah akhirnya terbongkar kebusukan Pak-Yu seperti yang saya ceritakan diawal tulisan.
Saya meminta tolong bantuan kepada kenalan DISHUB dan mereka ga sanggup dengan ketidaklengkapan administrasnya serta KIR yang palsu.
Astagfirullah..
Saya yang saat itu masih DBD serta Tipes, merasa marah hingga akhirnya saya langsung bilang di grup bawahan serta atasan perihal ini.
Membenahi Dari Nol Masalah KIR
Selepas saya sembuh, saya bergegas mengurus semuanya. Alhamdulilah melalui kenalan dari SAMSAT dan bisa langsung menghubungi pihak DISHUB tanpa calo.
Minggu lalu menjadi cerita yang tidak saya lupakan, saya bersama driver membawa 1 bus ke DISHUB lalu cek kendaraan dan menceritakan kronologisnya.
Pihak DISHUB kasihan kepada saya karena bertahun-tahun dibohongi bahkan meminta untuk diusut.
Namun yang sudah ya sudahlah yang penting sekarang saya sudah bisa mengurusi dengan jalan baik.
Biarlah hukum Allah yang bekerja, jika di dunia tidak dapat tunggu saja di pengadilan akhirat.
Saya bersama pihak DISHUB |
***
Dari kasus ini saya merasa senang sekali, pencapaian selama pegang GA akhirnya berhasil membongkar kepalsuan selama ini.
Baca juga yang ini : Investigasi Surat Sakit Palsu
Meski baru setahun menjabat tapi saya merasa bangga bisa membenahi yang salah juga bisa meng-cut Pak-Yu karyawan toxic bagi lingkungan temannya.
Dan juga bisa mengurus KIR tanpa calo! it's mantap bukan?
Menjadi atasan memang memikul tanggung jawab berat, makanya saya selalu sampaikan kepada bawahan :
"Bekerja itu ga hanya cari uang saja tapi juga keberkahan didalamnnya, apa yang dihasilkan akan mengalir ke anak, orang-orang yang dinafkahi"
Ga mudah juga buat saya, awalnya saya lelah pegang divisi ini ingin rasanya menyerah namun ternyata Allah sudah memilih saya untuk bisa menghadapi persoalan ini.
Bekerjalah dengan baik, jadilah orang baik jika tidak menemukannya dalam lingkungan itu.
Duh ada aja ya orang orang yang kerja maunya mudah tapi nggak berkah dan ujungnya menyusahkan. Tapi kan semua kebohongan kelak akan terbongkar juga ya Mba.
BalasHapusbetul mba
Hapuswah memang kadang seperti itu sih, mau cari gampangnya dan ambil kesempatan untuk dirinya sendiri
BalasHapusmemang bu
Hapus