Hingga Tuhan menolong kita"
Lagu ini terus terngiang dalam benak saya, menjadi buah karya yang lahir sebagai bentuk KEPEDULIAN kepada siapapun yang terus berjuang ditengah pandemi covid 19 ini khususnya untuk Tenaga Kesehatan.
Hari demi hari update kasus covid ini tak hanya menggugurkan warga biasa namun satu persatu tim NAKES berguguran.
Jujur saya nangis melihat berita dimana dokter, perawat satu persatu gugur. Saya yakin tak hanya saya pribadi yang merasa sedih dan kehilangan dengan berita bergugurannya tenaga kesehatan akan tetapi jelas keluarga yang ditinggalkan akan mengalami kesedihan mendalam.
Ada anak yang harus menjadi yatim, ada anak harus menjadi piatu karena ayah atau ibunya yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan yang bertugas meninggal.
Baca yang ini juga :
Bagi saya, meninggal karena covid-19 ini sungguh menyakitkan karena proses pemandian jenazah hingga pemakamannya harus berjauhan dengan orang-orang terdekat :(
Bayangkan saja bagaimana hancurnya orang-orang terdekat yang ditinggalkan oleh mereka tanpa pesan, tanpa isyarat, tanpa berpamitan namun harus ditinggalkan selamanya.
PEDIH...
Review Coelho's Circle
Masih banyak yang mengira bahwa virus ini hanya konspirasi dan meremehkan tanpa peduli pada siapapun kepada mereka yang telah kehilangan orang yang begitu dicintai, kehilangan Cahya dalam hidupnya.
Tak ada empati untuk mereka yang kehilangan dengan mudahnya mengatakan jika virus ini tidak ada, bahkan ada beberapa yang menentang protokol kesehatan.
Rekan sejawat, ibunda sahabat harus pergi meninggalkan kenangan karena tertular virus ini. Masih ada yang meremehkan?
Kehilangan Cahya dalam hidup?
Well, ngomongin tentang Cahya yang hilang, saya jadi teringat kisah Diandra dalam sebuah Novel Sosial yang telah saya baca.
Adalah Diandra, kehilangan Cahya suaminya seorang Dokter yang berjuang untuk kemanusiaan merawat pasien-pasien covid yang kian hari kian bertambah.
Cahya meninggalkan Diandra dan seorang putrinya, tak hanya mereka yang Cahya tinggalkan akan tetapi juga ke-4 sahabatnya yang tergabung dalam Coelho's Circle.
Lalu bagaimana kehidupan Diandra selanjutnya? bagaimana peran sahabatnya menerima kenyataan tentang Cahya yang pergi? Apakah persahabatannya masih terjaga meski Cahya pergi? Semuanya menarik dan dikupas dalam novel 244 halaman ini.
Yang saya suka dalam novel ini itu diantaranya adalah :
❤Pemilihan Diksi yang sangat indah, sungguh elok rangkaian kata yang tersusun dalam setiap paragrafnya. Seperti menghidupkan suasananya sehingga saya sebagai pembaca bisa membayangkan setiap detail yang digambarkan.
❤ Setting yang digunakan dari sisi waktu, tempat, suasana maupun keadaan lingkungannya diceritakan detail. Seperti penulis bagaimana mendeskripsikan dengan detail suasana di Bangkok, Kota Trondheim honestly saya juga baru tahu ada nama kota ini kalau ga baca novel ini hahaha...
Tak hanya sekedar menceritakan jika tokoh dalam novelnya itu bekerja lalu bertemu begitu saja namun menariknya hingga diceritakan detail suasana saat kerusuhan di Bangkok, keadaan dari satu tempat ke tempat lain.
"Neilson Hays Library adalah salah satu perpustakaan tertua di Bangkok. Tempat ini sangat legendaris, karena telah berdiri lebih dari satu abad yang lalu. Meski merupakan gedung tua, tapi keseluruhan bangunannya terawat dan masih nyaman dipergunakan. Arsitekturnya mengadopsi bentuk bangunan-bangunan khas Eropa, dengan kubah atap melengkung yang tinggi. Sentuhan modernitas tecermin di beberapa sudut, termasuk penempatan sebuah kafe mungil dengan nuansa minimalis. Beberapa bangku santai yang tampak nyaman diletakkan di halaman yang sejuk, karena terlindung oleh pepohonan yang tinggi dan rimbun" Coelho's Circle Hal.97
Penggambaran detail setiap latar tempatnya memberikan wawasan bagi saya ah ternyata di belahan dunia lain kondisinya begitu.
Dari latar waktu, penulis juga mengambil kondisi kekinian bahkan pengharapan diwaktu mendatang.
❤ Konflik dalam ceritanya juga lumayan bikin geregetan maklumlah yah saya orangnya gemes-an jadi rasanya tuh suka pengen unyeng-unyeng kalau ada masalah dalam pertemanan hehee. Bagi saya penulis apik mengemasnya sehingga bisa mengaduk-aduk emosi pembacanya.
❤ Karakter tokoh dalam cerita masing-masingnya memberikan peranan yang mengisahkan bagaimana persahabatan mereka pada akhirnya bisa terus bersatu. Ada Diandra, Cahya, Alif, Agni maupun Nid.
Masing-masing juga diceritakan memiliki profesi berbeda, namun memiliki favorit yang sama sehingga terbentuklah Coelho's Circle.
Btw, tebak Coelho's Circle itu apa hayo? apakah gabungan nama mereka atau bukan? jujur yah awalnya saya kira itu gabungan nama mereka eh ternyata pas saya baca sungguh membuat saya malu berasa banget saya nih kudet :p
Penasarankan apa artinya Coelho's Circle?
Buat temans yang penasaran dan ingin tahu tentang cerita Coelho's Circle ini yuk beli novel ini. Menariknya seluruh penjualan novel ini akan didonasikan kepada seluruh yang terdampak Covid-19 baik itu Nakes maupun keluarga Nakes yang ditinggalkan.
Temans bisa beli di Official Store BenihBaik di Tokopedia, tersedia dalam Paket Normal dan Paket Bundling. Untuk paket Bundling sendiri ada 4 pilihan yakni :
1-on-1 Carrier Coaching Session, Group Carrier Coaching Session bersama Mas Nanang Chalid dan Fiction Writing Session bersama Mba Bety Kristianto.
Judul Buku : Coelho's Circle
Penulis : Nanang Chalid & Bety Kristianto
Penerbit : Buku Kompas
ISBN : 978-623-241-887-5
Cetakan pertama 2021
244 Halaman
***
Saya sangat mengapresiasi lahirnya karya novel sosial bertajuk tentang persahabatan dan kehilangan yang tersayang ditengah kondisi pandemi covid-19.
Baca yang ini lagi :
Mengingatkan diri ini bahwa pada akhirnya hidup masing-masing kita pasti akan bertujuan entah bagaimana pilihannya yang jelas setiap hidup kita akan bermakna bagi siapapun yang memiliki kita.
"Bukankah pada akhirnya hidup kita dinilai dari seberapa besar makna hidup tersebut?" Cahya Hal.211
Well, temans demikian review novel Coehlo's Circle kali ini semoga bisa bermanfaat dan temans tertarik untuk memiliki novel ini. Mention saya yah jika ada yang sudah punya novel ini.
Waaah makasih banyak reviewnya mba Herva.. semoga spirit yang aku dan Nanang bawa bisa sampai kepada para pembaca.. dan semoga harapan kami bahwa wabah ini akan segera berlalu bisa jadi nyata. Amin amin..
BalasHapusSehat selalu buat mba Herva sekeluarga.. keep writing, keep inspiring 😘😘
aaah bagus ya mba dan hasilnya juga akan didonasikan bagi nakes yang selalu di garda depan dalam perjuangan menlawan COVID ini
BalasHapussuka juga baca novel yang pemilihan diksi kata per kata tuh bikin kita hanyut terbawa dalam setiap alur cerita. yeah this pandemic emang bikin hidup siapapun bak di roller coaster ya, sehat dan bahagia selalu ya buat kamu sekeluarga :)
BalasHapusCoelho ini dari paulo coelho bukan mbak?
BalasHapusTadinya saya pikir malah novel baru paulo coelho :)
Baca review mbak herva, kayaknya kereeen ini buku :)
Ngomongin covid memang bikin sedih dan miris banget yaa.
BalasHapusDan salut kalo penjualan novel ini hasilnya didonasikan untuk semua yang terdampak covid 19.
Semoga berkah buat semuanyaa.
Semoga kita semua diberikan kesehatan
Iya nih penasaran.. itu bacanya Cul Ho atau Kul Ho ya..atau lain lagi..haha..Menarik kayaknya novelnya.. dan relate banget sama kehidupan jaman sekarang nih..
BalasHapusMengingat jumlah halamannta 244 novel ini pasti harganya 200an ribu tp jd ingin sekali memiliki novel ini. Masih tersedia novelnya fi mana ya Mbak Herva cantik.
BalasHapusJadi? Apaan Coelhos circle? sengaja nih bikin penasaran. Dan kayaknya memang dibuat dengan melihat situasi sekarang ya mbak. Jangan sampai kira remehin corona, karena mertua saya juga barusan kena corona sih hehehe
BalasHapusMdlihat jumlah halamannya yg 244 dan cuplikam ceritanya yg bikin penasaran ingin sekali membzlik-balik tiap halamannya jd tetbayang novel bertengger bersama buku2 antologiku. Mungkinkah?
BalasHapusSalah seorang teman anak saya ada yang ibunya wafat karena COVID. Sedihnya dia menjadi yatim piatu karena ayahnya sudah wafat sejak dia masih SD. Kayaknya saya bakal sedih kalau baca buku ini
BalasHapuswahh novel yang mengangkat kisah kekinian ya mbak, tentang pandemi covid
BalasHapusmbak betty ya yg nulis, jadi penasaran sama cerita lengkapnya aku
Jadi penasaran nih pas baca reviewnya. Untung ada infonya kalo buku ini bisa dibeli pada lapak buku online. Sip deeeh.
BalasHapusKeren banget nih duo mba Bety dan pak Nanang.
BalasHapusSemoga berkaaahh berlimpah nih.
mulia sekali project novel ini
Untuk penggemar novel udah terbantu banget nih ya, kalau kurang puas dengan membaca novel yang satu bisa baca lagi novel lainnya dengan membelinya di Official Store Benih Baik Tokped ya Mbak
BalasHapusWah makin penasaran dengan novel ini keren juga bisa menangkap fenomena saat ini dan menuangkannya dalam bentuk novel..
BalasHapusJadi Coelho's Circle tuh apa? Aku mikirnya mereka penggemar atau pembaca buku2 Paulo Coelho gitu sih. Atau Coelho punya arti lain?
BalasHapusKehilangan keluarga karena Covid-19 saya alami di awal tahun ini, Mbak. Nenek saya berpulang setelah beberapa hari dirawat di RS. Ikhlas sih, tapi tetap aja kehilangan ya, apalagi menjelang Ramadan dan Lebaran gini.
BalasHapusCoelho's Circle? I guess, this is all about Paulo Coelho! Mungkin mereka penggemar berat karya2 Coelho?
BalasHapusSedih baca resensinya ya, tentang kehilangan para sahabat satu per satu, apalagi Cahya adalah nakes.
Aku sendiri punya 8 teman yang meninggal dalam jangka waktu sebulan sejak covid berkeliaran bebas di muka bumi! Aku tidak tahu sampai di mana, tapi patuh sedikit lah pada prokes, kan untuk keluarga kita juga yaaaa
baca reviewnya udah terharu duluan. turut sedih dengan banyaknya korban yang berjatuhan karena covid. semoga pandemi ini lekas berlalu
BalasHapusIya masih banyak yang cuek dengan keberadaan virus ini, meremehkan kalau sudah ada yang kena keluarganya baru deh sadar. Virus ini bisa menyerang siapa aja ya termasuk dokter yang sudah membantu merawat pasiennya.
BalasHapusSedih juga banyak orang sekitar yang udah pergi lebih dulu karena virus ini, meskipun takdir ada di tangan Allah ya.
Sedih juga baca resensinya apalagi baca bukunya full ya
Hmm selalu mau baca tapi belum jodoh
BalasHapusAku harus nabung dulu
Pandemi bikin jajan buku aku harus wishlist
Tadinya kupikir karya siapa tu penulis Paul Coelho atau siapalah itu namanya ternyata karya mbak Bety hehe
BalasHapusHadeuh ngobrolin pandemi tu sekelilingku juga kyknya pandemi dah gak ada.
Ya gmn kyknya dr atas2 aja gk nyontohin dgn bener, yg bawah2 akhirnya ya ikutan bomat.
Cuma bisa berdoa semoga ada keajaiban di negeri ini. Aamiin.
Teteh...syafakillahu yaa..
BalasHapusAku sempat lihat teteh positif dengan kaka.
Semoga Allah mudahkan sebaik-baik kesembuhan.
Sambil beristirahat, asiknya menyelami halaman demi halaman Coelhos Circle.
Semakin "sampai ke hati".
Ya Allah sedih kalau ada yang mesti kehilangan keluarga karena corona ini. Aku lihat tetangga anaknya meninggal gak bisa dijemput dari Jawa karena saat itu penerbangan distop.
BalasHapus