Seringkali
mendengar pernyataan "Bahagia versi kamu itu kayak gimana sih?"
Lalu
akan banyak jawaban karena masing-masing punya versi bahagia yang berbeda-beda.
Kalau saya pribadi bahagia versi saya itu saat bisa kumpul sama keluarga, bisa
kruntelan sama anak-anak aja udah happy pake banget.
Kebahagiaan
ternyata memang diciptakan sendiri bukan diciptakan orang lain.
Membicarakan tentang kebahagiaan, akhirnya saya jadi tertarik buat baca buku yang menurut saya istilahnya itu kok lucu, keren gitu.
Yasss...
Hygge...
Kata
unik yang baru saya kenali, temans sudah tahu tentang makna kata ini? baik jika
belum akan saya ulaskan Hygge dari buku yang saya baca.
Review Buku HYGGE : Seni Hidup Bahagia Orang Denmark
Awalnya itu saya sering baca tentang Hygge ini lewat ulasan di medsos gitu maklum saya kan suka eksplor instagram pas banget suka baca-baca instastory selebgram gitu yang kebetulan saat itu bahas tentang Hygge.
Well, sebagai insan yang punya rasa ingin tahu besar so saya berburu buku Hygee ini.
Jadi setelah saya membacanya, saya menemukan jika kata
Hygge itu dibaca dengan "hoo-ga" dimana kata Hygge berasal dari Bahasa
Norwegia Kuno yang berarti merasa nyaman dan menyenangkan.
Secara garis besarnya Hygge ini mengistilahkan tentang kesadaran untuk memiliki hidup yang nyaman dan berkualitas.
Lalu mengapa dengan Denmark? jadi kebudayaan Hygee ini berkembang di Denmark dimana iklim, kebudayaan menjadikan wilayah ini sebagai negeri yang damai.
"Pemerataan ekonomi dan moralitas yang menekankan kebahagiaan subjektif individu, memberi rakyat kemungkinan, ruang, dan kebebasan untuk mengambil cuti Hygge dan bekerja sedikit lebih ringan, Kami tidak perlu berjuang susah payah dan sepanjang waktu" Hal 17
❤ Menghidu
❤ Mengecap
❤ Meraba
❤ Mendengar
dan juga Perasaan untuk melahirkan rasa aman dan nyaman. Sehingga untuk menemukan Hygge, awal mulanya bisa didapatkan dengan memikirkan kualitas rumah. Karena rumah merupakan tempat pertama yang sangat penting untuk menciptakan Hygge.
Maka dari itu perubahan suasana, interior, warna bisa dimulai di sudut-sudut rumah dari ruang tamu, dapur pokoknya yang bisa menghasilkan ruang kenyamanan dalam hari maka perlu diubah tatanannya.
Dari sub-bab yang cukup banyak, saya menyoroti sub-bab tentang Mengundang Hygge ke Meja Makan. Setuju banget ga cuma penataan alat makan, hidangan mewah atau pakaian yang dikenakan saat makan akan tetapi Hygge muncul sewaktu bersosialisasi bersama anggota keluarga yang ada di meja makan.
Membicarakan dan mengevaluasi hari yang telah dilalui sambil mengobrol apa saja yang terjadi hari itu. Bukankah hal ini simpel tapi juga memberikan rasa kebersamaan keluarga.
Alur bukunya ini mudah saya ikuti, terlebih lagi dilengkapi dengan banyak ilustrasi foto berwarna sehingga saya bisa membayangkan sendiri oh ternyata penataan interior di Denmark seperti ini.
Menariknya ga hanya tentang desain interior tapi Hygge di Denmark juga diterapkan dalam pola pengasuhan anak-anak. Dimana Hygge ini seeperti perekat dalam menyatukan keluarga. Jadi kualitas kebahagiaan itu juga melibatkan komunikasi didalamnya.
Tak hanya seputar pola pengasuhan dalam bukunya juga disematkan resep makanan mungkin kalau bahan-bahannya ada bisa temans coba buat.
***
Nah temans, jadi bahagia versi temans apa saja nih? bisa dilist seperti yang penulis lakukan dalam bukunya ini.
Tak terasa 231 halaman bisa saya lalap dalam sehari ini. Semoga sekilas review buku ini bisa membuat temans tertarik untuk membacanya.
Buku ini bisa temans dapatkan melalui ReneBook, kunjungi medsosnya sebagai berikut :
Instagram : @penerbitrenebook
Web : www.renebook.com
Facebook : Penerbit Renebook
Demikian yang bisa saya bagikan kali ini semoga bisa bermanfaat yah, Ada yang sudah baca buku ini? part mana yang temans sukai? yuk bisa cerita di kolom komen.
Judul Buku : HYGGE, Seni Hidup Bahagia Orang Denmark
Penulis : Marie Tourell
Penerbit : ReneBook
ISBN : 978-623-6083-01-7
Harga : Rp 99.000
buku yang kayak gini yang bikin penasaran, mengenai tradisi negara lain
BalasHapusdari sini bisa belajar juga dan nambah kamus ensiklopedia juga nih
iya mba ga ribet ye bahagia itu yang ribet diri kita sendiri hahaha *kita? gua aja kali :p
HapusSama mbak, aku paling bahagia kalau lagi cerita banyak hal bareng sekeluarga, dan rumah rapih, karena ibu rumah tangga lebih banyak di rumah jadi sebisa mungkin aku gak mau berantakan. Mood bisa jelek kalau berantakan tapi kalau rapih, bisa nularin rasa nyaman dan happy jadinya. Lagi seneng benahin rumah sekarang, terlebih semenjak pandemi, lebih banyak waktu di rumah terus
BalasHapusbener kalau rumah berantakan bawaannya emosi ya :p
HapusDenmark itu salah satu negara yang tingkat kebahagiaannya sangat tinggi ya mbak, anak sekolah di sana juga bahagia semua, jam belajarnya pendek tapi cerdas2 :) luar biasa
BalasHapusluar biasa gimana ga bahagia ya teh
Hapusbener juga, bahagia itu kita yang ciptakan ya mba..
BalasHapuskalo bahagia ku juga sederhana sih, yang penting keluarga sehat.. :D
yass kerasa banget kalau ada yang sakit
HapusJadi penasaran banget sama konsep pola asuh disana kayaknya bagus ya dia lebih banyak komunikasi gitu antar sesama anggota keluarga.
BalasHapusKudu dibaca nih buku jadi penasaran nih. Sebetulnya bahagia itu memang tergantung kita sendiri ya pemahaman ini yang belum banyak di masyarakat kita...
BalasHapusaku juga sempat baca banyak review dar buku ini. Mencerahkan bangeeet ya dan benar - benar banyak membantu kita parents ya
BalasHapusAku suka genre buku seperti ini, dari buku bisa mengenal budaya negara lain. Semoga makin banyak buku-buku seperti Hygge misalnya India, Turki, Vietnam. Klo Jepang sama Korea juga perlu, tapi mereka sudah sering menunjukkan melalui drama dan film
BalasHapusWaaah buku-buku yang berbau budaya, adat ataupun kebiasaan Negara lain emang selalu menarik buat dikonsumsi ya, bun 😍 jadi 'melek'dan banyak hal yang bisa dipelajari.
BalasHapusApalagi terkait kebahagiaan, selain Finlandia dan Swiss, Denmark emang menarik sih buat dikuliti 👍👍