Apa yang terlintas dalam bayangan temans dengan "Anger Management"? cara menahan amarahkah? atau bagaimana menahan diri menjadi sumbu pendek? kali ini saya mau bahas mengenai Anger Management.
Masih ingatkah 3 tahun lalu, saya pernah menuliskan tentang seseorang yang saya berikan feedback Assessment Center lalu orang itu mengungkapkan satu kelemahannya yakni memandang semuanya serba negatif dalam pandangannya dan merasa sebagai pribadi bersumbu pendek.
Dalam sesi feedback tersebut yang bersangkutan merasa ingin mendapatkan training Anger Management untuk bisa merubahnya.
Menarik bukan? yang bersangkutan paham akan kelemahan dirinya dan ingin melakukan perubahan melalui Anger Management.
Sejujurnya saya juga masih memiliki kelemahan dalam pengelolaan emosi. Ga hanya karyawan itu tapi assessornya juga butuh Anger Management hahahah.
Dengan pilihan jadi working mom ditambah dengan tanggung jawab di rumah membuat saya seringkali menjadi "IBU YANG LELAH".
Padahal saya sudah dibantu oleh asisten rumah tangga, tapi kondisi saya terkadang berada pada satu titik lelah yang dampaknya menjadi "Error Mom".
What? error mom?
Iya contoh kecilnya saya kelupaan matiin air padahal lagi ngisi, kelupaan lagi goreng eh gosong, kelupaan beliin sesuatu padahal saya sudah janji sama anak-anak.
Ternyata kasus seperti saya itu juga banyak dialami oleh ibu-ibu lain. Beban yang melelahkan ini tidak bisa dianggap remeh karena ujungnya bisa membuat frustrasi dan berdampak ga hanya diri ibunya saja tapi seluruh keluarga.
So, gimana?
Sejujurnya saya juga masih memiliki kelemahan dalam pengelolaan emosi. Ga hanya karyawan itu tapi assessornya juga butuh Anger Management hahahah.
Dengan pilihan jadi working mom ditambah dengan tanggung jawab di rumah membuat saya seringkali menjadi "IBU YANG LELAH".
Padahal saya sudah dibantu oleh asisten rumah tangga, tapi kondisi saya terkadang berada pada satu titik lelah yang dampaknya menjadi "Error Mom".
What? error mom?
Iya contoh kecilnya saya kelupaan matiin air padahal lagi ngisi, kelupaan lagi goreng eh gosong, kelupaan beliin sesuatu padahal saya sudah janji sama anak-anak.
Ternyata kasus seperti saya itu juga banyak dialami oleh ibu-ibu lain. Beban yang melelahkan ini tidak bisa dianggap remeh karena ujungnya bisa membuat frustrasi dan berdampak ga hanya diri ibunya saja tapi seluruh keluarga.
So, gimana?
Anger Management The Life Skill
"Control your temper let go of anger and live a Happier Life" Anger Management The Life Skill, Hal 183
Apa yang saya alami tercatat juga dalam buku Anger Management The Life Skill hal.51 , yakni salah satu kasus dalam pemicu amarah.
Sejujurnya menemukan buku ini seperti menemukan berlian bagi saya, pas sekali Alloh menuntun saya untuk bisa memperbaiki diri karena belakangan beuh predikat mamak Tyrex dan cerewet jadi melekat.
Kali pertama saya membuka bukunya, adalah kebiasaan saya untuk membaca terlebih dahulu profil sang penulis. Tertulis nama Dandi Birdy & Diah Mahmudah. Keduanya adalah pasangan suami istri dengan background psikologi.
Ah, adem sekali membaca profil singkat mereka dengan konsentrasi yang akhirnya membawa pasutri ini untuk melahirkan sebuah Biro Psikologi Dandiah (Akang-Teteh kalau butuh saya calling-calling yah tetap usaha mencari peluang 😂).
Kembali ke buku Anger Management...
Buku dengan 203 halaman ini tak hanya berisikan teknik maupun tips Anger Management akan tetapi diulas pula penyebab hingga kekeliruan yang nyaris terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Saya suka alur penulisannya dimana bukunya dibagi menjadi 7 Bab. Dan tak langsung to the point membahas tehnik Anger Management-nya. Akan tetapi dibuat dulu untuk memahami konsep mengenai penyebab munculnya amarah dengan konsep Roller Coaster.
Ini menarik banget...
Bahkan kalau boleh saya kasih penilaian sejak membaca halaman pertama dari buku ini yang berbunyi :
"Buku ini didedikasikan untuk = Mendampingi Anda agar mampu mengolah emosi amarah supaya bermanfaat dan tidak merusak"
Barangkali hanya beberapa buku non-fiksi yang saya review dalam blog ini dimana saya bisa selesaikan bacanya cukup 3 hari saja. Lainnya biasanya ga tuntas 😂 selain karena ga menarik bahasannya juga bahasanya terlalu berat untuk dicerna.
Back to Anger Management Book...
Menariknya lagi ada bahasan dari sudut pandang agama dan psikologi yang dituangkan dalam bab 3. Sudut pandang agama berbicara mengenai lingkaran setan karena memang kan amarah itu seperti api yang membara.
Sementara pembahasan dari sudut pandang psikologinya dijabarkan dengan 7 dampak fatalnya kemarahan salah satunya ada SUMBU PENDEK. Dan ada istilah Amygdala Hijacking atau pembajakan amigdala yakni reaksi emosional yang tiba-tiba di luar kesadaran manusai yang dipicu oleh dorongan emosional yang sangat kuat.
Dalam bahasan bab selanjutnya juga membahas kategorisasi tipe kepribadian pasif, asertif atau agresif? hingga tipe seperti apa saat menghadapi stress Flight, Fight & Freeze.
Makin penasarankan?
iya saya aja yang bacanya gemas banget pengen lagi...lagi..lagi menerima informasi yang tertuang dalam buku ini.
Puncaknya adalah pembahasan self healing therapy dengan tehnik Tapping. Tehnik satu ini pernah saya dapatkan semasa kuliah dulu bersama dosen yang juga menjadi inspirasi penulis untuk menyusun buku ini.
Namun sayangnya saya hampir ga praktekin *tutup muka* padahal kalau dipraktekin predikat mamak Tyrex ga akan ada.
Buku ini memberikan banyak sekali insight untuk saya, utamanya adalah mengosongkan ransel emosi serta memaafkan.
Memang tak mudah namun saya yakin seperti apa yang dituangkan dalam buku practice makes perfect akan mencapai hati FEEL-FREE.
Secara keseluruhan bukunya menarik, bertabur quotes, ilustrasi yang kekinian banget membuat buku ini bertambah daya magisnya buat pembaca. Terlebih pembacanya juga diajak untuk bisa meng-evaluasi diri.
Hal ini ditandai dengan beberapa bagian dalam setiap bab berupa isian yang mewajibkan pembacanya menuliskan secara jujur kondisi maupun keadaan pribadinya.
Saya sangat mengapresiasi sekali buku ini, beneran KEREN banget. Asli ALUS PISAN materinya!
Apakah kita termasuk pribadi dengan mental blocking? bersumbu pendek? orang tua yang membawa inner child dalam pengasuhan? lalu bagaimana hempaskan semua ransel emosi negatif tersebut? temukan semua jawaban serta tehnik untuk anger management dalam buku ini!
"Kenali Diri, Kelola Emosi...Be Happy" hal 161
Tak ada yang sempurna, sama halnya dengan buku ini. Mungkin sedikit masukan dari saya sebagai pembaca, sebaiknya menampilkan secara jelas flyer workshop Anger Managemet dan juga jadwalnya.
Yang sudah ada dalam halaman terakhir bukunya, memang ada flyer workshopnya namun kecil sekali. Alangkah eloknya dibuat lebih jelas dan besar sehingga pembaca yang tertarik bisa langsung daftar mengikuti workshop sesuai jadwal dan kota diselenggarakannya.
Dan menurut saya terlalu banyak untuk foto bersama peserta workshop, mungkin baiknya diselipkan pada testimoni peserta workshop dibandingkan dibuat dalam satu gallery.
Itu saja sedikit masukan dari saya selebihnya oke banget! Seandainya ada workshop di Bandung dan keuangannya sedang baik insyaAlloh saya mau ikut hahaha. Penasaran banget soalnya ingin langsung praktek dengan ahlinya.
***
Well, temans demikian review buku Anger Management ini. Saya sangat rekomendasikan temans semua bisa membaca buku ini dan cukup membeli dengan harga Rp 99.000,-
Bersiaplah untuk menjadi pribadi Feel-free!
Judul buku : Anger Management
Penulis : Dandi Birdy & Diah Mahmudah
Penerbit :Zenawa Media Giditama
ISBN : 978-623-7306-23-
Cetakan pertama, 2019
203 Halaman
Penulis : Dandi Birdy & Diah Mahmudah
Penerbit :Zenawa Media Giditama
ISBN : 978-623-7306-23-
Cetakan pertama, 2019
203 Halaman
tertarik sama bukunya, karena saya juga sedikit bermasalah sama mengelola amarah ini, huhuhu. dan saya mungkin hampir sama sama orang yang mba kasih feedback di paragraf awal, mudah berfikiran negatif dan bersumbu pendek. saya ga tau kenapa bisa begitu, jadi kalo dapet trouble atau failure, respon pertama pasti Down parah dan sulit menerima kekecewaan. apa ini ada kaitanya dengan pola asuh ortu saya waktu dulu? mungkin, tapi saya juga masih meraba
BalasHapus