Sedari dulu saya punya impian untuk menjadi womenpreneur sukses. Karena itu saya selalu mencoba berbagai jenis usaha.
Selagi masih single saya mencoba bisnis berjualan baju reseller, kala itu saya memanfaatkan group BBM sebagai wadah berjualan. Hasilnya? rugi karena modalnya mandeg kebanyakan bayar tempo cemana daku bisa cepet naik haji kalau pada nyicil mulu padahal harga baju ga semahal brand artis LOL.
Baiklah akhirnya lapak bisnis baju saya tinggalkan demi keuangan saya menjadi sehat kembali. Setelah menikah saya mencoba kembali berjualan, kali ini bisnis makanan alhamdulilah lumayan lancar tapi untungnya sedikit saking sedikitnya sampe ga kerasa mana keuntungannya apalagi saya ga bikin laporan keuangan dan kembali lagi berakhir senyap bisnis makanan ringan ini.
Kapok bisnis? ga dong ga ada kata kapok buat mencapai kesuksesan *asek banget zheyeng 😂
Hal ini saya buktikan pada tahun 2015, saya mencoba bisnis kembali kali ini mencoba jualan Madu. Dengan support akang suami yakni dibikinin spanduk biar terlihat profesional. Hingga market salesnya merambah dengan mencoba menitipkan di koperasi.
Sayangnya madu yang saya jual terbilang MAHAL meski khasiatnya mantul hal ini berdasarkan testimoni customer langganan yang tak lain BOKAP sendiri 😂. Karena bersaing dengan merk madu dengan brand lumayan yang harganya jauh lebih murah akhirnya bisnis madu kembali tutup begitu saja.
Dan utamanya adalah kelemahan saya dalam pengelolaan kas usaha.
Pernah pula saya mencoba bisnis kecantikan jualan skincare, berminat MLM sebuah produk kecantikan hingga bisnis tas murah sayang semuanya kandas seperti ditiup angin LOL.
Nah loh, sering bisnis tapi rugi terus? gimana dong solusinya?
Literasi Keuangan Bersama VISA Dan Prita Ghozie
Dapat dikatakan setiap bisnis yang
saya jalanin dalam waktu singkat tersebut berujung RUGI. Eleuh ada apa
dengan saya? mengapa sering bisnis tapi merasa rugi terus?
Well, pada akhirnya saya beruntung bisa mendapatkan sharing FAEDAH dari mba Prita Ghozie terkait "Pengelolaan Keuangan UMKM" yang merupakan salah satu program Ibu Berbagi Bijak bersama VISA untuk edukasi kaum perempuan seperti emak-emak cem saya biar NGERTI tentang pengelolaan keuangan yang sehat!
Dalam event VISA yang terselenggara bulan Agustus silam di Bandung, Mba Prita mencoba berbagi tips mudah untuk membangun usaha yang sehat.
Tantangan Menjadi Pemilik Usaha
Ada beberapa tantangan yang harus diketahui sebagai pemilik usaha, diantaranya adalah :
- Jenis usaha apa? apakah sesuai dengan hobi?
- Ketidaktahuan untung atau rugi terkait dengan pengelolaan kas, pencatatan arus kas serta pemisahan keuangan pribadi dan usaha
- Pertimbangan lain seperti baiknya usahanya bermitra atau sendiri atau tentang masalah modal apakah modalnya sendiri atau meminjam
Pada dasarnya memang 3 tantangan ini menjadi hal yang saya abaikan. Jenis usaha yang saya lakukan kebanyakan bukan karena hobi yang produktif tapi karena mengikuti tren kekinian, belum lagi saya belum memisahkan keuangan pribadai dan usaha bahkan tidak memikirkan untuk ekspansi usaha dengan modal besar.
Ngomongin tentang Modal sendiri, sebagai womenpreneur harusnya juga saya mengetahui tentang modal dan kebutuhan dasar diantaranya adalah :
💵 Modal Investasi Awal seperti properti, fasilitas pendukung maupun pelatihan tenaga kerja
💵 Modal Kerja Operasional meliputi barang dagangan dan barang pendukung
💵 Biaya Tetap seperti biaya pegawai, biaya listrik, biaya internet
Manajemen Keuangan Dalam Berbisnis
Setelah penjelasan mengenai tantangan awal sebagai pemilik usaha, Mba Prita menjelaskan pulak mengenai manajemen keuangan. Inilah materi yang saya nantikan, karena bisnis saya merugi jelas ada yang salah dengan pengelolaan keuangannya.Ternyata dalam arus kas usaha itu terdapat beberapa lingkup diantaranya adalah :
💸 Modal Kerja
💸 Omset (pendapatan)
💸 Pembayaran pinjaman
💸 Operasional usaha
💸 Pembelian barang modal
Selama ini saya mikirnya kas dalam usaha cuman omset sama modal beli barang lalu kenapa masih aja saya rugi yah?
Kembali lagi ternyata kas usaha itu perlu banget nih temans adanya pencatatn keuangan yang rapih dan TERPISAHKAN antara keuangan pribadi maupun usaha! please CATAT bagian ini 👍.
Artinya penting banget kita bisa memahami kondisi keuangan jangan melulu fokus sama profit alias keuntungan akan tetapi juga sudah memperhitungkan biaya loss dan break even.
Mengapa Perlu Mengelola Keuangan?
Karena tata kelola keuangan yang ga baik pasti ujungnya berakhir mengenaskan.Terlebih mamak-mamak macam saya nih financial chek upnya kebanyakan pake FEELING Analysis yah perasaannya yang digedein padahal ini jelas salah.
Untuk mencapai keuangan ideal ada 3 langkah yakni :
👉 Financial check up
Hal ini bisa temans renungkan selama ini sehat ga keuangan yang dimiliki? apakah punya utang? lalu bagaimana dengan gaya hidup apakah lebih dari pemasukan? punya tabungankah untuk masa depan? punya dana daruratkah? jika pertanyaan ini temans jawab TIDAK sudah dipastikan pengelolaan keuangannya TAK SEHAT.
👉 Mengelola arus kas
Dalam pengelolaan Arus kas, Mba Prita memberikan ilmu tentang ZAPFIN yaitu :
Zakat
Assurance
Present Consumption
Future Spending
Investment
👉 Merencanakan Keuangan
***
Dan keuangan ideal itu harus memiliki perencanaan yang baik sehingga bisa terarah. Selama ini saya sendiri juga punya perencanaan keuangan meliputi pendidikan anak, liburan bareng keluarga dan utamanya punya cita-cita memiliki usaha sendiri.
Tapi semuanya hanya rencana aja gaes, kenyataannya saya sering ke jalan yang salah dalam mengepos keuangan wkwkwk...
Ah syudahlah yang penting next saya berkomitmen untuk tydack seperti itu lagi!
***
Gimana nih temans? sudah ada bayangan dalam pengelolaan keuangan yang baik? saya sih sudah ada bayangan banget semoga kelak ga cuman kelola keuangan pribadi yang berhasil akan tetapi bisa juga kelola keuangan bisnis dengan baik.
Sudah terjawab yah solusinya? bisnis merugi karena saya ga pandai dalam kelola keuangan usaha dengan baik. Semoga next saya bisa menjadi womenpreneur sukses aamiin.
Ada tips juga dari Mba Prita untuk Womenpreneur mengelola keuangan dengan sukses, diantaranya adalah :
💖 Punya rencana pengeluaran
💖 No utang konsumtif
💖 Tabungan & Investasi
💖 Dana darurat
💖 Asuransi kesehatan & jiwa
Siap menjadi ibu bijak dalam kelola keuangan ga temans? kalau saya sih insyaAlloh siap banget!
Sekian curhatan saya kali ini, semoga bisa bermanfaat yah. Dan event VISA "Ibu Berbagi Bijak" semoga terus ada sehingga bisa mengedukasi selalu.
Aku juga prnh bisnis kecil2an gitu mba. Tapi stop bukan Krn rugi, melainkan bosaaaaan. Itu kekuranganku banget sbnrnya. Aku sering ngerasa bosan ketika melakukan suatu kerjaan. Tp bisa jd Krn aku sendiri ga ada passion di sana. Ngelakuinnya ya Krn pgn dapet tambahan duit jajan aja :p
BalasHapusMakanya diajarin papa akhirnya gimana serius ngelakuin bisnis, apalagi Krn papaku pengusaha bakery. Bisa2 kalo aku disuruh nerusin usaha beliau, tutup jg kalo aku ga berubah -_- .
Yang ttg mengatur keuangannya, udah bener banget lah. Selama ini akupun slalu pisahin uang bisnis dan uang pribadi. Ga prnh aku gabung itu, secara bisa mengacaukan cash flow bisnis, daaaan itu jg terlarang dalam perbankan. Ada aturannya di OJK. Bisnis dan pribadi ga boleh digabung, Krn perhitungan pajak bisa kacau.
Akupun msh belajar kok :). Tapi setidaknya utk poin2 ptg yg dibilang Prita , itu udah aku lakuin semua.