Belakangan saya perhatikan banyak sekali bermunculan kosmetik yang beredar di pasaran dengan harga dan manfaat yang menjanjikan, semakin membuat konsumen seperti saya akhirnya bingung memilih kosmetik.
Tak hanya kosmetik saja akan tetapi obat-obatan juga semakin bervarian saja yang ada di pasaran sehingga lagi-lagi pengguna alias konsumen dibuat bingung.
Namun pada akhirnya customer akan memilih semua produk dengan label HALAL bukan?
Membicarakan Label Halal kini tak terbatas hanya untuk makanan atau minuman saja loh akan tetapi mulai merambah ke area lain seperti dunia kosmetik dan farmasi bahkan ke ranah fashion alias pakaian.
Tentu saja hal ini dikarenakan banyaknya peminat industri halal di Indonesia dan menjadi daya tarik tersendiri khususnya di industri kosmetik dan fesyen halal. Terlebih kini Halal Lifestyle Di Era Milenial makin menjamur.
Tren Halal kini mempengaruhi sekali gaya hidup serta perekonomian di Indonesia. Mengingat Indonesia termasuk 10 besar konsumen pada setiap sub-sektor dalam industri halal.
Menurut hasil studi oleh Center of Reform on Economics Indonesia (CORE) mengatakan bahwa muslim dan registrasi halal mengalami peningkatan pada jumlah konsumen dan daya belanja masyarakat.
Fenomena ini mendukung untuk perekonomian berbasis syariah yang semakin tren. Sehingga pemerintah komit untuk terus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Salah satunya adalah adanya Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).
Lahirnya Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS)
Temans sudah tahu tentang KNKS?
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbanyak, Indonesia menjadi konsumen terbesar produk halal pada pasar internasional. Namun sumbangsih kita dalam memproduksi produk halal dunia masih belum optimal. Dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi syariah melalui industri halal, diharapkan Indonesia mampu memaksimalkan kearifan lokal dalam menangkap peluang global. Target ekonomi syariah pada tataran domestik adalah peningkatan skala usaha, kemandirian dan kesejahteraan, sementara pada tingkat internasional adalah peningkatan peringkat Global Islamic Economy Indicator (GIEI)”. Prof. Bambang P. S. Brodjonegoro, selaku Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas sekaligus sebagai Sekretaris Dewan Pengarah KNKS.
KNKS merupakan badan unggulan yang berfungsi sebagai katalisator pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dalam skala nasional maupun internasional.
KNKS lahir sebagai mandat dari rekomendasi utama Masterplan Arsitaktur Keuangan Syariah Indonesia yang disusun oleh BAPPENAS di tahun 2016.'
Dalam tiga dasawarsa terakhir, ekonomi dan
keuangan syariah mengalami perkembangan pesat baik secara global maupun
nasional.
Menurut data The State of the Global Islamic Economy
Report 2018/19, pada tahun 2017
besaran pengeluaran makanan dan gaya hidup halal dunia mencapai USD 2.1 triliun
dan diperkirakan akan terus tumbuh mencapai USD 3 triliun pada tahun 2023.
Faktor utama
pertumbuhan tersebut adalah peningkatan jumlah penduduk Muslim di dunia yang
mencapai 1.84 miliar orang di tahun 2017, dan diperkirakan akan terus meningkat
hingga 27.5 persen dari total populasi dunia di tahun 2023.
Peningkatan tersebut
akan berdampak pada permintaan produk dan jasa halal yang terdiri dari makanan
halal, pariwisata halal, fesyen muslim, rekreasi dan travel halal, serta
farmasi dan kosmetik halal.
Indonesia sebagai
negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia belum dapat berperan secara
optimal dalam memenuhi permintaan ini.
Oleh karena itu, dalam
rapat Pleno Komite Nasional Keuangan
Syariah (KNKS) tanggal 5 Februari 2018, Presiden RI memberi arahan untuk
menyusun Masterplan Ekonomi Syariah
Indonesia 2019-2024 (MEKSI). Guna menjawab
tantangan tersebut, sekaligus menjadi peta jalan dalam mengembangkan ekonomi
syariah di Indonesia, sehingga dapat mendukung pengembangan ekonomi nasional.
·
Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024 (MEKSI)
M
Tanggal 14 mei 2019, Dengan resmi diluncurkannya
Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia
(MEKSI) 2019-2024 oleh Presiden Joko Widodo di Kementerian PPN/Bappenas.
MEKSI 2019-2024
merekomendasikan empat langkah dan strategi utama, yaitu:
- Penguatan halal value chain dengan fokus pada sektor yang dinilai potensial dan berdaya saing tinggi
- Penguatan sektor keuangan syariah dengan rencana induk yang sudah dituangkan dalam Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (MAKSI) sebelumnya dan disempurnakan ke dalam rencana induk ini
- Penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penggerak utama halal value chain
- Penguatan di bidang ekonomi digital utamanya perdagangan (e-commerce, market place) dan keuangan (teknologi finansial) sehingga dapat mendorong dan mengakselerasi pencapaian strategi lainnya
Untuk menjalankan keempat
strategi tersebut, MEKSI 2019-2024 menjabarkan beberapa strategi dasar yang
harus dilakukan, yaitu peningkatan kesadaran publik, peningkatan kuantitas dan
kualitas sumber daya manusia, penguatan kapasitas riset dan pengembangan
(R&D), serta penguatan fatwa, regulasi dan tata kelola.
“Dengan MEKSI 2019-2024 ini, saya harap pemerintah dan semua pihak memiliki semangat yang sama dalam mengimplementasikan rekomendasi strategi kebijakan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Visi besar yang dibangun dalam masterplan ini adalah mencapai “Indonesia yang Mandiri, Makmur, dan Madani dengan Menjadi Pusat Ekonomi Syariah Terkemuka Dunia”. Saya juga berharap KNKS mendapatkan kepercayaan seluruh pemangku kepentingan ekonomi syariah baik nasional maupun global, serta kepercayaan seluruh masyarakat Indonesia dalam mengimplementasikan MEKSI 2019-2024 ke dalam pembangunan nasional melalui ekonomi syariah,” jelas Menteri Bambang.
Strategi Penguatan Nilai Halal
Strategi utama untuk menguatkan rantai nilai
halal di Indonesia dilakukan melalui lima program utama, diantaranya adalah :
- Membangun halal hub di berbagai daerah sesuai dengan keunggulan komparatif (comparative advantage) masing-masing daerah unggulan
- Mengembangkan standar halal yang efektif dan diterima di seluruh dunia
- Kampanye gaya hidup halal
- Program insentif bagi pemain lokal dan global untuk berivenstasi dalam mendukung perkembangan industri rantai nilai halal
- Membangun pusat halal internasional untuk memperkuat kerjasama antar negara
5 5 Klaster Halal Terdiri Atas :
- Makanan dan Minuman Halal
- Pariwisata Halal
- Fesyen Muslim
- Media dan rekreasi halal
- Farmasi dan Kosmetik Halal
Terkait dengan kosmetik dan farmasi halal, hal ini itu dimaksudkan jika produk yang dibuat berdasarkan syariat islam. Kandungannya itu bebas dari unsur binatang yang diharamkan dan yang disembelih tidak sesuai tuntutan islam.
Saat ini nih temans harus ketahui jika Indonesia berada di posisi ke-4, sebagai negara dengan konsumsi produk farmasi terbanyak. Sementara itu pada sektor kosmetik Indonesia merupakan negara kedua dengan jumlah kosmetik terbesar setelah India.
Lima kunci utama mengembangkan industri kosmetik
global :
- Kecantikan yang telah menjadi gaya hidup. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran gaya hidup sehat untuk merawat diri dengan baik.
- Aspek kebersihan, kesesuaian dengan etika, dan kecantikan yang inklusif.
- Pengalaman dan pemberdayaan yakni salah satu upayanya adalah pendekatan secara digital dengan ditingkatkanya pemilihan produk, pendidikan dan pemantauan
- Digital dan teknologi yang digencarkan
- Berkembangnya persepsi premium pada produk kosmetik
Indonesia Islamic Economy Festival 2019 : Gaya Hidup Halal Di Era Milenial
Sebelum peluncuran Masterplan Ekonomi Syariah (MEKSI), Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) mengadakan pre-launching event yang bernama Indonesia Islamic Economy Festival (IIEFest).
Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan industri halal di Indonesia kepada masyarakat, sekaligus sebagai bentuk upaya dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjalankan gaya hidup halal.
Indonesia Islamic Economy Festival (IIEFest) telah diadakan di Trans Grand Ballroom, Bandung pada tanggal 26 April 2019.
Rangkaian kegiatan acara ini adalah Talkshow Industri Digital Halal, Talkshow Pariwisata Halal, Talkshow Islamic Edutainment, Talkshow Muslim Modest Fashion, dan Expo Industri Halal yang diramaikan oleh para pelaku industri, regulator, start-up milenial, UKM dan masyarakat umum.
Acara ini diresmikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Bappenas
***
Nah temans, gimana sekarang sudah tahu yah bahwa Halal Lifestyle Di Era Milenial sedang mewarnai kehidupan kita karenanya pemerintah berusaha untuk terus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dengan mendirikan Komite Nasional Keuangan Syariah.
Untuk lebih jelas mengetahui tentang Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), temasn bisa kunjungi di :
Website : https://knks.go.id
Instagram : @KNKS.ID
Twitter : @KNKS_ID
Facebook : Komite Nasional Keuangan Syariah
Youtube : Komite Nasional Keuangan Syariah
Well, Temans semoga bermanfaat yah informasi ini :)
· F
1
1