I'm writing about...

Tradisi Lebaran Yang Telah Hilang

Jalanan sudah mulai macet, arus mudik sudah nampak menyambut hari raya Lebaran 1440 H yang tinggal menghitung hari.

Hari raya Idul Fitri alias Lebaran memang hari yang dinantikan seluruh umat muslim setelah satu bulan lamanya melaksanakan ibadah puasa.

Perayaan lebaran tentu saja akan selalu mewarnai setiap tahunnya. Dan masing-masing keluarga di daerah yang berbeda punya tradisi masing-masing.


tradisi lebaran yang hilang ditelan zaman



Tradisi Lebaran Yang Telah Hilang


Temans, memperhatikan tidak dengan kebiasaan yang dilakukan saat lebaran dulu saat masih kecil rutin dilakukan namun ternyata seiring perkembangan zaman malah hilang?

Nah, berikut tradisi lebaran yang hilang ditelan zaman bagi saya pribadi :

  • Berburu Kartu Lebaran

Zaman saya SD, 2 minggu sebelum lebaran saya sudah minta uang kepada mendiang ibu untuk pergi ke toko buku.

Alasannya adalah membeli KARTU LEBARAN. Saya masih ingat sekali bentuk-bentuk kartu lebaran yang bertumpuk-tumpuk memadati keranjang besar.

Namun sayangnya diantara tumpukan-tumpukan kartu yang super lucu itu, saya hanya bisa membeli kartu ucapan lebaran dengan budget yang paling murah.

Fikir saya yang penting bisa menyampaikan seuntai kata-kata manis berisi ucapan hari raya Idul Fitri.

Selain harus mengirit dengan membeli kartu yang murah, saya juga harus memperhitungkan perangko yang akan saya gunakan untuk mengirim kartu lebaran.

Biasanya saya lebih sering kirim kartu lebaran untuk sahabat yang ada di Bekasi, kalau untuk yang satu daerah biasanya perangkonya cukup yang Rp 500 hahaha...

Hari ini sih duit Rp 500 aja udah hilang harganya, ngasih pengamen langsung dilempar :D kalau dulu udah bisa memohon maaf lewat kartu yang unik.

Sekarang tradisi ini sudah tergantikan lewat PESAN SINGKAT di smartphone :) padahal dulu kalau dapet kartu lebaran itu senangnya ga karuan :D sekarang sih biasa aja dapeti ucapan mohon maaf lahir batin lewat pesan singkat :p



  • Antri Sungkem

Waktu lebaran masa kecil, masih saya ingat tradisi dalam keluarga sepulang solat IED itu nanti semua keluarga kumpul di rumah mendiang Nenek.

Lalu ada acara SUNGKEM, dimulai dari orang tua lalu menyusul adalah cucu-cucu. Ini adalah momen PALING SEDIH buat saya. 

Tak hanya sekedar sungkem, tapi akan selalu terselip doa manis yang dibisikkan ketika kepala ini menunduk mencium tangan dengan bersimpuh.

Sungkem terakhir itu waktu saya SMP gitu yah lupa saking sudah lamanya tradisi ini hilang dalam keluarga terlebih nenek, ibu saya sudah tiada dan juga banyak anggota keluarga yang telah meninggal dunia.

Dalam keluarga sendiri, biasanya sepulang solat IED tiba di rumah, waktu masih ada mendiang ibu kami hanya saling berpelukan erat dengan mata berkaca-kaca.

Kini semuanya HILANG, tak ada kumpul keluarga bahkan tak ada sunkem lagi.





  • Masak Lontong Dan Sayur Pepaya

Mendiang ibu saya paling suka masak lontong, ibu ga pernah suka masak ketupat karena alasannya suka keras.

Jadi lebaran di rumah kami berhiaskan lontong daun pisang dibandingkan dengan ketupat. 

Selain lontong, biasanya ibu membuat sayur pepaya muda, ini rasanya enak sekali. Teman makan lontong ditambah dengan rendang daging atau opor ayam. 

Maknyosss...

Sayangnya sejak mendiang ibu pergi untuk selama-lamanya, tradisi ini hilang. Tiada lagi lontong dan sayur pepaya menghiasi meja makan :(

***

Well, temans itu dia 3 tradisi lebaran yang hilang di rumah saya. Kalau temans gimana?

Apa tradisi lebaran yang dulu eksis sekarang tak nampak sama sekali? Yuk komen yuk.