Saya adalah anak bungsu yang sangat
kehilangan mendiang ibu saya 9 tahun silam. Kehilangan ibu menjadi moment
terburuk sepanjang hidup saya.
Benar sekali seperti yang Mas Anang
katakan "Separuh Jiwaku Pergi" takkala mendapati ibu yang beberapa
jam menelepon saya terbujur kaku untuk selamanya.
Jangan tanyakan bagaimana
menyesalnya saya, bahkan hingga kini hal itu menjadi penyesalan saya yang tak
bisa saya lupakan.
Jika ada yang bisa saya lakukan di dunia ini agar ibu saya kembali pasti akan saya lakukan
Begitulah kiranya
penyesalan yang terus menerus datang. Penyesalan itu datang karena saya tak
mampu memenuhi harapan beliau untuk segera wisuda sarjana.
Penyesalan itu datang
karena saat itu saya memilih menghabiskan liburan di kost-an dibanding pulang kerumah.
Hati saya hancur sekali,
namun nyatanya penyesalan itu tak bisa memberikan apapun untuk hidup saya.
1 bulan lamanya saya
terpuruk, saya yakin itulah titik terendah yang saya rasakan selama ini. Tak
henti menangis, tak henti menengok ke pusaranya, tak henti merutuki diri
sendiri yang tak bisa memenuhi pintanya yang sangat sederhana.
Waktu semakin bergulir,
rasa sesal dan sedih masih terus mendampingi saya. Layaknya luka yang masih
menganga dalam hati. Begitulah adanya penyesalan saya karena tak berada disisi
mendiang ibu untuk terakhir kalinnya.
Temans, penyesalan
memang selalu datang. Namun tak baik jika membiarkan terus menerus bukan?
Cara Berdamai Dengan Diri
Sendiri
Selama ini saya selalu
menyalahkan diri sendiri, menyesali terus menerus bahkan hingga saya menutup
pintu hati ketika saya tahu bapak menikah lagi dengan yang lain.
Namun ternyata hal ini
membuat saya menjadi individu yang negatif. Tak baik rasanya memelihara
perasaan ini.
Pada akhirnya saya
mencoba untuk MENERIMA kenyataan yang harus saya hadapi dan harus saya jalani
dalam kehidupan saya.
Berdamai dengan diri
sendiri, begitulah kiranya obat penyesalan saya. Untuk berdamai dengan diri
sendiri tak semudah yang saya tuliskan ini.
Saya sendiri butuh
WAKTU, namun akan saya bagikan apa yang membuat saya bisa berdamai dengan diri
sendiri.
Adapun langkah yang saya
lakukan diantaranya :
❤ Ikhlas
Mudah diucapkan, mudah
dituliskan namun tak mudah untuk dipraktekan. Barangkali karena kesulitannya
sehingga ketika saya merasa ikhlas, rasa-rasa negatif itu terlepas satu
persatu.
Saya yang benci setengah
mampus sama bapak karena memilih nikah dan menyesali keputusannya kini saya
sudah IKHLAS menerimanya walaupun masih terbentang jarak diantara kami tak
sedekat dulu.
❤ Membuang Jauh Pemikiran
Negatif
Memang menanam pemikiran
negatif membuat aura selalu negatif terus bahkan saya sempat menjadi julita
jaya setiap apa yang terjadi dalam keluarga LOL.
Bagi temans yang ingin
berdamai dengan diri sendiri yuk mari selalu berfikiran positif buanglah semua
negatifnya
❤ Sabar
Temannya ikhlas ya
sabar, menekan semua rasa tidak suka memang tydack semudah itu redondo!namun
percayalah obat terbaik dari segala penyesalan dan permasalahan yang kita
hadapi adalah SABAR.
***
Nah temans itulah upaya
saya dalam berdamai dengan diri sendiri, semuanya itu tidak akan berjalan tanpa
ada NIAT dan Kemauan dari diri sendiri.
Penyesalan memang selalu
datang belakangan karena yang duluan itu DP.
Temans punya penyesalan
apa dan bagaiamana siasatinya?share yuk