Temans, kapan terakhir naik angkutan umum?
Sudah lama banget saya merindukan kembali masa-masa tua di jalan, tidur di pojokan jendela bus, lari-lari ngejar bus, rebutan naik kereta terlebih saya rindu gelantungan berdiri saat naik angkutan umum dengan menghirup aroma tujuh rupa LOL.
Bahkan saya pun pernah bercerita disini perihal apa saja yang saya temui saat naik angkot dari supir rese sampe supir ugal-ugalan hingga penumpang rese sampe penumpang yang melecehkan.
Banyak hal sih yang bisa saya petik selama saya naik transportasi umum. Kata orang naik angkutan umum boro-boro ada sisi positifnya?nah yah tergantung kita menyikapinya.
Kadang saya juga suka sebel ketika diburu waktu, eh bus-nya atau angkotnya malah banyak berhenti. Pernah loh saya telat untuk ngetes karena bus-nya kelamaan ngetem.
Tapi itu kan bisa diatasi terngantung manage waktu kita dan pandai-pandainya saya juga sih seandainya saya milih naik bus di titik banyak orang nunggu jelas saya tidak akan alami kebulukan diem di bus terlalu lama.
Keuntungan Naik Transportasi Umum
Bagi saya pribadi, naik tranportasi umum itu ternyata banyak keuntungannya loh temans!Berikut beberapa keuntungan yang saya dapat ketika naik transportasi umum.
❤ Belajar Sabar
Biasanya kalau naik angkutan umum ya saya harus maklumi kalau nanti di jalan banyak berhenti karena tentunya supir mencari penumpang. Ojo dumel bae, mungkin saat mengalaminya boro-boro saya pengen sabar tapi mau tidak mau saat saya lebih memilih menunggu dan tetap stay disitu saya baru menyadari ternyata saya sedang sabar!
Meski berat diawal namun nyatanya saya bisa kok terima. Bang woles aja bang adek setia duduk manis di bus kok! *halahhhh
❤ Belajar Ber-Empati
Kemampuan ber-empati saya justru banyak terasah ketika saya jadi angkutan umum lovers loh!Satu kali saya pernah cape banget pengen gitu duduk manis di bus namun tak tega ketika melihat seorang ibu bawa anak bayi plus balita berdiri.
Sedih rasanya ternyata masih banyak yang empatinya terkikis karena ego. Padahal jika temans pernah lihat sebagai contoh di bus Transjakarta ada beberapa tempat duduk yang di atasnya bertempel sticker gambar ibu hamil, bawa balita, lansia maupun disabilitas.
Mereka itu termasuk penumpang yang diprioritaskan dalam kategori TDP (tempat duduk prioritas) yang sudah ditetapkan sebagai bentuk pelayanan kenyaman bertranportasi umum.
Sayangnya masih banyak loh saya temui orang yang keputus rasa empatinya kepada penggunan TDP. Banyak yang saya lihat pura-pura tidur, ada juga nih pemuda yang pake headshet pura-pura ga dengar bahkan pura-pura ga melihat ada penumpang prioritas.
MIRIS BUKAN?
Terlebih petugas juga seringkali mengingatkan kepada penumpang lainnya agar bisa perhatian kepada penumpang prioritas. Bukannya pada sadar diingatkan malah galakkan mereka.
Kejadian ini juga ga cuman berlaku di Bus tapi di KRL juga. Sempat heboh bukan fenomena yang perempuan muda mengutuk ibu hamil yang naik KRL?saya tahu semuany bayar, semuanya lelah toh tidak ada salahnya kita tanam kebaikan dan belajar ber-empati saat kondisi seperti itu.
❤ Belajar Bersosialisasi
Bagi saya nih naik angkutan umum itu bisa nambah kenalan. Sapa tahu jodoh kan?LOL tapi ini tidak terjadi sama saya yah. Kalau di FTV sih ada atau beneran ada kisah nyata dapat jodoh karena naik bus?
Kondisi lalu lintas macet, kalau HP mati, lupa bawa buku biasanya saya suka ajak kenalan yang disamping saya. Harapannya bisa jadi obat macet sepanjang perjalanan.
Syukur-syukur kemudian hari si dia yang diajak kenalan bisa jadi tambatan hati jadi temans jangan galak-galak kalau di bus atau tranposrtasi umum LOL.
❤ Belajar Berhemat
Kerasa banget loh naik kendaraan pribadi sama kendaraan umum. Naik kendaraan umum cukup merogoh kocek puluhan ribu ga sampe ratusan udah bisa sampai ke tempat tujuan.
Lah saya kalau bawa mobil sendiri belum bayar tol, belum bensin belinya banyak, belum isi angin ban deuh sagala rupi.
❤ Tidak Bikin Macet
Saya mengakui membawa kendaraan pribadi itu berkontribusi untuk kemacetan lalu lintas. Coba jujur sapa yang suka bawa mobil atau motor tapi cuman sendirian?kan boros amir menuh-menuhin jalanan aja. *selftalk ngomelin diri sendiri*
Dan membawa kendaraan pribadi emang mengejar waktu itu sih, cuman ga kebayang ternyata apa yang saya lakukan justru salah satu pemicu kemacetan lalu lintas. Pengen nangis rasanya :(
Meski kementrian perhubungan berupaya untuk mengatasi masalah kemacetan tapi saya fikir jangan pernah menggantung harapan hanya kepada pemerintah saja toh kita sendiri yang berulah.
Saya jadi inget cerita horang kayah yang lebih memilih menaruh mobil mewahnya di kantor lalu ia pulang pergi naik KRL dong!apalah saya ini merasa kesentil dengan gaya boss yang satu itu.
Kini ada semboyan loh "Mapan" itu adalah mereka yang mau naik kendaraan umum!
Jadi gimana nih temans?masih milih jadi penyebab kemacetan atau memilih berupaya mendukung upaya pemerintah untuk tanggulangi kemacetan dengan naik transportasi umum?
***
Demikian yang bisa saya share kali ini Ayo Naik Bus!!ga semuanya berhawa negatif loh, ada keuntungan yang bisa kita dapat ketika naik transportasi umum.
Temans punya pengalaman positif apa selama naik bus?sharing yuk