Bekerja di ranah HRD sudah menjadi pilihan saya sejak lulus kuliah. Kiranya saya bekerja sudah hampir 9 tahun. HRD sendiri banyak lingkupnya sementara saya terspesialisasi di dunia dalam berita rekrutmen, assessment sesekali terjun dalam training.
Tahukah temans sebagai orang HRD, saya mengakui belum paperless *dulu* banyak sekali file lamaran menumpuk, belum lagi berkas calon karyawan yang baru masuk dari kelengkapan identitas mulai fotocopy KTP, fotocopy NPWP dan segambreng kelengkapan berkas sebagai karyawan baru masuk.
Tidak hanya itu saja sebagai seorang assesor saya harus banyak menyimpan file-file berkas hasil jawaban para peserta yang segambreng. Bisa dibayangkan hidup saya dibayang-bayangi dengan kertas.
Apabila saya sedikit saja teledor menaruh berkas penting, hajat hidup orang banyak menjadi pertaruhannya. Tentu saja ini menjadi hal yang selalu saya khawatirkan sepanjang saya bekerja.
Tak hanya itu, jika hasil tes misalnya salah taroh kemudian diangkut sama OB wasalam deh kelar banget calon karyawan yang sudah saya tes tidak memiliki kesempatan untuk bergabung hanya persoalan yang teledor dari recruiternya.
Kejadian fatal yang paling membekas dalam ingatan saya adalah saat saya intake data untuk kebutuhan assessment beberapa waktu lalu. Dalam assessment karena memang multi assessor yang ikut ambil bagian maka diputuskan agar berkasnya tidak tercecer selepas intake harus dikumpulkan dahulu di saya.
Singkat cerita, saat saya dan rekan assessor hendak meeting membahas penilaian kompetensi salah satu peserta AC (assessment center) ternyata salah satu berkas hasil Assessment centernya hilang. Seingat saya sih sudah diberikan kepada assessor lain untuk dikaji ratingnya.
Apa yang terjadi? akhirnya saya bersama rekan assessor saya itu membongkar ruangannya yang penuh berkas file demi menemukan file jawaban peserta tersebut. Mengapa harus dicari?pertanggungjawaban seorang assessor dalam memberikan rating penilaian kompetensi itu based on jawaban yang sudah dituliskan peserta Assessmentnya.
Setelah dicari, dibongkar semua berkas ternyata ketemunya di sys box meja kerja saya. Ya begitulah saya suka lupa dan teledor dalam simpen berkas penting. Hal ini membuat proses meeting menjadi lama dan hasil AC juga lama keluarnya padahal saya dikejar target oleh usernya.
Dalam dunia kerja yang selalu berhadapan dengan kertas penting tentu saja hal-hal semacam lupa naro, keselip, kebuang itu harusnya bisa diantisipasi.
Salah satu cara untuk antisipasi seperti penyimpanan berkas assessor adalah dengan langsung mengerjakan segera memberikan penilaian rating pada jawaban peserta. Namun hal ini bukanlah solusi yang cakap bagi saya.
Mengingat pekerjaan saya tidak hanya melulu megang assessment, ada recruitment yang menanti bahkan pekerjaan administrasi lainnya yang menuntut saya untuk bisa multitasking dalam satu waktu.
HRD BUTUH SCANNER
Meski zaman sudah ter-komputerisasi namun ada beberapa hal dalam dunia HRD yang masih sangat membutuhkan kertas salah satunya seperti psikotes maupun assessment yang kerap kali saya lakukan.
Memang saat ini bisa saja psikotes secara online namun ada beberapa tes yang masih harus menggunakan kertas untuk melihat respon individu.
Solusi jitu atas permasalahan saya ini cukup dengan SCANNER. Mengapa saya perlu scanner?
❤ Agar dokumen maupun berkas penting tidak tercecer ataupun hilang jejak kemana rimbanya
Seperti yang saya ceritakan diawal, jika saya hanya mengandalkan kemampuan ingatan saya yang memang terbatas dalam menyimpan file serta keteledoran saya dalam pengarsipan maka saya yakin akan selalu ada berkas maupun dokumen penting yang bisa saja hilang.
Dampaknya juga besar banget jika ada dokumen yang sifatnya"confidential" hilang. Duh saya ga kebayang harus dapat SP (surat peringatan) gegara hilang berkas doang.
Dengan adanya scanner tentu saja memudahkan saya searching hanya di leptop. Ga butuh waktu berhari-hari cukup sekian menit saja karena dokumen sudah tersave dengan rapih di leptop.
❤ Efisiensi Tempat
Kebayang ga sih meja kerja saya udah penuh sys box isinya berkas assessment tahun kapan, laci penuh juga dengan dokumen recruitmen pokoknya bikin sumpek dan sempit.
Dengan adanya scanner tentu saja kertas hasil recruitmen bisa saya hancurkan sementara saya sudah memiliki soft filenya di leptop.
❤ Efisiensi Waktu
Ini juga menjadi salah satu pertimbangan penting mengapa saya yang ada di HRD butuh sekali scanner yakni efisiensi waktu.
Saya pernah merasakan betapa lamanya kirim hasil tes ke cabang lain di luar Bandung dengan mengandalkan ekspedisi X sampenya bisa 2-3 hari sementara jadwal interview dengan user di cabang menanti.
Dengan adanya scanner hasil tes maupun data calon karyawan yang melamar bisa saya kirimkan segera berkas soft filenya melalui scanner.
SCANNER BROTHER ADS 2400N
Namun nyatanya scanner yang tersedia di kantor itu kumat-kumatan dan saya bisa langsing karena bulak-balik masukin dokumen lalu scan begitu seterusnya hingga dokumen yang hendak saya scan selesai.
Ga efisien banget kalau begitu bukan?
Pernah juga saat pak Boss minta scan dokumen yang sudah di tandatangani direktur dikirim segera. Lahdalah scanner-nya rusak terpaksa pake aplikasi scan di HP yang hasilnya ga jelas bikin sakit mata lihatnya.
Kebutuhan scanner ternyata besar sekali, untuk itu saya berharap sih di kantor bisa punya scanner yang bisa menjawab kebutuhan saya seperti Scanner Brother tipe ADS 2400 N.
Ada Apa Dengan Scanner Brother ADS 2400 N?
❤ Scanner brother tipe ads 2400 N ini canggih benar bisa langsung scan 50 dokumen sekaligus secara bergantian tanpa perlu saya bulak balik ganti kertasnya. Ini keren banget loh bagi saya yang memang membutuhkan scanner seperti ini.
Berkas HRD itu ga cuman 1 atau 2 lembar doang makanya saya butuh scanner yang bisa sekaligus scanning dalam wkatu yang cepat.
❤ Selain itu saya ga perlu tombol klik scan pada leptop karena scanner brother tipe ADS 2400 N ini dilengkapi dengan tombol touchscreen berupa layar LCD.
Sepengalaman saya mengoperasikan scanner yang dulu itu mesti bulak balik tekan tombol di leptop lalu ke scan begitu aja seterusnya hingga dokumen beres di scan.
Rempong banget bukan?
❤ Hasil scan-nya bisa tersimpan secara otomatis di flashdisk yang sudah terpasang pada port USB bagian bawahnya. Dengan begitu memudahkan saya buat memindahkan soft filenya dari USB ke leptop. Alamak ini efisiensi waktu banget yah dan utamanya saya ga bulak-balik scan mulu kayak setrikaan.
Saya ga perlu capek-capek save per 1 dokumen setiap kali scan lalu save ini wasting time banget lah.
❤ Bisa difungsikan sebagai network scanner, ini paling penting buat saya mengapa?kebayang ga sih temans scanner zaman dulu itu hanya bisa terpasang pada leptop induk jadi buat atasan, rekan kerja saya suka minta tolong scanning dokumen ke saya karena cuma leptop saya yang bisa connect sama scanner yang ada.
Berbeda dengan scanner Brother tipe Ads 2400 N ini, sudah dilengkapi dengan teknologi wireless LAN pada unitnya sehingga kita bisa scan dokumen di leptop sendiri tanpa harus numpang ke leptop yang hanya connect sama scanner-nya.
❤ Harga Scanner yang terjangkau temans, dengan teknologi yang udah canggih scanner ini memiliki harga yang masih bisa sesuai dengan budget perusahaan apalagi khususnya buat tim HRD seperti saya.
Kalau saya cek online sih rupa-rupa tergantung toko yang jualnya cuman harganya dibandrol dari 7 jutaan saja.
So, dengan melihat spesifikasi yang ada di scanner brother 2400 N ini saya berharap sih purchasing request nanti bisa di approve sama pak boss. aamiinkan yah.
Itulah mengapa sebagai HRD saya butuh scanner yang canggih seperti scanner brother ADS 2400 N. Semua dokumen penting milik HRD aman dengan scanner brother ini.
***
Demikian cerita saya semoga berkas penting HRD aman terkendali dengan adanya scanner brother ADS 2400 N ini.
Temans punya cerita apa terkait dengan scanning?yuk sharing dan ikutan lombanya :)