I'm writing about...

Ayo Dukung Rokok Mahal! Selamatkan Diri Dari Penyakit Yang Mengintai

Akhir tahun 2017 saat itu saya menerima kabar jika bapak terjatuh selepas menunaikan ibadah solat subuh di mesjid. Kondisinya parah beliau tak mampu menggerakkan sebelah anggota badannya yang kanan dan tak dapat bicara.

Segera dilarikan ke rumah sakit namun sangat disayangkan tidak ada tindakan apapun dari pihak rumah sakit dan akhirnya dirujuk ke rumah sakit di kota saya tinggal. Setelah dilakukan CT Scan fix diagnosa dokter jikalau bapak terkena Stroke. 

Hasil CT Scan menunjukkan penyumbatan di area kepalanya yang menyebabkan kesulitan menggerakkan sebelah anggota badannya serta menghilangkan kemampuan bicaranya. Pemicu stroke yang bapak alami adalah kuatnya merokok dan mengopi tanpa memperhatikan asupan makanan lain yang masuk ke dalam tubuhnya.

Apa Hubungannya Rokok Dengan Stroke?



"Merokok dapat berkontribusi pada risiko stroke serta serangan transient ischemic (TIA), yang merupakan stroke kecil yang dapat sembuh. Beberapa orang yang menderita stroke mengalami tanda-tanda peringatan TIA pada awalnya, sementara itu beberapa orang secara tiba-tiba mengalami stroke permanen yang parah tanpa ada tanda-tanda peringatan ataupun TIA sebelumnya. TIA selalu merupakan indikasi dari risiko stroke yang serius yang mungkin akan terjadi di kemudian hari.
Banyak perokok juga menderita silent stroke, yang merupakan stroke kecil yang tidak mengakibatkan keluhan neurologis yang jelas. Masalah silent stroke yang terjadi dari waktu ke waktu dapat mengganggu kemampuan otak untuk berfungsi dengan baik dan pada akhirnya dapat mengakibatkan timbulnya  masalah neurologis mendadak yang serius, seperti demensia.
Perokok yang menderita TIA, stroke, atau silent stroke pasti berisiko stroke-nya kambuh kembali atau lebih parah jika mereka terus merokok. Dengan demikian, kondisi TIA  merupakan pertanda yang jelas untuk perokok bahwa ada kerusakan akibat stroke yang berkembang di tubuhnya. Adanya satu atau lebih kejadian silent stroke juga harus diwaspadai oleh perokok untuk adanya cedera yang cukup besar yang muncul dalam otak." 
Demikian yang saya kutip dari sumber hellosehat.com, ngeri banget bukan cuman karena rokok saja. Lantas bagaimana dengan penyembuhan bapak dari stroke?

Beruntung bapak masih dicover ASKES meskipun sudah pensiun namun masih dapat mengcover biaya perawatan di rumah sakit. Pasca keluar dari rumah sakit tak lantas bapak sembuh karena stroke butuh terapi jangka panjang sehingga bapak tidak hanya terkulai lemah di kasur saja.

Lagi-lagi kami sekeluarga terbantu dengan adanya ASKES ini sehingga bapak bisa melakukan terapi dan mendapatkan obat yang dibutuhkan sepanjang riwayat strokenya. Butuh waktu dan kesabaran ketika seseorang sudah terkena stroke.

Tak hanya bapak saya saja yang menderita demikian jauh sebelum bapak, pada tahun 2016 bapak mertua terkena stroke yang hingga kini menyebabkan bicaranya kurang jelas. Apa pasal penyebabnya?karena sama dengan bapak, bapak mertua seorang perokok berat.

Pengobatannya hingga kini masih dijalani bayangkan sudah hampir 2 tahun masih terus berobat dan biaya berobatnya juga terbantu dengan adanya BPJS.

Kini setelah keduanya telah menderita stroke mereka taklagi merokok. Temans ini adalah kisah nyata yang dialami kedua orang yang dekat dengan saya. Rokok bukan sesuatu yang memberikan manfaat bahkan banyak sekali keburukan yang dihasilkan.

Apakah saya dan keluarga terdekat tidak menasehati untuk berhenti merokok?tentu saja sudah bahkan diibaratkan mulut berbusa untuk memperingati mereka sudah dilakukan. Alhasil hanya penyakit yang diderita yang membuat mereka sadar benar adanya "Rokok Berbahaya" seperti yang selalu tertulis dalam bungkus rokok.

Jangan pernah menganggap enteng semua penyakit yang disebabkan rokok terlebih jika ada yang berfikir tenang saja punya BPJS ini. Duh temans tahukah jika penyakit akibat rokok saat ini mendominasi pasien BPJS?

Pembahasan mengenai pasien BPJS akibat rokok ini juga dibahas pada "Talkshow Selamatkan JKN dan Kelompok Miskin" dalam program radio ruang publik KBR #edisi ke-5 #rokok harus mahal.

Dalam talkshow yang terselenggara di hari rabu 20 juni 2018 tersebut, pembicaranya adalah Prof Dr Hasbullah Thabrany, MPH selaku ketua pusat kajian ekonomi & kebijakan kesehatan FKM UI dan mba Yurdhina Meilissa selaku Planing and policy specialist center for Indonesia strategic development initiative (CISDI). Untuk pemandu talkshownya sendiri oleh Mas Don Brady.

Dalam pembahasan pertama pada talkshow tersebut, dimana Prof Dr Hasbullah membenarkan adanya jika 70% pasien JKN memiliki riwayat MEROKOK. Dan yang lebih parahnya lagi adalah mayoritas pesertanya dari ekonomi kurang mampu yang juga merokok. 

Selain itu ada mayoritas peserta yang disebut PBPU (bukan penerima upah) jadi punya income sendiri seperti tukang ojek, petani, pekerja kasar yang ga punya kantor mereka semua kecanduan merokok. Lalu akibatnya adalah Klaim BPJS untuk PBPU ini klaimnya paling tinggi.

Dan inilah masalah besar, dana di JKN yang memang terbatas harus terserap oleh mereka yang berperilaku kurang baik, jika tidak terkendali maka JKN semakin tidak memadai.

Untuk itu menurut Prof Hasbullah cara efektif dan terbukti di dunia setelah diuji yakni dengan menaikkan harga rokok. Apabila harga rokok naik sama seperti hukum ekonomi konsumsi akan turun tapi tidak berhenti jadi akan mengurangi sedikit-sedikit dan semoga 20-30 tahun bisa terkontrol.

Selain itu, Prof Hasbullah menambahkan dimana kajian yang telah dilakukan oleh kawannya di Kementrian kesehatan menunjukkan bahwa beban biaya rokok itu sekitar 3,5 sampai 4x lebih banyak dari penerimaan negara yang berasal dari cukai rokok yang artinya negara defisit.

Para petinggi negeri hanya melihat jangka pendek belum memikirkan jangka panjang dimana biaya yang dikeluarkan untuk biaya berobat kemudian hilangnya produktifitas bahkan parahnya karena banyak orang merokok terbukti bisa mempengaruhi pertumbuhan anak. Melihat kondisi seperti itu, rokok mendominasi rakyak yang ekonomi rendah dimana mereka lebih rela habiskan uang untuk rokok dibandingkan membeli makanan dengan asupan protein maka kedepannya Indonesia akan mencetak generasi cemas.

Mba Ica juga menambahkan riset yang terbaru dikeluarkan bank dunia jika Indonesia mengalami kerugian hingga 1,2 miliar dollar.

Prevalansi Rokok Pada Masyarakat Miskin


Berdasarkan survei SUSENAS tren yang terjadi pada umumnya itu rokok banyak dikonsumsi oleh kelompok miskin. Dimana apabila dikelompokkan sekitar 67-70% laki-laki dan 70% adalah kelompok miskin. Hal ini tentu disebabkan oleh harga rokok yang murah. 

Saya sempat melihat harga rokok di salah satu minimarket ada harga rokok Rp 12.000/bungkus isinya 12 batang yang berarti 1000an/batang. Pantas saja banyak yang merelakan uangnya habis untuk beli rokok ketibang untuk beli makanan bergizi bahkan anak-anak sekolah pun merelakan sebagian uang jajan hanya demi rokok.

Miris sekali saya melihatnya, terlebih mendengar pernyataan Prof Hasbullah yang menarik di Indonesia itu jika kebijakan pemerintah yang tidak berubah. Mengucurkan dana Program Keluarga Harapan. Orang miskin dikasih uang bagusnya mendongkrak ekonomi tapi yang dikhawatirkan adalah uangnya dipakai membeli rokok.

Bagi yang sudah kecanduan memang akan sulit namun sebisa mungkin dikendalikan supaya anak-anak tidak beli rokok itu yang penting.


Dukung Rokok Harus Mahal


Tahukah temans jika rokok masih saja murah ini bisa ber-EFEK DOMINO tidak hanya mereka perokok aktif yang diintai oleh penyakit akan tetapi bisa berimbas ke anak sebagai generasi penerus. Seperti yang sudah disampaikan bila rokok murah banyak masyarakat lebih utamakan rokok dibanding membeli makanan sehat.

Akibatnya otak anak menjadi kerdil dan ini menyebabkan Indonesia mencetak generasi cemas yang tidak bisa bersaing dengan negara lain. Miris bukan temans?

Padahal harga rokok di negara lain seperti Singapura dibandrol 130ribuan bahkan di Australia hingga 250ribuan. Bila perokok berkurang, biaya berobat yang diklaim masyarakat terutama yang berada dala JKN ikut berkurang.

So temans yuk kita dukung harga rokok mahal!jika temans setuju rokok harus mahal yuk ikutan tandatangani petisi ini Change.org/rokokharusmahal !

Saya sudah ikutan petisi ini loh!ada obatkah untuk berhenti merokok?ada yang sangat ampuh yaitu TEKAD DIRI SENDIRI.

***
Demikian yang bisa saya share kali ini semoga bermanfaat yah!ada yang mau share tentang rokok juga?yuk ah hidup sehat. Kapan mau berhenti merokok?😉 buat yang ga mau ketinggalan update talkshow #rokokharusmahal bisa ikutin di program radio ruang publik kbr ada 8 episode hingga bulan agustus loh!