Halo semuanya apa kabar? kali ini saya mau cerita tentang si Shasa kucing gendad nan lucu yang sakit.
Bermula dari kepulangan si Shasa subuh hari, iya jadi saya ga tau si Shasa kapan keluar rumah padahal semua ruang tertutup rapat dan hingga kini masih misteri buat saya dan akang suami gimana cara si Shasa keluar rumah.
Sejak kepulangannya pagi itu terlihat perubahan tingkah lakunya, yang tadinya ceria happy banget bahkan kalau saya buka stoples makanannya dia langsung berlari dengan kecepatan melebihi Cheetah si hewan yang memiliki kecepatan berlari TERCEPAT 113/jam *berle* (ngalahin saya kalau bawa motor/mobil yang cuman 40km/jam) 😂.
Namun sejak hari itu, Shasa ogah makan, ogah main, senangnya menyendiri di kesunyian hingga waktu weekend pas banget tuh saya dan akang suami lagi libur mendapati ceceran darah segar di lantai. Setelah ditelusuri ternyata ceceran darah itu berasal dari bagian belakang tubuh Shasa. Saya shock liatnya pantes aja doi ga mau makan, ga berdaya ternyata ada yang luka dibagian ekornya.
Setelah berunding dengan akang suami akhirnya keesokan hari tepatnya Senin tanggal 11 Desember 2017 saya membawa Shasa ke Puskeswan. Harapannya Shasa bisa tertangani luka yang menganga dibagia ekor sebelah pantatnya.
Namun sejak hari itu, Shasa ogah makan, ogah main, senangnya menyendiri di kesunyian hingga waktu weekend pas banget tuh saya dan akang suami lagi libur mendapati ceceran darah segar di lantai. Setelah ditelusuri ternyata ceceran darah itu berasal dari bagian belakang tubuh Shasa. Saya shock liatnya pantes aja doi ga mau makan, ga berdaya ternyata ada yang luka dibagian ekornya.
Setelah berunding dengan akang suami akhirnya keesokan hari tepatnya Senin tanggal 11 Desember 2017 saya membawa Shasa ke Puskeswan. Harapannya Shasa bisa tertangani luka yang menganga dibagia ekor sebelah pantatnya.
Ini adalah kedua kalinya saya membawa Shasa ke PUSKESWAN Cimahi setelah sebelumnya di awal tahun 2017 membawa Shasa karena penyakit Gastritisnya. Karena merasa sudah pernah ke Puskeswan tentunya saya sudah memahami betul apa saja yang perlu dipersiapkan termasuk dana hehehe.
Dugaan saya tidak seperti awal saya ke Puskeswan, sesampainya disana pukul 07.30 wib antrian sudah ada dan saya termasuk pasien ke-5. Ada yang berbeda nih temans jika dulu datang cukup melakukan pendaftaran tanpa dipungut biaya maka hari itu saya baru tau ada peraturan baru jadi saat mendaftar saya harus merogoh uang Rp 20.000.
Setelah mendapat antrian ke-5 maka selanjutnya saya menunggu cantik giliran dipanggil oleh dokter hewannya. Cukup lama saya menunggu karena kucing-kucing di antrian pertama punya case penyakit yang cukup serius.
Waktu menunjukkan pukul 09.00 wib, tibalah nama Shasa dipanggil. Ternyata dokter yang menanganinya berbeda dengan yang sebelumnya.
Saya lupa namanya siapa, dilakukan pemeriksaan sebentar dilihat lukanya dan dokternya menyebutkan "jika lukanya cukup dalam dan sudah terinfeksi untuk penangannya cukup lama dibutuhkan waktu dan sepertinya harus dijahit".
Diagnosa dan tindakan yang ditulis dikartu berobat |
Berapa Biaya Rawat Inap Kucing di Puskeswan Cimahi?
Mendengar pernyataan dokter tersebut, mau tak mau saya pun akhirnya menyetujui jika Shasa harus dirawat. Sebelumnya saya harus membeli sejumlah obat yang dokternya resepkan. Ada obat luar dan obat dalam dimana total harga tersebut merogoh kocek Rp 110.000, cukup banyak memang obatnya.
Selesai membelikan obat, karena saya menyetujui si Gendad menginap ternyata saya harus menandatangani surat pernyataan yang isinya identitas kucing yang dirawat serta penyakitnya. Tak hanya mengisi surat pernyataan saja akan tetapi saya harus merogoh kocek kembali Rp 75.000 untuk biaya operasi dkk.
Demi si kucing kesayangan mau tak mau hari itu saya berpisah dengannya semalaman. Dan dokter yang menanganinya memberikan keterangan jika Shasa bisa diambil esok harinya.
Hasil Rawat Inap di Puskeswan Cimahi
Esok hari 12 Desember 2017, kali ini saya diantar oleh akang suami menjemput sang pujaan hati Shasa. Setibanya disana puskeswan penuh sekali banyak banget hewan piaraan yang hendak berobat maupun vaksin.
Saya langsung menuju ke meja pendaftaran untuk konfirmasi apakah Shasa sudah selesai ditangani atau tidak?bapaknya lalu mengarahkan saya untuk menuju ke salah satu ruangan dimana dokternya sedang menangani hewan-hewan rawat inap.
Saya mendapati Shasa sudah di keranjang, dan keterangan dokter bilang "saya ga jadi kasih tindakan jahit cuman lukanya sudah di kasi obat". Padahal di kartu berobat dokternya menulis tindakan curetase abses namun tidak dilakukan *tsaaaah*.
Sebelum pulang saya dimintai lagi uang rawat inap semalam Rp 20.000. Sebelum pulang saya sempatkan pergi ke toko hewan membeli COLLAR agar Shasa tidak menjilati obat dan lukanya yang basah. Alamak keluar duit maning 😝.
Sebelum pulang saya dimintai lagi uang rawat inap semalam Rp 20.000. Sebelum pulang saya sempatkan pergi ke toko hewan membeli COLLAR agar Shasa tidak menjilati obat dan lukanya yang basah. Alamak keluar duit maning 😝.
Sebelumnya saya mikir, harapan dirawat bisa kali dijahit oleh dokternya tapi sayangnya semua itu tidak terjadi, lukanya masih nganga lebar dan Shasa masih terlihat muyung tak bersemangat terlebih saya kenakan Collar.
Berhubung tidak kunjung sembuh tadinya saya mau bawa ke dokter yang sebelumnya menangani Shasa kebetulan praktek di toko hewan Contong. Namun akang suami bilang udahlah mending diobatin sendiri.
Dengan ketelatenan dan keuletan suami alhamdulilah akhirnya Shasa sekarang sembuh lukanya mengering. Dan sekarang udah ceria dan ditandai dengan kegesitannya kalau denger stoples makanannya dibuka.
So, untuk perawatan rawat inap di PUSKESWAN Cimahi dengan case yang terjadi pada Shasa kali ini, berat hati saya bilang "Kurang Memuaskan" ga seperti rawat jalan sebelumnya. Bahkan waktu itu Dokter Wieke ada follow up namun dokter yang sekarang tidak ada bahkan tindakan medisnya saya katakan tidak recomended-lah.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Rawat Inap di Puskeswan Cimahi
Dengan total biaya yang saya keluarkan mayan yah dengan biaya segitu mendingan saya langsung ke praktek dokter hewannya langsung di toko hewan. Saya kira dengan membawa ke Puskeswan biayanya bisa terjangkau gituh tapi sayang kali ini tidak sesuai ekspektasi saya.
Oh iya temans, jika temans nanti memutuskan rawat inap kucing mungkin baiknya :
1. Kenali Dahulu Penyakitnya
Untuk case Shasa sendiri penyakitnya luka infeksi dengan kondisi basah begitu. Noted : maaf saya tidak publish foto lukanya khawatir geli 😁.
Penyebabnya tak lain waktu Shasa minggat malam hari memang beberapa kali saya mendengar kericuhan suara kucing berantem. So, saya pastikan luka tersebut akibat perkelahian gengster dengan kucing lain.
Jika dirasakan parah sakitnya maka mau tak mau mesti kuat berpisah dengan kucing kesayangan demi kesembuhan sang kucing juga.
2. Membawa Perlengkapan Sendiri
Jadi pas saya bawa ke puskeswan kan ga tahu harus nginap so ga punya persiapan apa-apa. Makananpun akhirnya beli yang tidak biasa di makan Shasa.
Ada baiknya setelah tahu kondisi kucing kita parah atau tidaknya biar jaga-jaga aja nih takut di rawat inap mendingan bawa perlengkapan sendiri kayak makanan gitu. Ini pun supaya kita ga keluar uang lagi diluar uang pengobatan untuk pembelian makanannya.
3. Siapkan Dana
Merawat kucing memang perlu komitmen ga hanya waktu yang harus kita sisihkan namun juga Dana yang bisa dibilang ga sedikit dari mulai pakan, perawatan bulu dan badan hingga kasus-kasus seperti Shasa yang gastritis sampe luka karena berantem begini.
Baca Lagi : Pertimbangan Sebelum Memutuskan Memlihara Kucing
Baca Lagi : Pertimbangan Sebelum Memutuskan Memlihara Kucing
So sebagai pecinta kucing mau tak mau temans perlu menyisihkan budget sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sama kucingnya.
***
Demikian cerita, saya tentang si Gendad Shasa yang harus jalani rawat inap karena luka yang infeksi. Semoga bermanfaat yah, Temans punya cerita serupa? yuk share disini.💋.
hai bu, saya Alvia, tinggal di Cimahi. saya punya kucing betina bernama Olliever, sekarang doi baru berusia 4 bulan tapi sudah birahi:( saya ingin Olli disterilkan, karena itu saya banyak googling tentang rawat inap di puskeswan. ternyata tidak murah ya😅 apalagi saya masih mahasiswa, belum berpenghasilan. berkat blog ini saya jadi punya perkiraan soaal biaya yg akan dikeluarkan. yaa, mudah mudahan ada rezekinya Olli bisa di sterilkan
BalasHapusPak dokter di puskeswan cimahi yg terbaik,penanganan medis n pemberian obat sgt bgs. Kucing sy terjepit pintu dan skit nya mayan parah allhamdulillah sehat kembali n smakin lincah. Bgitupun dgn kucing lainnya yg ssy bw berobat pas di tangani ma pak dokter smoanya sehat n bugar kembali. The best pak dokternya recomanded bgt.Tp Paskucing sy yg pertama berobat ntu sakit lg ke 2x nya di tangani dgn dokter yg berbeda,ibu dokter ni mah. pdhal sakit nya hanya batuk flu tp setelah di suntik mlah kluar air liur bnyk trus bknnya mbaik malah tmbah parah dan akhirmya meninggal,sedih bgt ak. Dulu kucing kaka jg mninggal di tangani bu dokter ini.cara penanganan nya tuh kyk asal2an,gk ada ksh sayang jg dlm pemeriksaan,smpai 3x kucingku di suntik,mlah yg ke3nya di bantu untuk suntikin.lgpun skrg biaya berobat sm obatnya tuhp cm beda tipis ma dokter hewan mandiri. Klo bs milih dokter di puskwswan mungkin akan lbh baik lg. Dan kucingku bs sembuh
Hapus