Halo temans, apakabar semuanya? semoga senantiasa diberikan kesehatan yah. Nah kaitannya dengan kesehatan kali ini saya mau berbagi pengalaman saya sakit gigi saat hamil.
Seringkali kita denger ya temans dari lirik lagu"Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati" padahal keduanya menurut saya ga enak. Sama-sama sakitnya. Sakit hati obatnya ya hati lagi *ayee 😂 karena itu yang paling mujarab. Kalau urusannya gigi?beuh..
Jika dirunut selama hidup, saya hanya mengalami sakit gigi terhitung jari, saya masih ingat harus merelakan gigi geraham regio kiri bawah harus ter-Cabut dikarenakan lubangnya udah ga umum, selain menyebabkan senat senut juga nafas tak sedap. Hal itu saya alami ketika saya memasuki kuliah semester 2.
Setelah insiden gigi lubang akhirnya membuat saya aware untuk menjaga kesehatan gigi dengan rutin menggosok gigi. Hal itu berlangsung hingga kini, gigi saya sehat meskipun tak seputih gigi artis apalagi jika disandingkan dengan teteh Bella gigi saya bisa masuk deretan gigi berwarna silau 👅.
Setelah sekian lama saya lupa bagaimana sakit gigi itu, maka ketika hari minggu kemarin saya merasakan cenat cenut kembali namun perlu saya tegaskan cenat cenutnya bukan cenat cenutnya ala Smash ya temans tapi ini beneran bikin meringis.
Awalnya saya mengira karena sabtu malam itu saya makan kepiting dengan semangat 45 sehingga kemungkinan ketika menggeprek cangkang kepitingnya pake gigi membuat gusi saya sobek. Itu analisa awal saya yang menyebabkan saya sakit gigi.
Pengalaman Sakit Gigi Saat Hamil
Bagaimana rasanya? Tak tertahankan dengan rasa cenutnya yang menggila di malam hari akhirnya saya tak kuasa untuk masuk kerja kemarin dan meminta izin untuk tidak masuk.
Berhubung dokter gigi langganan hanya ada sore menjelang malam dan itupun mesti pake janji dari seminggu sebelumnya dan ngantri banget maka saya putuskan ke Puskesmas Cibeber saja daripada saya ga bisa tidur cantik.
Berhubung dokter gigi langganan hanya ada sore menjelang malam dan itupun mesti pake janji dari seminggu sebelumnya dan ngantri banget maka saya putuskan ke Puskesmas Cibeber saja daripada saya ga bisa tidur cantik.
Kali pertama berobat ke Puskesmas, mengawali dengan mengambil no antrian. FYI nomer antriannya ada 2 jenis : Umum dan JKN (begitu tulisan yang tertera). Saya ambil antrian umum lalu menunggu di kursi antrian.
Nomer antrian saya dipanggil saya diminta KTP untuk dimasukkan data lalu membayar Rp 5.000. Itu sudah sama konsultasi dan obat loh, murah yah?saya sampe kaget karena biasanya untuk sekali ke dokter gigi bisa merogoh kocek sampe ratusan ribu. Setelah daftar akhirnya saya menunggu di depan poli gigi.
Tak berapa lama setelah saya menunggu akhirnya saya dipanggil oleh dokter jaga, setelah menceritakan kondisi yang saya alami. Dokter meminta saya berbaring di kursi panas, dokter sudah menduga gusi yang sobek tersebut disebabkan oleh gigi bungsu yang tumbuh.
Sebagai mamak-mamak dengan usia kepala 3, rahang gigi sudah tak bisa bertumbuh sehingga space untuk si bungsu ga ada yang menyebabkan gusinya robek serta giginya untel-untelan (ah bahasanya) cari space untuk dia tumbuh dan berkembang.
Rontgen Gigi Saat Hamil Bolehkah?
Dokter pun menanyakan kondisi saya apakah sedang hamil? berhubung kondisi yang hamil akhirnya pagi itu tidak ada tindakan sama sekali.
Mengapa? karena gigi saya mesti di foto rontgen terlebih dahulu yang pada akhirnya harus masuk bedah mulut karena solusi atas sakit gigi yang saya rasakan itu hanya ada 2 yakni gusinya yang dipotong atau giginya yang harus dicabut.
Begitulah dokter menjelaskan dengan gamblang dan membuat saya bengong seketika saking shocknya.
Meminimalisir kemungkinan yang terjadi akibat rontgen karena ada radiasinya yang tidak baik juga untuk janin makanya dokter Sangat tidak menyarankan tindakan apapun saat ini. Kebayang ga sih saya mesti nunggu 6 bulan lagi untuk proses tindakannya *elus-elus pipi.
Untuk pencegah rasa sakitnya dokter memberikan resep Paracetamol dan Amoxylin yang dirasa resep paling aman untuk ibu hamil. Dan juga dokter menyarankan membeli obat kumur lalu setelah gosok gigi, kumur-kumur selama 2 menit tanpa dibilas. Upaya ini dilakukan sebagai preventif si bakteri yang bikin senat senut hilang dulu.
Hasilnya bagaimana?alhamdulilah udah mendingan sekarang tinggal senut sedikit kalau kesenggol makanan yang sedang dikunyah. Buat teman-teman yang sedang hamil dan sakit gigi memang menurut dokter sebaiknya tidak ada tindakan terlebih dahulu sampai dengan melahirkan.
Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan Agar Terhindar Sakit Gigi Pada Ibu Hamil
Selama proses kehamilan memang sebaiknya sebelumnya kita sudah melakukan pemeriksaan terlebih dahulu temans ya pada akhirnya jangan sampai mengalami apa yang saya alami. Jika temans mengalami sakit gigi saat hamil bisa dicoba sebagai berikut :
1. Gosok Gigi Minimal 2 kali Sehari
Kerasa banget sama saya yang mungkin belakangan karena hormon selama kehamilan juga sebabin saya agak malas gosok gigi menjelang tidur. Padahal mah tuh keknya bakteri uda pada bikin rumah di gigi kali yah. Untuk itu temans usahakan sebisa mungkin gosok gigi yah. Ditambah dengan obat kumur yah.
2. Konsultasi Dengan Dokter Gigi
Sebagai ibu hamil tak boleh sembarangan konsumsi obat, sebaiknya temans usahakan ke ahlinya. Jadi kan bisa tahu bagaimana kondisi dan upaya pencegahannya. Serta langkah-langkah perawatannya. Saya aja baru tahu kalau ibu hamil ga boleh di cabut giginya. Meskipun kalau masuk trimester ke-2 katanya boleh tapi dokter yang saya kunjungi tetap tak mau ambil resiko dan menyarankan upaya tindakannya berlangsung setelah melahirkan.
3. Coba Resep Tradisional
Saya sih belum coba pake resep tradisional. Konon katanya jika gigi berlubang bisa dicoba dengan bawang putih yang dihaluskan bisa juga menggunakan cengkeh yang disangrai. Kedua cara ini belum saya coba mengingat juga kondisi saya bukan gigi berlubang tapi gigi bungsu yang tumbuh.
Demikian cerita saya tentang sakit gigi dalam kondisi hamil begini, yuk temans kita rawat aset berharga kita ini dengan selalu rutin ke dokter gigi min. 6 bulan sekali. Semoga bermanfaat yah.