Dibalik Bekal Makan Siang

Sebagai istri tentunya sudah menjadi bagian utama memasak makanan kesukaan suami. Bagaimanapun rasa masakannya istri, suami tentu menghargai hal tersebut sebagai bentuk ungkapan sayang.

Memasak memang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan akan rasa lapar akan tetapi menurut saya pribadi menyajikan masakan untuk orang yang kita cintai merupakan salah satu bentuk mengungkapkan rasa sayang maupun peduli.

Namun tak jarang juga karena berbagai hal ada istri yang memutuskan untuk menggunakan jasa catering atau lebih menyukai beli dari luar. Saya rasa itu sah-sah saja meski tak langsung menyediakan namun setidaknya terlihat usaha sang istri dalam mencukupi asupan gizi suami dan anaknya.

Bagi saya yang juga bekerja hal ini tentu membutuhkan perencanaan yang cukup baik dalam rangka memasak hidangan bagi keluarga. Saya terbiasa masak di pagi hari sebelum berangkat kerja. Selain karena menyediakan makanan untuk balita saya di rumah, memasak di pagi hari saya lakukan juga untuk membekali suami yang bekerja.

Fenomena yang saya lihat dikantor tempat saya bekerja, kebetulan semua bapak-bapak di divisi saya selalu bekal makan siang. Setiap jam istirahat tiba mereka tetap stay di mejanya, atau kadang ke pantry ambil nasi lalu tenggelam dengan aktifitas leptop masing-masing.

Terkadang jika ada event meeting yang mana pesertanya mendapatkan jatah makan siang, mereka rela tidak makan jatah makan siang yang menunya enak bahkan kerap kali saya terbuka menerima jatah makan siangnya karena mereka lebih memilih menghabiska makanan bekal dari sang istri. Pokoknya pas event kek gini rezeki nomplok buat teteh Bella *LOL*.

Atau jika jatah makan siangnya berupa perasmanan, maka mereka gelisah mengasong-asongkan bekal makanan yang dibawa untuk dihabiskan. Lagi-lagi saya yang ketiban rezekinya alhamdulilah perut ini selalu menerimanya.

Hal ini pun berlaku bagi suami saya, sepulang kerja yang saya tanyakan adalah "Bekalnya habis ga?" bahkan saya bisa gerutu sendiri jika bekalnya tidak dihabiskan suami.

Manfaat Bekal Makan Siang 

So, saya melihat dari sisi sebagai seorang yang bekerja, membekali makan siang bagi suami itu :

1. Melindungi Dari Sephia

Iya sephia kalau kata lagu S07 adalah kekasih gelap. Dunia kerja yang mana heterogen untuk gendernya terkadang benih-benih cinta tumbuh karena kebersamaan. Dan yes fenominil kek gini udah terjadi di kantor. Kebersamaan dengan lawan jenis berawal dari maksi bersama lalu berujung tukar kabar dan berujung menjalin hubungan.

Melalui bekal makan siang, saya melihat arti kesetiaan dari bapak-bapak yang ada di kantor. Seperti yang saya jabarkan sebelumnya. Bahkan mereka rela memberikan jatah makannya demi menghargai bekal dari istri.

Nah maka dari itu saya pun menerapkan bagi diri sendiri untuk memasak buat akan suami. Ingatlah kata Bang Napi "Kejahatan terjadi karena ada Kesempatan" pun sama kek benih-benih selengki :D

2. Melindungi Dompet Jebol

Berbicara bekal tentu mengarah kepada hitung-hitungan ranah ekonomi keluarga *tsaah beratnya. Menurut saya selaku kepala perekonomian keluarga, dengan membekali suami bekal maksi itu terhindar dari kejebolan dana. 

Dana untuk maksi bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain loh ibu-ibu. Contohnya untuk dana tabungan pendidikan, kesehatan apabila ternyata tidak di cover kantor kan mayan klo berobat tea. Kalau saya pribadi, dananya biasanya digunakan untuk makan-makan lagi di weekend secara saya dan suami bekerja jadi tiap libur kami pasti usahakan keluar rumah.

Sebenarnya keiritan ini tergantung sama daerah tempat tinggal, berhubung akang suami kerja di Bandung kota makanan yang ditawarkan mahillll. Pernah pas saya DLK akang suami ga bekel, dia maksi diluar lalu shock karena makan pake sayur asem plus cumi Rp 60.000. Saya yang liat struknya aja sampe kaget cuman makan gitu doank mahil amir.  

Kalau dilingkungan kerja saya yang bisa dibilang Bandung coret emang masih murce. Lauknya aja masih dapet loh cuman 4000 doank. Murah kan? banget. Karena dikantor dimasakin nasi yo wis tinggal beli lauk aja. Berhubung saya bosan dengan masakan sendiri nah sayanya males banget bekal dari rumah >> curang :p

3. Melindungi Dari Penyakit

  
Selain antisipasi dana jebol tiap bulannya, bekelin makan siang bagi suami juga berguna agar melindunginya dari penyakit. Akang suami sendiri suka langganan skait Types, kalau makan salah bisa jadi langusng kumat sakitnya. Alhamdulilah semenjak selalu bekal akang suami jadi jarang sakit.

Baca Lagi : Tips Sehat ala ibu Bekerja

Terlebih asupan masakan yang kita masak dijaga kualitas hygienenya meski kualitas rasa sih boleh jauhlah dibandingkan dengan Mba This It ituh. Yang penting rasa cinta dan sayang saya terbawa dalam segenggam kotak bekal makan siang suami *suit suit.
 

***

Demikian ulasan saya mengenai bekal makan siang, sederhana bukan?namun ternyata mengundang sejuta pesan yang tak tersurat. Yuk sediakan waktu sebentar untuk siapin bekal bagi orang tersayang. 

Jika ada yang LDM-an jangan bersedih hati, bisa juga loh kirimin masakan kering ke tempat suaminya. Semua pasti ada caranya yang terpenting usahanya kita. 

Cuman kirim kering kentang sama telor asin juga pasti akang suami meleleh apalagi dikirimin dengan cinta dan kasih sayang uhuy tambah klepek-klepek.

Semoga bermanfaat yah 💋