Membicarakan masa-masa pensiun yang ada didalam benak saya adalah masa-masa menyenangkan untuk dilalui setelah berakhirnya fase produktif dalam bekerja. Mengisi fase produktif bekerja, baik saya dan suami kami memutuskan untuk bekerja sebagai karyawan dalam perusahaan. Mengingat pengalaman yang minim serta modal yang belum mumpuni untuk membuat bisnis maka kami memutuskan menjadi karyawan di usia muda kami.
Segala konsekuensi atas keputusan yang telah kami sepakati tentunya didasarkan alasan yakni masa depan. Tak hanya masa depan untuk kami berdua kelak menjelang usia pensiun akan tetapi untuk masa depan anak-anak kami. Bagi saya dan suami masa depan adalah masa pensiun yang bahagia.
Untuk itu, mulai sejak dini kami mulai mempersiapkan diri menjelang usia pensiun. Beberapa hal yang kami persiapkan adalah sebagai berikut :
Bagi kami berdua memiliki rumah sejak muda merupakan point yang sangat penting pasalnya kami tidak ingin di masa tua nanti terlunta-lunta bahkan kami sudah memikirkan tidak ingin untuk merecoki kehidupan rumah tangga anak-anak kami jika kami sudah tua. Tinggal dirumah sendiri akan jauh lebih menyenangkan meski nanti kami akan kesepian sepeninggal anak-anak kami menikah.
Oleh karenanya, saya dan suami harus bekerja keras dari sejak kami menikah untuk membangun rumah. Di awal pernikahan kami sempat menumpang di rumah orang tua dan itu bukanlah hal yang menyenangkan bahkan kami sempat mengontrak di rumah petak.
Baca Lagi : Menikmati Setiap Proses
Hal ini tidak ingin kami rasakan menjelang usia senja kami berpindah-pindah tak tentu arah karena tidak memiliki keinginan membangun rumah di masa produktif. Melihat berita banyak yang di usia senjanya malah terlunta-lunta bahkan menjadi penghuni panti jompo. Sungguh sesak dada ini jikalau kami bernasib seperti itu. Dengan adanya rumah tempat bernaung tentunya membuat hati dan fikiran kami nyaman bebas dari stress.
Merupakan hal kedua yang menjadi prioritas yang kami berdua persiapkan. Menyiapkan keuangan sejak dini bagi kami adalah langkah penting untuk menikmati masa pensiun dengan bahagia. Salah satu yang buat kami tenang di usia senja nanti karena di kantor kami masing-masing terdaftar sebagai peserta BPJS ketenagakerjaan.
Dimana program dari BPJS ketenagakerjaan yang bisa kami nikmati adalah Jaminan Hari Tua. Sementara saya sendiri juga selain mendapatkan JHT, saya juga didaftarkan kepada kepesertaan Program Jaminan Pensiun.
Dana JHT yang nanti kami terima, akan kami rencanakan untuk membuat strategi usaha yang akan kami lancarkan kelak mengisi kekosongan waktu setelah pensiun bekerja. Rencana kami di masa depan adalah menyulap garasi rumah menjadi warung grosir sehingga tentunya selain mendapatkan penghasilan bulanan yang saya dapat dari JP (Jaminan Pensiun) ada penghasilan lain yang bisa menyokong kehidupan di masa tua kami. Kami ga ingin merepotkan anak-anak dengan penghasilan mandiri sudah membuat kami bahagia.
Selain itu, kami pun sangat merencanakan untuk kebutuhan pendidikan anak-anak kami. Sehingga alokasi dana yang tersedia sudah dari sekarang kami rencanakan secara detail agar di masa pensiun kami tidak punya beban hutang baik ke Bank atau ke orang lain.
Untuk itu, mulai sejak dini kami mulai mempersiapkan diri menjelang usia pensiun. Beberapa hal yang kami persiapkan adalah sebagai berikut :
Bagi kami berdua memiliki rumah sejak muda merupakan point yang sangat penting pasalnya kami tidak ingin di masa tua nanti terlunta-lunta bahkan kami sudah memikirkan tidak ingin untuk merecoki kehidupan rumah tangga anak-anak kami jika kami sudah tua. Tinggal dirumah sendiri akan jauh lebih menyenangkan meski nanti kami akan kesepian sepeninggal anak-anak kami menikah.
Oleh karenanya, saya dan suami harus bekerja keras dari sejak kami menikah untuk membangun rumah. Di awal pernikahan kami sempat menumpang di rumah orang tua dan itu bukanlah hal yang menyenangkan bahkan kami sempat mengontrak di rumah petak.
Baca Lagi : Menikmati Setiap Proses
Hal ini tidak ingin kami rasakan menjelang usia senja kami berpindah-pindah tak tentu arah karena tidak memiliki keinginan membangun rumah di masa produktif. Melihat berita banyak yang di usia senjanya malah terlunta-lunta bahkan menjadi penghuni panti jompo. Sungguh sesak dada ini jikalau kami bernasib seperti itu. Dengan adanya rumah tempat bernaung tentunya membuat hati dan fikiran kami nyaman bebas dari stress.
Merupakan hal kedua yang menjadi prioritas yang kami berdua persiapkan. Menyiapkan keuangan sejak dini bagi kami adalah langkah penting untuk menikmati masa pensiun dengan bahagia. Salah satu yang buat kami tenang di usia senja nanti karena di kantor kami masing-masing terdaftar sebagai peserta BPJS ketenagakerjaan.
Dimana program dari BPJS ketenagakerjaan yang bisa kami nikmati adalah Jaminan Hari Tua. Sementara saya sendiri juga selain mendapatkan JHT, saya juga didaftarkan kepada kepesertaan Program Jaminan Pensiun.
Kartu BPJS yang saya dan suami miliki |
Selain itu, kami pun sangat merencanakan untuk kebutuhan pendidikan anak-anak kami. Sehingga alokasi dana yang tersedia sudah dari sekarang kami rencanakan secara detail agar di masa pensiun kami tidak punya beban hutang baik ke Bank atau ke orang lain.
JHT VS JP |
Seringkali saya mendengar peristiwa yang terjadi pada seseorang yang mengalami
stress pasca pensiun. Hal ini konon disebabkan belum adanya kesiapan
mental bahkan bingung untuk melakukan kegiatan yang hendak ia lakukan
semasa pensiun.
Dari fenomena tersebut memberikan insight bagi saya dan suami, saling
support untuk bisa menggali passion masing-masing diluar bidang
pekerjaan rutinitas kami di kantor. Suami sudah menemukan passionnya
sejak 2007 dengan membangun web dan mengelola web serta membuat kursus
online seputar teknik belajar singkat membuat web.
Sementara saya sendiri sangat menyukai membaca dan menulis, salah satunya adalah menulis di Blog
sebagai wadah untuk inspirasi maupun ide-ide yang berkeliaran dalam
kepala. Dengan menemukan passion masing-masing sedari sekarang kami
beranggapan jika kelak di masa tua dan memasuki pensiun bekerja kami
bisa memanfaatkan skill ini untuk dijadikan kegiatan yang akan kami
lakukan semasa pensiun.
Semua masalah akan selalu bisa diatasi dengan kondisi badan yang sehat. Tentu kelak menghadapi masa pensiun, saya dan suami tak ingin justru kondisi tubuh merapuh gegara diusia muda tidak concern dengan kesehatan. Untuk itu sedini mungkin kami menerapkan gaya hidup sehat. Konsumsi makanan sehat, vitamin, olahraga rutin meskipun kadang komitmen untuk olahraga masih sangat minim sekali. Hal ini tentu akan bisa dinikmati imbasnya saat kami berdua tua.
Sedih rasanya jika diantara kami berdua sakit. Menikmati masa tua dengan bahagia tentunya hanya bisa dilewati dengan tubuh yang sehat.
Itulah ke-4 hal yang sedang kami usahakan karena hal tersebut menjadi pondasi dasar yang kami jadikan untuk di manfaatkan di masa pensiun. Bagi saya bahwa bahagia di masa pensiun itu saat :
> Saya dan suami, sukses menyekolahkan hingga menikahkan anak-anak kami. Dengan hasil kerja keras yang kami lakukan saat berada di fase produktif.
> Saya dan suami, bisa tidur nyenyak di rumah kami sendiri tanpa perlu merepotkan anak-anak kami.
> Saya dan suami, bisa tetap menjalankan hobi kami bahkan menghasilkan
> Saya dan suami, bisa berbagi dengan orang lain
> Saya dan suami, tetap sehat
> Saya dan suami, bisa menjadi pemilik warung grosir
> Saya dan suami, bisa jalan-jalan dari hasil tabungan kami
> Saya dan suami, tetap berpegangan erat hingga salah satu dari kita meninggal
Dan tak lupa cara paling penting untuk menikmati masa pensiun dengan bahagia adalah "Tetap Bersyukur dan selalu Berfikiran Positif". Bahwa kita tidak selalu memiliki apa yang kita inginkan namun kita tetap belajar menerima apa yang kita dapatkan maka itulah makna dari cara bersyukur.
Demikian tips ala saya dan suami agar bisa menikmati masa pensiun dengan bahagia. Semoga bermanfaat yah.