I'm writing about...

Meninggalkan Jejak Di Kota Pahlawan Surabaya

Hai gaes? gimana kabarnya? semoga selalu sehat yah, di Cimahi lagi dingin banget konon katanya setelah Imlek cuacanya bakalan bikin mager. Tapi jangan sampe yah kita mager cuman gegara cuaca, tetap produktif dan jaga kesehatan.

Kali ini saya mau cerita pengalaman DLK (dinas luar kota) ke Surabaya, jadi tahun lalu roadshow abis Manado ke Surabaya. Berhubung baru Manado doank yang saya tulis rasanya jadi berat sebelah kalau Surabaya ga ditulis juga.


Pas tahu disuruh DLK ke Surabaya, jujur langsung girang banget. Ya iyalah secara Surabaya tidak hanya dikenal sebagai kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia, tapi juga memiliki deretan tempat wisata yang tidak kalah menarik dibanding kota lain. 

Dan yang ga kalah penting adalah saya bisa menjumpai berbagai pilihan kuliner yang lezat dan menggugah selera di Kota Pahlawan. Langsung bayangin mau makan apa aja pas nyampe. *emang gembulwati*.

Perjalanan dari Manado menuju Surabaya ditempuh menggunakan pesawat Citylink dan mendarat mulus tepat pukul 12.00 wib, berhubung keperluan dinas ya sudah tiba di Bandara saya nunggu syantiek jemputan driver yang nantinya akan mengantarkan saya ke tempat menginap.

Setelah menunggu beberapa menit driver pun menghubungi saya dan saya pun bergegas ke penginapan. Sayangnya tak seperti yang saya kira ternyata bukan hotel tempat menginap saya akan tetapi rumah yang dianggap mess buat para tamu yang datang ke cabang Surabaya letaknya di Taman Dayu. *lemas hayati*

Perasaan saya pas tiba di rumah Taman Dayu emang uda ga enak pasalnya kawasan rumahnya sepi dan ini rumah jarang ditempatin kalau ada tamu doank. Memasuki rumah elit yang tak berpenghuni bikin jantung berdetak ga keruan persis kalau ditegor Bang Zumi Zola *eaaa masih belum move on*. 

Seperti yang sudah saya duga mengenai rumah ini, ternyata rumah ini memang ada cerita miring dari orang-orang yang udah pernah bermalam disini. Pak Bos dengan santai ceritain tentang cerita horor rumahnya. Malam itu dingin apalagi kamar pake AC tapi saya keringet dingin saking takut *LOL*.


Malam pertama saya bisa tidur pas jam 3 pagi karena saking takutnya, Malam kedua pas banget malam jumat ada yang kek lemparin jendelanya. Onde mandeh saya merinding dan pengen banget cepet pagi padahal yang gedar gedor tuh binatang gegara lampu kamar saya nyala *LOL*. Malam terakhir saya pengen tidur nyenyak akhirnya minta Ibu yang suka bersihin rumahnya setiap hari buat temenin. Sampe si ibunya heran katanya ga ada apa-apa kok iya ga ada apa-apa asalkan ibu disamping saya *cieeee.

Bahkan selama menginap di Taman Dayu saya kesulitan mencari makan karena lokasinya jauh masa udah jauh-jauh ke Surabaya makannya ke restoran cepat saji mulu *menyedihkan* bikin mulut sariawan kebanyakan makan makanan siap saji mulu.

Pengalaman mengerikan itu akhirnya buat saya kapok ga mau tidur lagi disana, kalau dinas ke Surabaya saya pengennya nginep di hotel aja. 

Berhubung urusan tiket atau hotel diurusin sekretaris makanya saya minta cariin dari sekarang hotel di Surabaya yang nyaman yang bisa sekalian wisata kulinernya khas Surabaya. Mba Febby namanya lalu mulai searching hotel-hotel yang sesuai dengan budget posisi saya. 

Tak berapa lama mba Febby pun merekomendasikan Hotel Majapahit Surabaya. Hotel ini dikenal sebagai hotel bintang lima dan menawarkan suasana menginap yang berbeda. Tidak hanya mewah, tapi juga menyuguhkan desain arsitektur bangunan klasik. 

Tentu saja untuk menginap di hotel ini, kita harus merogoh kocek cukup dalam. Untuk pemesanan kamar di Hotel Majapahit Surabaya, Cara memesan kamar lewat layanan booking hotel ini pun cukup mudah dan bisa lewat traveloka. Cukup dengan sekali klik di ponsel pintar, kita sudah bisa memperoleh tempat menginap yang mewah. *ada yang masih belum paham?sini saya ajarin*



Selanjutnya untuk aktivitas wisata kuliner, agar tidak terjadi sariawan tumbuh dimulut maka saya coba searching sendiri buat kuliner khas Surabaya yang bisa saya cicipi, saya coba searching 5 pilihan wisata kuliner terbaik yang bisa saya kunjungi selama di Surabaya, mungkin juga buat teman-teman yang mau ke Surabaya. Ini dia yang saya dapet : 

1      1. Sate Klopo Ondomohen Ny. Asih


Panduan Wisata Kuliner Khas Wajib dari Kota Pahlawan, Menginap di Hotel Majapahit Surabaya

Kuliner pertama yang wajib di coba selama di Surabaya adalah Sate Klopo Ondomohen Ny. Asih. Di tempat ini, kita bisa mencicipi sajian makanan sate yang ditaburi dengan parutan kelapa. Rasanya khas, berbeda dengan sate-sate di tempat lain. Kita pun bisa memilih sate sesuai selera, mulai dari sate daging sapi, udang, ayam, ataupun sumsum. 

Lokasi dari tempat makan yang satu ini tidak terlalu jauh dari Hotel Majapahit Surabaya. Beralamat di Jalan Walikota Mustajab 36, Surabaya, tentunya bisa menjangkau Sate Klopo Ondomohen Ny. Asih dengan cepat. Namun, perlu hati-hati. Jangan sampai salah pilih tempat. Karena tidak jauh dari tempat ini juga ada warung serupa yang memajang nama Sate Klopo Ondomohen.

2    2. Rawon Pak Pangat

Panduan Wisata Kuliner Khas Wajib dari Kota Pahlawan, Menginap di Hotel Majapahit Surabaya

Belum lengkap ke Surabaya kalau tidak mencicipi masakan rawon. Sup yang memiliki kuah berwarna hitam ini memang bisa menggugah selera siapa pun. Kita pun bisa menemukan banyak tempat yang menyuguhkan menu rawon. Salah satunya yang terkenal adalah Rawon Pak Pangat. 

Tidak begitu sulit untuk menemukan lokasi kuliner Rawon Pak Pangat. Terdapat empat lokasi Rawon Pak Pangat yang bisa disambangi di Surabaya. Lokasi yang paling ramai adalah di Ruko Lotus, Ketintang Baru. Di tempat ini, kita akan bisa menyantap nasi rawon dengan suasana ruangan yang bersih dan nyaman. 

Harga rawon di tempat ini juga tidak terlalu mahal. Kita bisa mendapatkan seporsi nasi rawon dengan harga Rp19.000,00. Pilihan lainnya, juga bisa mendapatkan menu nasi krengseng ataupun nasi campur.

3    3. Tahu Campur Kalasan



Panduan Wisata Kuliner Khas Wajib dari Kota Pahlawan, Menginap di Hotel Majapahit Surabaya


Kuliner khas Jawa Timur lainnya, yakni tahu campur. Di Surabaya, lokasi tempat makan tahu campur yang terkenal adalah Tahu Campur Kalasan. Tempat makan ini berada di Jalan Kalasan No 22 Tambak Sari. 

Di tempat ini, tidak hanya akan memperoleh menu tahu campur yang lezat, tapi juga tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah yang banyak. Cukup dengan uang Rp8.000 kita sudah bisa mendapatkan suguhan tahu campur lezat ini.

4     4. Soto Lamongan Cak Har

Panduan Wisata Kuliner Khas Wajib dari Kota Pahlawan, Menginap di Hotel Majapahit Surabaya

Bicara tentang kuliner Soto Lamongan, maka Soto Lamongan Cak Har menjadi pilihan nomor satu di Surabaya. Di tempat ini, kita akan memperoleh suguhan Soto Lamongan yang berbeda. Dengan kuah yang kental dan porsi yang besar. Kuah soto berwarna kuning dengan taburan koya yang banyak semakin membuat Soto Lamongan terasa semakin gurih. 

Lokasi warung Soto Lamongan Cak Har juga nyaman untuk dikunjungi. Berada di alamat Jl. Dr. Ir. H. Soekarno, Surabaya, para pengunjung bisa menggunakan fasilitas tempat parkir yang luas. Tempat ini buka dari pagi pukul 07.00 hingga malam hari pukul 23.00. Mengenai harganya, tidak terlalu mahal. Satu porsi soto Lamongan dihargai sebesar Rp18.000 saja.

5     5.  Bebek Tugu Pahlawan

Panduan Wisata Kuliner Khas Wajib dari Kota Pahlawan, Menginap di Hotel Majapahit Surabaya

Pilihan kuliner lezat di Surabaya berikutnya adalah Bebek Tugu Pahlawan. Tempat makan yang satu ini memang sederhana, berupa sebuah warung pinggir jalan biasa. Namun jangan salah, tempat ini selalu ramai oleh para pengunjung. Setiap datang ke tempat ini, dijamin kita harus rela antre terlebih dulu. 

Sesuai dengan namanya, Bebek Tugu Pahlawan ini memang lokasinya berdekatan dengan Tugu Pahlawan. Tepatnya di alamat Jl. Tembaan No. 17, Surabaya. Di tempat ini, kita hanya akan mendapati sajian menu bebek. Harganya bervariasi, mulai dari jeroan bebek yang dihargai Rp9.000,00 ataupun menu bebek goreng dengan harga Rp18.000,00.

***
Gimana gaes?udah pada nyobain semua?kalau yang replikanya siy jujur saya udah cobain semua ada lah di Cimahi cuman kan yang khas sesuai daerahnya lebih enak kalau kita langsung berkunjung ke Surabayanya. 

Demikian curahan hati saya di malam ini, semoga bermanfaat ya. Kalau aku si mau banget suruh DLK ke Surabaya lagi. Sudah terbayangkan kuliner ini semua akan menemani hari-hari selama DLK.

Salam bahagia dan selamat travelling ya teman-teman.