Sepanjang kehidupan saya, hampir 17 tahun saya terkungkung dalam kotak bernama "MINDER". Krisis kepercayaan diri baik karena fisik maupun strata sosial dalam lingkungan membuat saya menjadi sosok yang pemalu dan pendiam.
Tak mampu sedikitpun bisa menjadi asertif ketika berhadapan dengan sesuatu yang tidak saya sukai meskipun itu menyakiti diri saya pribadi. Pudar sepudar-pudarnya keinginan untuk bisa tampil secara mandiri.
Saya lebih menyukai untuk dibalik panggung karena merasa kurang dan perasaan tak nyaman menjadi konsumsi indera penglihatan orang lain.
Tak mampu sedikitpun bisa menjadi asertif ketika berhadapan dengan sesuatu yang tidak saya sukai meskipun itu menyakiti diri saya pribadi. Pudar sepudar-pudarnya keinginan untuk bisa tampil secara mandiri.
Saya lebih menyukai untuk dibalik panggung karena merasa kurang dan perasaan tak nyaman menjadi konsumsi indera penglihatan orang lain.
Bertahun-tahun saya menerapkan konsep diri yang salah menjadikan perilaku yang saya tampilkan salah pula. Hingga akhirnya saya menemukan satu titik untuk memulai berubah. Memasuki bangku kuliah, mulai menyadarkan saya yang selama ini tersesat dalam kotak "MINDER" sehingga membatasi ruang gerak saya sebagai seorang insan di dunia *uhuk berat*.
Biasanya jika berada dalam kerja kelompok, tipe saya adalah biarlah saya yang meng-konsep, biarlah saya yang mengerjakan asalkan jangan saya yang mem-presentasikan kedepan.
Satu kali, saya sudah mengerjakan semuanya namun ternyata rekan satu kelompok meminta saya juga yang maju menjelaskan. Apa yang terjadi? saya langsung keluar kelas tidak mengikuti mata kuliah tersebut dan menangis pulang ke kosan. Kalau sekarang saya ingat kejadian itu rasanya saya pengen banget narik tangan sendiri dan ga perlu pake insiden nangis pulang ke kosan.
Biasanya jika berada dalam kerja kelompok, tipe saya adalah biarlah saya yang meng-konsep, biarlah saya yang mengerjakan asalkan jangan saya yang mem-presentasikan kedepan.
Satu kali, saya sudah mengerjakan semuanya namun ternyata rekan satu kelompok meminta saya juga yang maju menjelaskan. Apa yang terjadi? saya langsung keluar kelas tidak mengikuti mata kuliah tersebut dan menangis pulang ke kosan. Kalau sekarang saya ingat kejadian itu rasanya saya pengen banget narik tangan sendiri dan ga perlu pake insiden nangis pulang ke kosan.
Memasuki dunia kuliah yang tak seperti bangku sekolah dimana kita yang diminta aktif maka menuntut saya untuk bisa meyakinkan diri bahwa saya harus mampu melawan kelemahan saya dalam berbicara di depan kelas.
Semester itu saya belajar Teori Kepribadian, lalu saya menjadi perwakilan kelompok untuk menjelaskan tipe kepribadian manusia dari beberapa teori.
Zaman saya kuliah belum ada in focus masih menggunakan OHP dan kertas bening kemudian ditulis tangan agar materi yang ingin disampaikan terlihat oleh semua orang. Siang itu adalah perdana saya tampil didepan setelah semalam suntuk saya latihan depan kaca demi perfoma pertama saya.
Semester itu saya belajar Teori Kepribadian, lalu saya menjadi perwakilan kelompok untuk menjelaskan tipe kepribadian manusia dari beberapa teori.
Zaman saya kuliah belum ada in focus masih menggunakan OHP dan kertas bening kemudian ditulis tangan agar materi yang ingin disampaikan terlihat oleh semua orang. Siang itu adalah perdana saya tampil didepan setelah semalam suntuk saya latihan depan kaca demi perfoma pertama saya.
Hasilnya? saya mendapatkan pujian dari dosen bermata biru dengan rambut peraknya "Pak Victor" namanya. Saya berada diatas angin, pujian yang terlontar menyejukkan hati saya.
Dan sejarah dalam hidup saya tergores di hari itu, dimulailah secara perlahan saya membuka kotak "MINDER" saya yang selama ini membatasi.
Saya mulai membangun percaya diri saya terlebih kuliah psikologi selanjutnya menuntut saya untuk bisa menjadi seorang "TESTER" yakni orang yang memandu, memberikan intruksi serangkaian alat tes psikologi.
Saya latihan cukup keras menggunakan media cermin. Melalui cermin saya bisa melihat pantulan diri saya, ekspresi yang saya tampilkan, kecemasan yang tergurat sambil mendengarkan intonasi juga belajar untuk mengucapkan kalimat dengan baik ketika blocking menyerang.
Latihan bertubi-tubi bicara depan cermin membuat saya semakin fasih berbicara tidak hanya depan kelas tetapi juga orang lain. Saya semakin lancar menjadi Tester, hingga akhirnya saya terpilih dari fakultas untuk mengetes anak SMU sebagai bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Tak cukup sampai disana, fakultas memilih saya sebagai tester untuk pemeriksaan psikologis anggota DPRD partai demokrat yang selanjutnya mengantarkan saya ke jenjang DPR-RI meskipun saya hanya menjadi sebagai seorang observer.
Dan sejarah dalam hidup saya tergores di hari itu, dimulailah secara perlahan saya membuka kotak "MINDER" saya yang selama ini membatasi.
Saya mulai membangun percaya diri saya terlebih kuliah psikologi selanjutnya menuntut saya untuk bisa menjadi seorang "TESTER" yakni orang yang memandu, memberikan intruksi serangkaian alat tes psikologi.
Saya latihan cukup keras menggunakan media cermin. Melalui cermin saya bisa melihat pantulan diri saya, ekspresi yang saya tampilkan, kecemasan yang tergurat sambil mendengarkan intonasi juga belajar untuk mengucapkan kalimat dengan baik ketika blocking menyerang.
Latihan bertubi-tubi bicara depan cermin membuat saya semakin fasih berbicara tidak hanya depan kelas tetapi juga orang lain. Saya semakin lancar menjadi Tester, hingga akhirnya saya terpilih dari fakultas untuk mengetes anak SMU sebagai bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Tak cukup sampai disana, fakultas memilih saya sebagai tester untuk pemeriksaan psikologis anggota DPRD partai demokrat yang selanjutnya mengantarkan saya ke jenjang DPR-RI meskipun saya hanya menjadi sebagai seorang observer.
Kepercayaan diri bagi saya pribadi adalah kemampuan saya dalam melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang saya harapkan.
Seiring berjalannya waktu tentunya saya mencoba untuk terus berupaya agar saya bisa melepaskan kotak minder dalam diri saya. Tentunya tak semudah dalam membalikkan telapak tangan, inilah beberapa hal yang saya lakukan demi membebaskan diri dari belenggu kotak minder.
Sebagai individu yang inginkan perubahan tentunya saya mengukur diri saya pribadi, mengenali siapa saya ini. Hal ini berguna untuk membongkar krisis kepercayaan dalam diri saya mengetahui kelebihan dan kekurangan saya pribadi.
Berhubung berkecimpung didunia psikologi yang mengenalkan beragam alat tes maka saya mencoba sendiri mencari tahu bagaimana saya ini. Pada tahun 2009 dan 2012, saya mengikuti tes kepribadian yang hasilnya adalah sbb :
Dari hasil tes tersebut bisa melihat kelebihan dan kekurangan saya. Hal ini menjadi modal untuk saya mengubah kelemahan yang saya miliki menjadi peluang untuk mendongkrak rasa percaya diri saya.
Setelah lulus kuliah, saya bekerja dan berkecimpung didunia recruitment yang fokus pada perekrutan orang. Berbicara didepan untuk membawakan tes psikologi sudah menjadi makanan utama sehingga tak lagi saya gugup memandang pelamar yang hadir, tak lagi saya malu berdiri didepan mengarahkan pelamar mengisi tes.
Sebagai seorang yang tidak suka konflik maka saya memang tidak mampu untuk asertif dalam menyampaikan keinginan saya pribadi.
Tentunya ini akan menjadi boomerang bagi saya di dunia kerja, saya tidak mau menganut aliran kebatinan karenannya sedikit demi sedikit saya belajar menyampaikan, mengungkapkan pendapat saya.
Dan volia tak hanya sekedar berbicara depan pelamar saya sudah tidak gugup bahkan akhirnya saya mampu untuk berbicara depan atasan yang posisinya jauh lebih tinggi.
Meyakinkan pelamar yang saya seleksi untuk bisa gabung di perusahaan itu butuh Effort yang keras dan terutama butuh kepercayaan diri dari seorang recruiternya.
Keberhasilan saya untuk bisa berbicara depan orang lain tak menutup keinginan saya untuk terus belajar. Hal ini saya lakukan demi mengasah selalu kemampuan saya tak hanya menjadi seorang recruiter tetapi ingin mencoba hal baru.
Karenanya untuk upgrade diri sendiri saya mencoba untuk :
* Mengikuti berbagai training
* Melakukan Coaching & Konseling
* Memperbanyak membaca buku
* Bergabung dengan komunitas maupun kelompok yang memiliki satu tujuan dengan saya
* Berpartisipasi aktif dalam kegiatan salah satunya saya pernah mengikuti Inspirator Dalam Kelas Inpirasi Bandung
Bagi saya belajar itu harus terus continue karena seiring revolusi dalam kehidupan maka menuntut diri yang lebih maju. Dengan cara-cara tersebut saya bisa menemukan sisi lain dari diri saya, semakin mengupgrade diri semakin jauh saya dengan kotak "minder" maupun krisis kepercayaan diri.
Segala sesuatu yang saya mulai maka akan saya tekuni sehingga saya bisa belajar sendiri memaknai mana yang sesuai dengan kemampuan yang saya miliki dan mana yang ga sesuai. Saya pernah menceritakan dalam blog ini bagaimana upaya saya mencari jati diri mengenai kemampuan diri.
Akhirnya setelah mengikuti berbagai cara saya menemukan blog ini sebagai wadah lain dalam mengasah kemampuan saya untuk bisa bermanfaat untuk orang lain. Tentunya hal ini membutuhkan komitmen dalam diri sebagai upaya mendongkrak kembali rasa percaya diri saya.
Apabila melihat kebelakang, saya termasuk tipe individu yang lebih banyak berubah karena adanya motivasi eksternal. Seperti yang saya ceritakan diawal, kotak "minder" saya terbuka karena salah satu pujian yang mengatakan saya ini mampu melakukannya dengan baik.
Namun hal tersebut tidak akan berlaku lagi karena dengan bertambahnya knowledge yang saya dapatkan tak lantas saya maju hanya karena orang lain.
Sedikit demi sedikit saya yakin komitmen pada diri sendiri dan menyemangati diri untuk terus konsisten melakukan hal-hal yang bisa saya lakukan sendiri.
Cara ini bagi saya ampuh meningkatkan kembali rasa percaya diri saya. Jangan pula menyerah ketika mendapatkan cibiran jadikan cibiran orang lain untuk memotivasi diri membuktikan bahwa kita bisa.
Hampir 5 tahun saya berkutat didunia perekrutan, bagi saya sudah tidak ada tantangannya karena saya sudah hafal diluar kepala intruksi yang harus saya berikan.
Saya bersyukur saat ini, di tempat kerja sekarang saya mencoba dunia yang baru berkecimpung dalam People Development.
Bila berhadapan dengan pelamar baru sudah biasa saya lakukan maka sekarang saya diminta untuk berhadapan dengan karyawan eksis yang sudah saya kenal. Menjadi Trainer, bukanlah hal yang mudah bagi saya yang pemalu.
Mungkin hampir sama seperti recruiter akan tetapi bagi saya menjadi trainer justru lebih berat karena ada beban knowlegde yang harus saya deliver kepada peserta training sehingga peserta trainingnya bisa memahami bahkan bisa merubah perilakunya.
Mencoba sesuatu yang baru bagi saya selain mengukur kemampuan diri juga bisa meningkatkan kepercayaan diri saat kita berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Seiring berjalannya waktu tentunya saya mencoba untuk terus berupaya agar saya bisa melepaskan kotak minder dalam diri saya. Tentunya tak semudah dalam membalikkan telapak tangan, inilah beberapa hal yang saya lakukan demi membebaskan diri dari belenggu kotak minder.
Tips Pengembangan Diri
1. Mencoba Mengenali Kemampuan Diri Sendiri
Sebagai individu yang inginkan perubahan tentunya saya mengukur diri saya pribadi, mengenali siapa saya ini. Hal ini berguna untuk membongkar krisis kepercayaan dalam diri saya mengetahui kelebihan dan kekurangan saya pribadi.
Berhubung berkecimpung didunia psikologi yang mengenalkan beragam alat tes maka saya mencoba sendiri mencari tahu bagaimana saya ini. Pada tahun 2009 dan 2012, saya mengikuti tes kepribadian yang hasilnya adalah sbb :
Dari hasil tes tersebut bisa melihat kelebihan dan kekurangan saya. Hal ini menjadi modal untuk saya mengubah kelemahan yang saya miliki menjadi peluang untuk mendongkrak rasa percaya diri saya.
Setelah lulus kuliah, saya bekerja dan berkecimpung didunia recruitment yang fokus pada perekrutan orang. Berbicara didepan untuk membawakan tes psikologi sudah menjadi makanan utama sehingga tak lagi saya gugup memandang pelamar yang hadir, tak lagi saya malu berdiri didepan mengarahkan pelamar mengisi tes.
Sebagai seorang yang tidak suka konflik maka saya memang tidak mampu untuk asertif dalam menyampaikan keinginan saya pribadi.
Tentunya ini akan menjadi boomerang bagi saya di dunia kerja, saya tidak mau menganut aliran kebatinan karenannya sedikit demi sedikit saya belajar menyampaikan, mengungkapkan pendapat saya.
Dan volia tak hanya sekedar berbicara depan pelamar saya sudah tidak gugup bahkan akhirnya saya mampu untuk berbicara depan atasan yang posisinya jauh lebih tinggi.
Meyakinkan pelamar yang saya seleksi untuk bisa gabung di perusahaan itu butuh Effort yang keras dan terutama butuh kepercayaan diri dari seorang recruiternya.
2. Upgrade Diri Sendiri
Keberhasilan saya untuk bisa berbicara depan orang lain tak menutup keinginan saya untuk terus belajar. Hal ini saya lakukan demi mengasah selalu kemampuan saya tak hanya menjadi seorang recruiter tetapi ingin mencoba hal baru.
Karenanya untuk upgrade diri sendiri saya mencoba untuk :
* Mengikuti berbagai training
* Melakukan Coaching & Konseling
* Memperbanyak membaca buku
* Bergabung dengan komunitas maupun kelompok yang memiliki satu tujuan dengan saya
* Berpartisipasi aktif dalam kegiatan salah satunya saya pernah mengikuti Inspirator Dalam Kelas Inpirasi Bandung
Bagi saya belajar itu harus terus continue karena seiring revolusi dalam kehidupan maka menuntut diri yang lebih maju. Dengan cara-cara tersebut saya bisa menemukan sisi lain dari diri saya, semakin mengupgrade diri semakin jauh saya dengan kotak "minder" maupun krisis kepercayaan diri.
3. Komitmen Diri
Segala sesuatu yang saya mulai maka akan saya tekuni sehingga saya bisa belajar sendiri memaknai mana yang sesuai dengan kemampuan yang saya miliki dan mana yang ga sesuai. Saya pernah menceritakan dalam blog ini bagaimana upaya saya mencari jati diri mengenai kemampuan diri.
Akhirnya setelah mengikuti berbagai cara saya menemukan blog ini sebagai wadah lain dalam mengasah kemampuan saya untuk bisa bermanfaat untuk orang lain. Tentunya hal ini membutuhkan komitmen dalam diri sebagai upaya mendongkrak kembali rasa percaya diri saya.
4. Memotivasi Diri
Apabila melihat kebelakang, saya termasuk tipe individu yang lebih banyak berubah karena adanya motivasi eksternal. Seperti yang saya ceritakan diawal, kotak "minder" saya terbuka karena salah satu pujian yang mengatakan saya ini mampu melakukannya dengan baik.
Namun hal tersebut tidak akan berlaku lagi karena dengan bertambahnya knowledge yang saya dapatkan tak lantas saya maju hanya karena orang lain.
Sedikit demi sedikit saya yakin komitmen pada diri sendiri dan menyemangati diri untuk terus konsisten melakukan hal-hal yang bisa saya lakukan sendiri.
Cara ini bagi saya ampuh meningkatkan kembali rasa percaya diri saya. Jangan pula menyerah ketika mendapatkan cibiran jadikan cibiran orang lain untuk memotivasi diri membuktikan bahwa kita bisa.
Doc. Pribadi |
5. Mencoba Hal Yang Baru
Hampir 5 tahun saya berkutat didunia perekrutan, bagi saya sudah tidak ada tantangannya karena saya sudah hafal diluar kepala intruksi yang harus saya berikan.
Saya bersyukur saat ini, di tempat kerja sekarang saya mencoba dunia yang baru berkecimpung dalam People Development.
Bila berhadapan dengan pelamar baru sudah biasa saya lakukan maka sekarang saya diminta untuk berhadapan dengan karyawan eksis yang sudah saya kenal. Menjadi Trainer, bukanlah hal yang mudah bagi saya yang pemalu.
Mungkin hampir sama seperti recruiter akan tetapi bagi saya menjadi trainer justru lebih berat karena ada beban knowlegde yang harus saya deliver kepada peserta training sehingga peserta trainingnya bisa memahami bahkan bisa merubah perilakunya.
Mencoba sesuatu yang baru bagi saya selain mengukur kemampuan diri juga bisa meningkatkan kepercayaan diri saat kita berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Saat memberikan games dalam training |
Begitulah roda kehidupan saya, saya yang dulu pendiam dan pemalu saat ini mampu berdiri di depan menjadi seorang Trainer.
Saya yang dulu begitu gugup bahkan melarikan diri untuk sekedar menjelaskan pendapat sekarang saya bisa percaya diri tak hanya menyampaikan pendapat akan tetapi memberikan bekal informasi bagi orang lain.
Bahkan ketika saya mengikuti tes disini www.serioxyl-confidence.com hasilnya adalah sebagai berikut :
Saya yang dulu begitu gugup bahkan melarikan diri untuk sekedar menjelaskan pendapat sekarang saya bisa percaya diri tak hanya menyampaikan pendapat akan tetapi memberikan bekal informasi bagi orang lain.
Bahkan ketika saya mengikuti tes disini www.serioxyl-confidence.com hasilnya adalah sebagai berikut :
www.serioxyl-confidence.com |
Karena Perubahan itu selalu dimulai dari diri sendiri, jika saya yang pemalu bisa menjadi Trainer yang penuh percaya diri. Bagaimana dengan kamu? semoga kita juga bisa lebih percaya diri untuk menghadapi tantangan yang ada serta terus belajar menjadi lebih baik lagi. Semangat kita pasti bisa!!