Cara Memelihara Minat Membaca Buku..Bagi saya buku sudah menjadi kebutuhan pribadi meskipun kini saya sudah berkeluarga dan memiliki seorang putri. Akan saya bagikan kisah saya mengenai kecintaan saya kepada buku.
Saya dikenalkan kali pertama budaya membaca melalui almh. mamah, selagi kecil saya sudah diberikan asupan nutrisi otak dari majalah ringan untuk anak hingga buku-buku bacaan anak. Namun seusia saya SD saya lebih menyukai cerita bergambar karenanya saya menyukai majalah Bobo.
Saya dikenalkan kali pertama budaya membaca melalui almh. mamah, selagi kecil saya sudah diberikan asupan nutrisi otak dari majalah ringan untuk anak hingga buku-buku bacaan anak. Namun seusia saya SD saya lebih menyukai cerita bergambar karenanya saya menyukai majalah Bobo.
Beranjak remaja, saya pun meninggalkan majalah bobo rasanya sudah tak pantas membaca seri cerita Bobo, Bona ataupun Nirmala.
Saat itu saya sudah mengenakan seragam putih biru, ketertarikan untuk mencari dunia lain dalam membaca saya temukan di perpustakaan SMP dulu. Dan paling menyenangkan kala itu saya diangkat menjadi siswa penjaga perpustakaan yang ditunjuk langsung oleh Ibu guru pengajar bahasa Indonesia.
Riang gembira mengemban amanah ini, tak hanya tahu buku-buku apa saja yang ada diperpustakaan tapi saya tahu juga siapa saja siswa tak bertanggung jawab yang menghilangkan buku perpustakaan.
Saat itu saya sudah mengenakan seragam putih biru, ketertarikan untuk mencari dunia lain dalam membaca saya temukan di perpustakaan SMP dulu. Dan paling menyenangkan kala itu saya diangkat menjadi siswa penjaga perpustakaan yang ditunjuk langsung oleh Ibu guru pengajar bahasa Indonesia.
Riang gembira mengemban amanah ini, tak hanya tahu buku-buku apa saja yang ada diperpustakaan tapi saya tahu juga siapa saja siswa tak bertanggung jawab yang menghilangkan buku perpustakaan.
Sangat disayangkan perpustakaan selalu sepi, hanya ada segelintir orang yang mampir teman-teman kelas pun lebih memilih nongkrong di kantin. Seiring berjalannya waktu saya sudah tidak lagi menjaga perpustakaan.
Saya lupa alasannya ah memorinya udah mulai kehapus maklum sudah tua hehehe. Untuk minat membaca buku sendiri ketika SMP dulu saya memutuskan membaca komik yang dikenalkan teman. Namun sayangnya diperpustakaan tidak ada.
Saya lupa alasannya ah memorinya udah mulai kehapus maklum sudah tua hehehe. Untuk minat membaca buku sendiri ketika SMP dulu saya memutuskan membaca komik yang dikenalkan teman. Namun sayangnya diperpustakaan tidak ada.
Hingga saya dikenalkan taman bacaan yang menyediakan beragam buku komik oleh teman SD saya. Letak taman bacaannya cukup jauh dari rumah namun saya dan Shanti nama teman SD saya memberanikan diri demi mengejar komik impian kami.
Kali pertama mengunjungi taman bacaan tersebut kami langsung memilih komik sebagai buku yang hendak kami baca. Hingga akhirnya saya berniat meminjam sejumlah buku komik untuk di bawa pulang. Sore itu saya pulang dengan hati riang membawa setumpukan komik ke rumah.
Kali pertama mengunjungi taman bacaan tersebut kami langsung memilih komik sebagai buku yang hendak kami baca. Hingga akhirnya saya berniat meminjam sejumlah buku komik untuk di bawa pulang. Sore itu saya pulang dengan hati riang membawa setumpukan komik ke rumah.
Selepas mandi dan solat ashar saya melanjutkan kembali membaca komik hingga adzan Magrib berkumandang tak saya hiraukan bahkan seruan mamah untuk menyuruh saya solat pun saya hiraukan.
Saya asyik membaca komik di ruang tamu. Mamah yang keburu murka karena panggilannya tak saya jawab akhirnya merampas komik yang sedang saya baca lalu membuangnya ke teras depan rumah dengan memarahi saya. Saya hanya tertunduk lesu karena kesalahan yang saya buat itu.
Saya asyik membaca komik di ruang tamu. Mamah yang keburu murka karena panggilannya tak saya jawab akhirnya merampas komik yang sedang saya baca lalu membuangnya ke teras depan rumah dengan memarahi saya. Saya hanya tertunduk lesu karena kesalahan yang saya buat itu.
Mamah memang menyukai membaca novel namun sangat antipati untuk komik. Karenanya ketika saya tahu membaca komik beliau marah sekali dan mengancam saya untuk tidak lagi membaca buku seperti itu. Sayangnya saya membandel sepulang sekolah atau saat libur sekolah saya tetap mengunjungi hehehe. Maafkan anakmu ini mah :p
Kecintaan saya pada komik akhirnya memudar setelah bapak menghadiahkan buku Harry Potter dan batu bertuah sebagai novel pertama yang saya miliki dan saya lahap habis semaleman suntuk. Dari situ saya menyukai novel fiksi.
Dan menginjak SMA ketika saya bergabung dengan Dewan Keluarga Mesjid, teman-teman memberikan pinjaman majalah Annida dan buku novel islami karya mba Asma Nadia dan Mba Helvy Tiana Rosa, saya mulai mencintai karya novel islami. Saya banyak mendapat pinjaman buku-buku dari teman maupun perpustakaan.
Dan menginjak SMA ketika saya bergabung dengan Dewan Keluarga Mesjid, teman-teman memberikan pinjaman majalah Annida dan buku novel islami karya mba Asma Nadia dan Mba Helvy Tiana Rosa, saya mulai mencintai karya novel islami. Saya banyak mendapat pinjaman buku-buku dari teman maupun perpustakaan.
Memasuki dunia kuliah disini saya sudah mulai mengendurkan membaca buku novel pasalnya buku teori psikologi masih banyak yang harus saya baca. IPK saya menjadi paling tertinggi sebenarnya karena saya memiliki prinsip dalam membaca buku, jika orang lain membaca satu buku maka saya akan membaca 2 hingga 3 buku oleh karenanya saya bisa memiliki banyak referensi untuk menjawab soal ujian. *uhuk benerin kacamata*
Lulus kuliah dan menjadi pegawai bahkan pengangguran tak lantas membuat minat baca saya surut atau hilang. Saya lebih banyak mampir ke toko buku dan memburu novel-novel best seller.
Karya Andrea Hirata, Dee, Raditya Dika hingga Ahmad Fuadi menjadi incaran saya. Setelah menikah dan punya anak serta penghasilan bisa dikatakan cukup saya menanamkan tekad untuk selalu membaca dan konsisten "ONE MONTH ONE BOOK" itu minimal syukur-syukur saya bisa membaca lebih.
Karya Andrea Hirata, Dee, Raditya Dika hingga Ahmad Fuadi menjadi incaran saya. Setelah menikah dan punya anak serta penghasilan bisa dikatakan cukup saya menanamkan tekad untuk selalu membaca dan konsisten "ONE MONTH ONE BOOK" itu minimal syukur-syukur saya bisa membaca lebih.
Suami saya tidak melarang bahkan kecintaan saya membaca buku saya coba tularkan kepada anak saya, saya membelikan buku-buku ringan hingga buku bilingual. Meskipun anak saya belum mampu membaca tetapi saya coba memberikan insight untuknya bahwa membaca tak hanya sekedar memberikan hiburan tetapi memberikan pesan moral maupun wawasan yang mampu membuat kita mengenal sesuatu yang tak mampu kita raih dalam gengaman.
Tak jarang weekend saya mengajak anak saya ke toko buku namun disayangkan toko buku di daerah saya akhirnya pindah. Toko buku bersanding arena permainan lebih ramai arena permainan. Saya pribadi sedih dengan fenomena ini toko buku sangat sepi pengunjung.
Tak jarang weekend saya mengajak anak saya ke toko buku namun disayangkan toko buku di daerah saya akhirnya pindah. Toko buku bersanding arena permainan lebih ramai arena permainan. Saya pribadi sedih dengan fenomena ini toko buku sangat sepi pengunjung.
Neyna di toko buku |
Nah dari sepenggal kisah saya dan buku, saya ingin bagikan beberapa tips agar bisa memelihara minat membaca buku ala saya. Yuk kita simak dibawah ini :
1. Tekadkan Niat dan Tujuan
Sesuatu itu memang berasal dari niat kita sendiri. Pun sama dalam membaca buku tanamkan terlebih dahulu apa yang menjadi niat dan tujuan kita untuk membaca. Tidak masalah membaca karena ingin terlihat kece oleh gebetan, membaca biar dibilang pinter, membaca biar dapet ilmu dan lain sebagainya. Akan ada banyak alasan untuk masing-masing orang dalam menetapkan niat dan tujuannya membaca buku. Yang terpenting mereka punya ketertarikan dalam membaca buku.
Saya pribadi memiliki tujuan untuk menambah wawasan saya terlebih saya sebagai ibu yang memiliki seorang anak. Saya ingin serba tahu macam google saja apabila anak saya bertanya apapun saya mampu menjawab. Lebih menyenangkan ketika saya mampu memberikan penjelasan make sense kepada anak mengenai hal yang ia tanya.
Untuk saat ini saya menyukai membaca buku apapun meskipun novel akan jauh lebih cepat membacanya dibandingkan buku parenting atau teori-teori :p hal ini demi menambah wawasan dan pengetahuan yang tidak saya dapat selama menempuh pendidikan. Dan yang terpenting adalah buku mampu memberikan insight untuk saya pribadi dalam menyelesaikan permasalahan yang saya hadapi.
2. Komitmen Diri
Jika niat sudah ada, tujuan sudah ditetapkan maka untuk memelihara minat baca buku, saya sendiri berikrar untuk komitmen minimal 1 bulan saya membaca 1 buku jika lebih berarti saya mampu komit pada diri saya sendiri.
Bahkan saking seringnya saya membeli hingga rekan kerja saya berkomentar "ya ampun buku lagi dan lagi?" saya cuman bisa nyengir mungkin bagi sebagian orang menyayangkan membeli buku tapi bagi saya tidak ada yang perlu disayangkan bahkan bisa jadi saya sudah membantu mengalirkan sedikitnya rezeki untuk penulis dan penerbitnya dan yang utama saya mampu mengapresiasi karya orang lain.Siapa tahu kedepannya saya menelurkan buku boleh jadi ada orang yang berfikiran sama dengan saya dan mau mengapresiasi buku saya *aamiinkan sodara-sodarakuh hehehe
Sama seperti halnya membaca Al-Quran saya komit untuk setiap hari baca meski hanya 1 lembar atau beberapa ayat disertai membaca terjemahannya. Akhirnya menjadi habit buat saya sendiri baik membaca buku maupun Al-Quran.
Sama seperti halnya membaca Al-Quran saya komit untuk setiap hari baca meski hanya 1 lembar atau beberapa ayat disertai membaca terjemahannya. Akhirnya menjadi habit buat saya sendiri baik membaca buku maupun Al-Quran.
3. Manajemen Waktu
Tak hanya dalam bekerja, usaha atau apapun membaca buku pun perlu manajemen waktu yang baik, itu menurut saya pribadi. Kapan dan dimananya itu terserah tetapi sebaiknya pilihlah waktu yang memang benar-benar bisa dimanfaatkan untuk membaca.
Saya sendiri biasanya jika seperti saat ini sedang dinas keluar kota maka akan ada waktu kosong selama perjalanan karenanya saya selalu membawa 1 buku sebagai pengisi kekosongan saya. Jika tidak ada tugas luar kota biasanya weekend saya habiskan baca buku itupun di malam hari selepas meninabobokan anak dan suami xixixi. Perjuangan banget kan y? iya karena saya kerja sampai rumah jadi ibu maka pintar-pintar saya untuk sedikitnya luangkan waktu.
4. Follow Pecinta Buku
Seringkali kita dengar pepatah berkata bertemanlah dengan yang baik maka kita akan termotivasi menjadi baik pula. Pun ini saya terapkan dalam memelihara minat membaca saya. Saya memfollow mereka yang cinta membaca harapannya saya pun termotivasi untuk membaca. Ketika saya melihat target seorang pecinta buku tiap tahunnya ratusan buku yang dilalap habis maka saya pun demikian mengharapkan setiap tahunnya tidak hanya belasan buku tetapi juga meningkat terus hingga ratusan.
Para pecinta buku juga seringkali update dengan buku-buku baru lalu menuliskan review bukunya dalam tulisan apik blognya secara konsisten. Bagi saya cara mereka ampuh untuk merangsang rasa ingin tahu saya akan sebuah buku yang sudah mereka review tentu saja ini membangkitkan gairah saya dalam membaca buku.
5. Mengikuti Kuis Maupun Giveaway
Adakah yang sering memburu buku gratisan seperti saya?saya sangat menyukai memburu buku-buku dari kuis maupun giveaway yang diselenggarakan oleh blogger buku. Sama seperti moment ini rasanya berbeda sekali dalam membacanya karena mendapatkannya juga berlomba-lomba dengan puluhan orang.
Saya sendiri sebenarnya bisa dikatakan mampu *sombong minta diguyur aer kobokan hahaha* namun ternyata memburu buku giveaway itu sangatlah mendorong gairah membaca buku bagi saya. Rasanya tak sabar untuk dapat bukunya lalu saya ikut-ikutan mereview *macam orang pandai saja :))
Alhamdulilah saya lumayan suka dapat buku giveaway ini.
***
Demikian sekelumit kisah saya dalam memelihara minat membaca buku, apabila kita analogikan dengan memelihara pohon mangga, satu kali kita rajin menyiram lalu memberikan pupuk, lain waktu kita lupa dan mengabaikan hingga akhirnya daun-daunnya berguguran, dahan ranting patah, kembang buahpun tak nampak yang ada hanya serangga dan ulat. Pun sama dengan memelihara minat membaca jika kita tidak rajin, tidak konsisten maka minat membaca kita akan tenggelam.
Bukankah buku adalah Jendela Dunia? jika kita tak mampu berkeliling dunia setidaknya kita mampu menghabiskan satu buku yang bercerita tentang Dunia.
Tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha. Yuk kita tularkan semangat membaca dan terus memeliharanya hingga generasi yang akan datang.
Tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha. Yuk kita tularkan semangat membaca dan terus memeliharanya hingga generasi yang akan datang.