Tepatnya tahun 2010, setelah saya memutuskan resign dari tempat kerja sebelumnya akhirnya saya lolos mengikuti serangkaian tes dan interview user yang mengubah status saya menjadi Karyawan.
Sungguh tak terduga dari bayangan karena saya bisa diterima menjadi bagian di tim recruitment & selection salah satu ritel terkemuka di Indonesia dengan icon Lebah unyu tersebut.
Menjadi karyawan baru tentunya ada tradisi yang harus saya lewati disana agar memahami sekali jobdesc sebagai recruitment. Tradisi tersebut adalah training, selain mendapatkan training seputar knowledge mengenai human capital khususnya mengenai Planning and Development.
Ternyata manajemen memutuskan saya dan rekan-rekan dalam batch training tersebut harus mengikuti training tentang Toko setelah pembelajaran Planning and Development selesai. Karena core business kantor saya dahulu ya ada di Toko Minimarket tersebut.
Training pengenalan seputar toko saya ikuti dengan menggunakan atribut pakaian hitam putih lengkap dengan sepatu dan kaos kaki hitam.
Bagi saya menggunakan pakaian hitam putih ke kantor tidak seperti biasa itu adalah tantangan, terlebih memasuki area kantor seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak enak sama security kantor.
Menjadi karyawan baru tentunya ada tradisi yang harus saya lewati disana agar memahami sekali jobdesc sebagai recruitment. Tradisi tersebut adalah training, selain mendapatkan training seputar knowledge mengenai human capital khususnya mengenai Planning and Development.
Ternyata manajemen memutuskan saya dan rekan-rekan dalam batch training tersebut harus mengikuti training tentang Toko setelah pembelajaran Planning and Development selesai. Karena core business kantor saya dahulu ya ada di Toko Minimarket tersebut.
Training pengenalan seputar toko saya ikuti dengan menggunakan atribut pakaian hitam putih lengkap dengan sepatu dan kaos kaki hitam.
Bagi saya menggunakan pakaian hitam putih ke kantor tidak seperti biasa itu adalah tantangan, terlebih memasuki area kantor seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak enak sama security kantor.
Mereka selalu galak bagi mereka yang berpakaian hitam putih dikarenakan mereka yang berpakaian hitam putih adalah para pramuniaga dan kasir.
Pengalaman Training In Class Alfamart
Saya pun kena marah security karena selalu menggunakan sweater (kutandai kau pak hahaha). Namun akhirnya reda pula kemarahan security setelah tahu bahwa saya bukan kasir beneran.
Training in class pengenalan seputar toko sangat membingungkan bagi saya yang bukan passionnya. Saya mengikutinya juga setengah hati terlebih tidak nyaman dengan kerudung yang harus dimasukin, baju hitam putih plus pantofel dan kaos kaki hitam bikin gerah.
Beres training inclass seputar toko dan pengoperasian mesin kasir, saya kira berakhirlah sudah pembelajaran saya sebagai karyawan baru dan bisa mulai menjalankan rutinitas saya sebagai recruiter.
Dugaan saya salah, manajemen mengharuskan saya OJT terlebih dahulu di toko selama 10 hari dengan sistem shift yang tidak boleh shift pagi terus menerus tetapi juga bergantian hingga merasakan shift malam. Rasane mau pingsan denger arahan mentor kami seperti itu bak diajak foto selfie sama si Ganteng Reza Rahardian tapi saya belum mandi dan make up-an *kebayang kan :D
Salah satu penentu kelulusan sebagai karyawan baru ditentukan keberhasilan saya OJT selama di toko. Maka dengan hati gundah gelisah saya memilih toko minimarketnya yang ada di Bekasi dekat dengan rumah tapi ga terlalu keliatan tetangga.
Yes karena saya malu kalau ketauan sama tetangga saya yang tadinya nganggur ko sekarang jadi kasir minimarket. Maklum tetangga suka menyinyir xixixi.
Training in class pengenalan seputar toko sangat membingungkan bagi saya yang bukan passionnya. Saya mengikutinya juga setengah hati terlebih tidak nyaman dengan kerudung yang harus dimasukin, baju hitam putih plus pantofel dan kaos kaki hitam bikin gerah.
Saya bersama beberapa rekan 1 batch pembelajaran P&D |
Beres training inclass seputar toko dan pengoperasian mesin kasir, saya kira berakhirlah sudah pembelajaran saya sebagai karyawan baru dan bisa mulai menjalankan rutinitas saya sebagai recruiter.
Dugaan saya salah, manajemen mengharuskan saya OJT terlebih dahulu di toko selama 10 hari dengan sistem shift yang tidak boleh shift pagi terus menerus tetapi juga bergantian hingga merasakan shift malam. Rasane mau pingsan denger arahan mentor kami seperti itu bak diajak foto selfie sama si Ganteng Reza Rahardian tapi saya belum mandi dan make up-an *kebayang kan :D
Salah satu penentu kelulusan sebagai karyawan baru ditentukan keberhasilan saya OJT selama di toko. Maka dengan hati gundah gelisah saya memilih toko minimarketnya yang ada di Bekasi dekat dengan rumah tapi ga terlalu keliatan tetangga.
Yes karena saya malu kalau ketauan sama tetangga saya yang tadinya nganggur ko sekarang jadi kasir minimarket. Maklum tetangga suka menyinyir xixixi.
Begini Cerita OJT di Alfamart
Hari pertama saya OJT di toko, saya bertemu dengan kepala toko dan memberikan surat penugasannya. Lalu saya langsung disuruh elapin rak-rak toko, "ampun deh baru juga dateng suruh ngelapin produk dan rak" membatin saya kala itu.Namun demi kelulusan maka mau tidak mau saya lakukan. Setelah beres ngelap yang menguras tenaga rasanya saya pengen banget duduk tapi ternyata di meja kasir itu tidak disediakan kursi. Yap silakan dibayangin seharian kerja berdiri karena aturannya memang demikian.
Menjelang siang karena melihat saya yang sudah keletihan kepala toko memberikan kursi agar saya bisa istirahat duduk. Walaupun sebenarnya tidak diperbolehkan namun beruntung karena saya bukan kasir sebenarnya akhirnya lega bisa duduk juga.
Namun sayang belum juga saya duduk tiba-tiba saya dikagetkan dengan kedatangan kasir senior dengan muka garang sambil menendang tong sampah seraya berkata "itu anak baru enak banget duduk-duduk".
Saya langsung bengong melihat sikap kasir senior tersebut sambil melenggang ke ruang belakang sambil dumel. Dan akhirnya sikapnya melunak setelah tahu saya bukan kasir sebenarnya. Takut kali ya ada anak Head Office dikirimin ke toko hahaha.
Hari pertama dilalui dengan kaki pegal-pegal ingin rasanya besok ga kembali ke toko tapi mengingat kembali mengenai kelulusan karyawan maka semangat itu muncul lagi.
Pengalaman Lucu Selama OJT di Alfamart
Di hari ke-3 saya OJT, siang itu toko sangat sepi memang toko rame menjelang sore hingga jam 8 malam. Biasanya yang berjaga di satu shift minimal ada 1 kasir dan 2 pramuniaga. Siang itu 1 pramu sedang istirahat dan 1 pramu lagi sedang stock opname harian keliling rak. Maka sayalah yang berada sendirian di meja kasir. Lalu datanglah konsumen seorang pria di tangan kirinya menggenggam sebuah botol.Pria itu bertanya kepada saya "Mba ada minyak pelumas ga?" sambil berbisik. Saya yang masih newbie mengira pelumas yang dimaksud adalah Oli buat motor.
Lalu saya menjawab "owh oli y pak?" jawab saya polos. Si pria itu berkata "bukan mba yang begini" sambil menyodorkan botol yang ada digenggaman tangan kirinya. Saya hanya bisa mengeryitkan dahi karena belum pernah melihat botol seperti itu. Karena saya tidak tahu maka saya memanggil pramu yang sedang SO tersebut.
"Mas ada yang nyari pelumas beginian, ada ga?" teriak saya. Lalu pramu mendekati si pria itu dan bertanya "pelumas apaan y pak?" pria itu menjawab "itu loh pelumas buat burung saya" setengah berbisik namun cukup terdengar oleh saya.
"Mas ada yang nyari pelumas beginian, ada ga?" teriak saya. Lalu pramu mendekati si pria itu dan bertanya "pelumas apaan y pak?" pria itu menjawab "itu loh pelumas buat burung saya" setengah berbisik namun cukup terdengar oleh saya.
Rekan pramu saya langsung berkata "maaf pak disini ga jualan yang begituan coba ke apotek" jelas rekan pramu. Si pria hanya ber"owh" lalu pergi begitu saja. Dan saya langsung ngakak berdua dengan rekan pramu. Gilani tuh bapak-bapak mana ada minimarket jualan begituan.
Kejadian salah tafsir juga terjadi lagi saat saya sedang berjaga di meja kasir sendirian. Kala itu seorang ibu berkerudung tergopoh-gopoh memasuki toko dan langsung menuju saya. "Mba fiesta dimana?" tanya ibu tersebut.
Kejadian salah tafsir juga terjadi lagi saat saya sedang berjaga di meja kasir sendirian. Kala itu seorang ibu berkerudung tergopoh-gopoh memasuki toko dan langsung menuju saya. "Mba fiesta dimana?" tanya ibu tersebut.
Lagi-lagi saya yang newbie dan polos ini menyangka Fiesta itu adalah produk chicken nugget itu. "Owh disini belum ada bu kalau chicken nugget" saya mencoba menerangkan. Muka si ibu memerah seperti mau makan saya atau karena malu.
Tak jauh dari meja kasir ada rekan kasir lain yang mungkin mendengarkan percakapan saya dari awal langsung mendatangi saya dan menunjuk barang yang ibu itu minta.
Tak jauh dari meja kasir ada rekan kasir lain yang mungkin mendengarkan percakapan saya dari awal langsung mendatangi saya dan menunjuk barang yang ibu itu minta.
Si ibu langsung mengambil dan membayar lalu pergi tanpa berkata apa-apa lagi. Saya baru tahu ternyata Fiesta yang dimaksud adalah alat kontrasepsi. Saya ngakak bersama rekan kasir kala itu.
10 hari OJT di toko memberikan banyak pengalaman berharga untuk saya. Kebersamaan bersama tim, menumbuhkan rasa tanggung jawab, merasakan sekali capek, merasakan komplain konsumen, merasakan pulang malam, merasakan bagaimana mengelap rak, menghitung uang jangan sampai minus.
Meski menguras banyak tenaga tetapi saya merasakan jerih payah teman-teman di toko. Selama di toko teman-teman kasir dan pramu banyak yang mencurahkan kesulitan, kesedihan mereka yang tentunya tidak akan saya tahu jika saya tidak pernah terjun langsung ke toko. Yang pada akhirnya saya angkat topi untuk mereka semua.
10 hari OJT di toko memberikan banyak pengalaman berharga untuk saya. Kebersamaan bersama tim, menumbuhkan rasa tanggung jawab, merasakan sekali capek, merasakan komplain konsumen, merasakan pulang malam, merasakan bagaimana mengelap rak, menghitung uang jangan sampai minus.
Meski menguras banyak tenaga tetapi saya merasakan jerih payah teman-teman di toko. Selama di toko teman-teman kasir dan pramu banyak yang mencurahkan kesulitan, kesedihan mereka yang tentunya tidak akan saya tahu jika saya tidak pernah terjun langsung ke toko. Yang pada akhirnya saya angkat topi untuk mereka semua.
Sesi pemotretan acting sebagai kasir |
Berkesannya OJT di Alfamart
Beban kerja mereka sungguhlah berat, mereka diamanahkan barang-barang yang ada di toko dan juga uang hasil penjualan. Bahkan nyawa mereka menjadi taruhan.
Mereka yang berada di depan saat harus berhadapan dengan konsumen menyebalkan, mereka yang harus kena marah ketika ditanyakan kemana uang kembalian untuk donasi, mereka yang merelakan gajinya terpotong jika ada konsumen jahat mengutil dan mencuri barang di toko, mereka yang mengikhlaskan senyumannya meski hati sedang galau demi pencitraan perusahaan.
Dan saya belum tentu sanggup seperti mereka. Jika beredar kasir tak jujur kita tidak boleh mengeneralisir bahwa semuanya tidak jujur masih ada mereka yang niat bekerja dengan memegang teguh integritas.
Saya sangat menghargai mereka yang ada di toko, saya banyak belajar dari mereka semua. Tak jarang mereka yang memutuskan bergabung menjadi kasir maupun pramu adalah mereka yang berasal dari keluarga ekonomi bawah, tak jarang mereka menangis haru jika pernah interview dengan saya.
Kisah sedih dan menyenangkan bersama mereka selama di toko menjadi pengalaman dan moment yang tak terlupakan bagi saya. Hingga kini saya masih menjalin hubungan dengan mereka walaupun hanya di facebook pasalnya hp saya hilang yang menyimpan pin bb mereka.
Seperti yang pernah saya singgung apapun pekerjaannya tetap disyukuri dan jangan pernah minder dengan pekerjaan yang kita miliki. Dan saya bersyukur bisa OJT di toko yang banyak memberikan pelajaran hidup untuk saya. Berkat bantuan teman-teman toko saya berhasil lulus menjadi karyawan baru.