I'm writing about...

Dae-Ho's Delivery Mengingatkan Kita Untuk Berani Jujur

Buku dengan judul Dae-Ho's Delivery ini saya dapatin karena menang giveaway-nya mba cantik berprofesi Penyiar di RRI Bintuhan *dadah-dadah ke Mba Intan*. Saya ga nyangka aza dari sekian banyak yang ikutan GA buku ini ternyata saya yang kepilih. Padahal sama sekali saya ga contact batin ke mba Intan apalagi mengintimidasi lewat twitter biar blio ambil ketas yang bertuliskan nama saya. Mungkin saya sudah berjodoh untuk saling mengenal dengan blio *apasih* :p.

Awal liat judulnya siy kok saya jadi males bacanya sampe akhirnya buku ini terhalang oleh beberapa buku yang baru saya beli untuk di baca. Maapkeun buku :(. Setelah beberapa buku yang dibeli saya lahap dengan kecepatan 100kata/menit *agak ngawur* akhirnya Dae-Ho's Delivery sudah ada di pangkuan saya.

Buka bab pertama, "OMG saya paling ga suka kalau nama tokohnya susah kayak gini apalagi berbau Korea *punten kepada semua emak-emak pecinta drakor maupun segala bentuk berbau Korea, saya agak alergi entah kenapa saya ga suka sama drakor atau K-Pop dan kawan-kawan, padahal emak yang lain begitu cocokologi sama yang namanya produk Korea*. Oke abaikan saja bagian ini takut di demo emak pecinta Korea.

Usaha kali pertama baca buku ini gagal setelah baca istilah maupun nama tokoh di awal yang sulit bikin pening kepala hehehe. Istilah seperti Eomma, Harabeoji, Ahjumma deelel bikin lidah keseleo :p. Akhirnya usaha kedua saya berhasil buat membaca dengan sukses buku ini meskipun di awal cuman bisa bolak-balik bukunya untuk saya cari daya tarik agar saya bertahan dengan buku ini. Hingga akhirnya saya memutuskan membaca profil penulisnya sekilas. Tersebutlah nama Pretty Angelia W. langsung saya cek twitternya dan buat saya tersepona sama penulisnya. *rempong kan padahal tinggal baca doang* :p

Ini kapan ceritanya?prolognya kelamaan hahaha. Oke saya akan mulai, Cerita buku ini mengisahkan Dae-Ho yang memilih kabur dari rumahnya kemudian memilih untuk tinggal sendiri. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mencari pekerjaan di dapatlah pekerjaan sebagai tukang antar surat. Namun tidak seperti tukang antar surat biasanya di dalam buku ini justru luar biasa karena Dae-Ho selain harus mengantarkan surat kepada si penerimanya langsung, ia bertanggungjawab untuk memastikan penerima membaca surat bawaanya sehingga jobdesc ia bertambah yakni membacakan surat yang diantarnya. Hal ini merupakan aturan dari Boss-nya Hyun-Ki.


Aturan sedemikian rupa dibuat menjadikan tantangan untuk Dae-Ho agar mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Dalam buku ini terdapat beberapa cerita yang dikemas sedemikian rupa sehingga minat baca saya buat buku ini semakin meningkat, antusias saya semakin menjadi. Cerita pengantaran surat di mulai kepada anak tk yang dikirimi surat cinta dan Dae-Ho malah kena marah gurunya, cerita Dae-ho antar surat yang isinya minta dikembalikan ATM dan dapat guyuran dari si penerima surat, cerita Dae-ho mengantarkan surat untuk seorang adik dari kakaknya mendapat tiket liburan.

Untuk 3 tugas pertama saya rasa itu masih cerita pada umumnya dan standarlah, tetapi begitu masuk cerita selanjutnya dimana tugas selanjutnya mengantarkan surat kepada penderita Alzheimer pada saat baca bagian ini mulai ada rasa getaran yang mungkin bisa dikatakan saya mulai jatuh hati dengan buku ini ecieeee....

Dari berbagai cerita dalam pengantaran surat, saya paling suka yang bagian cerita mengantarkan surat untuk sahabat. Kejujuran dalam mengakui kesalahan fatal yang menyebabkan impian sang sahabat terbenam itu merupakan hal tersulit bagi seseorang yang mungkin sudah kebal rasa penyesalan. Hanya karena cemburu mengakibatkan pengorbanan terhadap masa depan sahabatnya sendiri. Dan yang salutnya penulis memberikan ending yang keren untuk part ini yakni memaafkan sahabatnya.

Saya terkesima dengan cerita-cerita yang dituliskan setiap part-nya "gila ini penulis kepikiran banget bisa punya ide untuk setiap part-nya bikin campur aduk emosi". Pantas saja buku ini menjadi pemenang utama PSA3 Grasindo kategori dewasa. Konflik dalam bukunya variasi, tidak monoton dan selalu ada ending untuk setiap konflik yang ditampilkan dalam ceritanya. Dan ending terakhir bukunya juga tidak terduga.

Dari Buku ini saya mengambil pesan penting yang dapat dijadikan pembelajaran bahwasanya setiap permasalahan tentunya perlu dibicarakan. Komunikasi adalah hal yang penting sehingga kita bisa memahami apa yang orang lain ingin sampaikan begitupun sebaliknya. Kita tidak mampu menginterpretasikan lewat bahasa kalbu apalagi bahasa tubuh karena itu utarakan setiap pernyataan yang ingin kita sampaikan. Perkara akan mendapat respon positif atau negatif yang penting kita sudah jujur. Bagi saya diam tidak akan menjadi solusi, tak baik pula menghindar dari masalah. Masalah yang ada perlu penyelesaian. Lari maraton aza udah cukup melelahkan apalagi lari dari masalah. Dalam buku ini ada quote keren yang mewakili kesimpulan saya tersebut.
“Kau tahu mengapa banyak orang yang tidak menyelesaikan masalahnya? Karena mereka lari dari kenyataan. Kenyataan memang menyakitkan untuk diketahui, Dae – Ho. Namun kenyataannya membuat kita lebih manusiawi dan peduli pada diri sendiri, lalu kau pun jadi peduli dengan orang lain.” (Hal. 210)

Bersyukur banget dapat buku ini, alur yang maju mundur syantikk membuat rasa buku ini bertambah sedap. Gimana penasaran sama buku ini?silahkan ke toko bukunya dan selamat membaca :)

Penulis : Pretty Angelia
Penerbit : Grasindo
Halaman : 226 Halaman
Cetakan : Pertama
Tahun : 2015
ISBN : 978-602-375-164-8