Revolusi teknologi saat ini tak hanya membuat jarak jauh bisa mendekat tetapi juga kemudahan dalam mengakses semua berita di belahan bumi manapun hingga kemajuan alat komunikasi salah satunya adalah handphone.
Dulu saya sangat kesulitan untuk menghubungi keluarga hingga mengharuskan saya merogoh kocek untuk telepon interlokal di wartel. Sampai akhirnya munculah telepon genggam alias HP yang memudahkan saya berkomunikasi.
Dulu saya sangat kesulitan untuk menghubungi keluarga hingga mengharuskan saya merogoh kocek untuk telepon interlokal di wartel. Sampai akhirnya munculah telepon genggam alias HP yang memudahkan saya berkomunikasi.
Fungsi HP tak lagi sebagai sarana komunikasi namun mulai bergeser ke sarana untuk mengabadikan setiap moment penting alias foto jepret sana jepret sini. Tidak ada satu moment yang tidak luput dari jepretan si HP ini. Selain bisa tersimpan dalam memori HP juga bisa di cetak. Sangat memudahkan sekali dalam mengabadikan moment penting.
Saya ingat masih kecil dulu untuk foto saja harus menanti sang fotografer keliling, saya kecil tinggal di Cijantung Jakarta. Y
ang paling di ingat adalah ketika usia 4 tahun, saya sudah menanti sejak sore sudah berdandan ala Melisa penyanyi cilik yang kala itu hits banjet namun sang fotografer keliling baru tiba setelah Isya kebayang uda kucel dan tatanan rambut sudah tak mirip Melisa.
Meskipun demikian saya tetap antusias ingin foto, kala itu fotografernya mungkin sudah kelelahan karena terlalu malam sampai rumah saya jadi ketika mengarahkan gaya sudah cukup bete karena disuruh senyum saya malah mingkem *wkwkwk*.
ang paling di ingat adalah ketika usia 4 tahun, saya sudah menanti sejak sore sudah berdandan ala Melisa penyanyi cilik yang kala itu hits banjet namun sang fotografer keliling baru tiba setelah Isya kebayang uda kucel dan tatanan rambut sudah tak mirip Melisa.
Meskipun demikian saya tetap antusias ingin foto, kala itu fotografernya mungkin sudah kelelahan karena terlalu malam sampai rumah saya jadi ketika mengarahkan gaya sudah cukup bete karena disuruh senyum saya malah mingkem *wkwkwk*.
Ini dia foto unyu saya, foto aslinya entah kemana karena beberapa kali pindah rumah. Itu fotonya saya dapat dari saudara sepupu yang diam-diam masih menyimpan foto kecil saya.
Andai saja kamera HP sudah muncul zaman saya kecil mungkin gaya saya tidak akan mingkem begitu hahaha.
Masih banyak moment yang saya lewatkan tanpa diabadikan dalam kamera, sempat punya kamera Kodak namun rusak akhirnya pas SMP ada study tour ke Yogyakarta saya mesti nebeng sama temen dan itupun dijatah fotonya. Saya hanya bisa mensiasati untuk nebeng ke teman biar saya eksis *dari kecil uda narsis :D*. Beginilah penampakan hasil jepretan kamera tebengan temen.
Alhamdulilah saat ini saya diberikan HP yang ada kameranya, bagi saya hp dan kamera menjadikan kebutuhan utama terutama mengabadikan semua fase pertumbuhan anak saya. Tujuannya adalah ketika besar nanti anak saya mampu mengenang kembali seperti apa fase perkembangannya tiap usia.
Praktis dengan menggunakan HP.
anak saya baru lahir |
usia 6 bulan kali pertama MPASI |
usia 8 bulan belajar berdiri dan berjalan |
belajar sepeda usia 13 |
saat tertarik membaca usia 15 bulan |
sudah mulai bergaya usia 2y10m |
Demikian cerita saya mengenai HP dan Kamera.