Sebelumnya saya pernah posting tentang alasan untuk membuat surat pengunduran diri & ketika resign menjadi solusi. Resign menjadi solusi terakhir dari permasalahan yang kita hadapi di kantor. Beberapa diantaranya memilih "Sikap" bahwa mengundurkan diri adalah jalan terbaik untuknya meskipun ia belum mendapatkan pekerjaan yang baru.
Sebagai HRD tentu fenomena menyikapi karyawan yang memilih resign dengan berbagai alasan sangat menyedihkan. Pasalnya kami mesti mencari pengganti yang sesuai dan itu bukan hal mudah (curhat hahaha). Hanya saja saya tidak mampu untuk memaksakan kehendak agar mereka tetap bergabung. Kenyamanan tentu dirasakan oleh masing-masing individu dengan kadar yang berbeda satu sama lain.
Syukur-syukur si karyawan resign sudah mendapatkan pekerjaan yang baru sebelum resign tapi banyak pula yang sangat berani mengambil keputusan resign padahal belum memiliki pekerjaan yang baru. Kategori yang seperti ini yang menurut saya cukup mengambil resiko.
Menyandang status baru sebagai "pengangguran" tentu dirasakan berat oleh sebagian orang. Tak heran ada yang mencibir dan menyinyir. Sebagai mahluk sosial yang masih memiliki hati hehehe tak penting rasanya untuk mencibir kehidupan orang lain. Kita ga pernah tahu apa yang terjadi sebenarnya sehingga mereka resign dan menjadi pengangguran. Justru sebagai mahluk Tuhan paling seksi rekan, sahabat, tetangga, teman yang baik kita bantu share info loker, kita kuatkan mental mereka untuk bangkit dan semangat mencari potensi dan pekerjaan.
Saya pernah menyandang "pengacara" (pengangguran banyak acara) memang beban yang dipikul lebih berat dari sekedar gelar "Jones" yang nempel. Ada saja yang nyinyir loh kok diem aza di rumah?bukannya uda sarjana? tanya seseorang tetangga yang menjengkelkan hahaha. Saudara pun sama, ih ko nganggur siy?terus mau ngapain? dan bla..bla..bla..segudang pertanyaan memojokkan.
Mencari pekerjaan memang susah-susah gampang, sekalinya dapat gaji tak sesuai, gaji sesuai lokasi kerja mesti sebrangi samudra, kerjaan enak bossnya ngeselin, bossnya baik rekan kerjanya nyebelin dan berbagai macam alasan yang bisa saja dibuat-buat. hahaha. Hal ini mungkin alasan dari mereka yang saat ini menganggur.
Ketika menjadi pengangguran tentunya kebiasaannya akan berubah, perubahan ini janganlah membuat kita menjadi malas. Malas dalam segala hal, karena tidak ada beban tanggungjawab masuk kantor maka tidur bebas dan sering begadang akhirnya siklus hidup (ceilah hahaha) berantakan. Bangun menjadi siang, malas untuk produktif lagi. Jangan sampai hal ini terjadi karena jika sudah membentuk kebiasaan akan sulit lagi untuk mengatasi kemalasan tersebut.
Meski pengangguran dalam arti bukan berstatus karyawan, saya masih bisa melakukan hal-hal yang tentunya mengasah kemampuan saya. Saat menganggur di zaman gadis belia dulu, saya mengisi hari-hari dengan mengikuti kursus komputer, mengasuh ponakan, searching loker di internet, mengikuti berbagai tes meski belum jodoh walau bolak balik keluar masuk satu kantor ke kantor lain, dan ada satu yang tak pernah saya tinggalkan membaca buku tetap saya lakukan.
Saya membiasakan tetap bangun pagi, menjalankan aktifitas layaknya saya kerja meskipun bedanya saya menjalani di rumah. Berbagai kegiatan yang saya lakukan tentunya membuat saya tidak kaget lagi ketika akhirnya saya diterima di perusahaan.
Yang masih jadi pengangguran tetaplah produktif, jeli melihat peluang siapa tahu dari tangan dingin kita akan lahir lapangan pekerjaan. Jangan pernah menyerah, siapa tahu justru dengan menganggur membuat kita termotivasi untuk berinovasi. Saya sendiri tak berbakat menjadi kreatif karena itulah dari sekian alasan saya memilih jadi Working Momy hahaha.
Beberapa Hal Yang Perlu Dilakukan Jika Ada Yang Menjadi Pengangguran
Apabila ada rekan, tetangga, kerabat, anak atau siapapun orang terdekat yang menganggur, apa yang mesti kita lakukan :
1. Berlapang dadalah
Lapang dada menerima kehadiran mereka (lah emang mahluk kasat mata hahaha). Kebiasaan di kita orang yang menganggur selalu dipandang sebelah mata maka dari itu berdamailah dengan mereka.
2. Berhenti Bertanya
Jangan terus ditekan dengan pertanyaan kapan kerja?uda ngelamar lagi belum?hal ini malah membuat mereka stress yang bisa berujung kejahatan. Pernah lihat kan berita kemalingan dan pelakunya adalah pengangguran kelas berat.3. Berikan Semangat
Terus semangati mereka karena mereka butuh dukungan bukan cibiran. Mental mereka sedang down bukan saatnya dijatuhi cibiran.
4. Berikan informasi
Bantu berikan info seputar loker atau jobfair, kita juga aktif membantu mencari loker siapa tahu sesuai dengan harapan mereka.
5. Bantu Doa
Dan yang terakhir jangan lupa mendoakan yang terbaik untuk mereka. Kalau kita ga bisa kasih info minimal kita bantu doakanlah jangan sampai kalian bully.
***
Akhir kata Pengangguran bukanlah akhir segalanya tetap jalanin hidup ini dengan usaha dan doa.
Tetap Semangat jika menjadi pengangguran ^^
sumber : berita.suaramerdeka.com |