I'm writing about...

Perlukah Anger Management?

Minggu kemarin saya telah melakukan feedback kepada salah seorang manager di kantor. Feedback yang diberikan sebagai hasil Assessment Center yang telah ia lakukan. Sebelumnya pernah saya singgung mengenai feedback AC disini. Yang menarik dalam kasus feedback kali ini adalah beliau curhat panjang x lebar x luas hahaha. Sebagai HRD yang baik hati dan selalu mendengarkan hahaha akhirnya saya menelaah kisah sedihnya dalam bekerja. 

Sebutlah Kamboja yang menduduki posisi manager di salah satu divisi yang kaitannya sama tung ngitung uang. Kesan pertama melihatnya memang ybs terlihat "judes" mungkin kurang vitamin senyum kalau dipoles dengan sedikit vitamin senyuman saya yakin takkan ada orang yang melabelkan "judes" padanya.

Setelah memberi masukan perihal kekurangannya dalam kompetensi, akhirnya ia mulai terbuka dan bercerita bahwa dirinya termasuk individu yang jika tidak menyukai orang lain maka ia akan berwajah masam dan keluar tanduknya. Hasil akhirnya ia menarik diri dan tak akan pernah tertarik untuk bergabung dengan rekan-rekan yang telah ia labelkan nyebelin versi dirinya.



Saya mencoba menggali terus memberikan option terkait permasalahannya, hingga akhirnya menemukan titik bahwasanya menurut saya, Kamboja masih kurang dalam pengendalian diri untuk regulasi emosinya. Pasalnya ini tidak terjadi pada satu event saja tetapi continue dan konsisten muncul setiap apapun yang tidak selaras dengan pemikirannya maka ia langsung berubah mood dan sikapnya. Hingga ia sempat terlibat cekcok dengan kepala bagian divisi lain. *tepokjidat*

Dalam sesi curhatan ini, ia akhirnya menginginkan perubahan dengan meminta saya untuk memberikan satu training. Dan anger management menjadi pilihannya. Anger Management sendiri merupakan suatu cara/tindakan untuk mengatur perasaan, nafsu amarah dengan cara yang tepat dan positif sehingga dapat diterima oleh lingkungannya dan dapat mencegah sesuatu yang buruk terjadi yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain.

Lingkungan kerja menuntut kita untuk bekerja bersama tidak hanya dengan rekan kerja satu divisi namun dengan rekan kerja lintas fungsi. Anger management membantu kita untuk bisa menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja sehingga target dari perusahaan bisa terpenuhi.


Melalui Anger Management kita bisa memposisikan sesuai dengan peran yang ada di kantor sesuai porsinya. Lebih menyenangkan bukan bekerja dengan hati gembira dan tulus dibandingkan bekerja dengan dumel sendirian, ngeluh sepanjang hari. Jadi menurut saya Anger Management perlu kita lakukan tidak hanya di kantor tapi dimanapun kita berada.


berkenalan dengan anger management, perlukah anger management, kelola emosi bagi sumbu pendek
sumber :google