Kecurangan Dalam Mengerjakan Tes Kepribadian? Yes Or No? Ada yang pernah tes kepribadian? itu loh yang soalnya kalau kata recruiternya pas intruksi silahkan dipilih mana yang sesuai dengan pribadi masing-masing dan menekankan bahwa jawabannya tidak ada yang salah.
Tentu bagi yang pernah wara wiri melamar kerja bakalan tahu dan pernah mengikuti tes kepribadian. Meskipun saya sebagai lulusan psikologi kalau ngelamar kerja ya tetep di tes dulu, psikotes dulu walau sudah tahu ini tes untuk apa hahaha.
Tentu bagi yang pernah wara wiri melamar kerja bakalan tahu dan pernah mengikuti tes kepribadian. Meskipun saya sebagai lulusan psikologi kalau ngelamar kerja ya tetep di tes dulu, psikotes dulu walau sudah tahu ini tes untuk apa hahaha.
Kali ini saya mau bahas mengenai kecurangan dalam mengerjakan tes kepribadian. Loh kok emang bisa y curang?.UN aza bisa bocor apalagi tes kepribadian kayak gini *halah.
Kalau dalam dunia kerja justru kebalikannya sama UN pas UN mungkin bisa contek-contekan sama teman (pengalaman pribadi hahaha) nah kalau ngelamar kerja emang bisa nyontek? apalagi kalau recruiternya kayak saya yang lirik kanan kiri, tengok depan-belakang langsung saya coret tidak bisa melanjutkan proses selanjutnya. (kejam nian wkwkwk)
Kalau dalam dunia kerja justru kebalikannya sama UN pas UN mungkin bisa contek-contekan sama teman (pengalaman pribadi hahaha) nah kalau ngelamar kerja emang bisa nyontek? apalagi kalau recruiternya kayak saya yang lirik kanan kiri, tengok depan-belakang langsung saya coret tidak bisa melanjutkan proses selanjutnya. (kejam nian wkwkwk)
Dibilang galak ya gapapa, pasalnya budaya perusahaan selalu menjunjung tinggi yang namanya INTEGRITAS kalau pas tes aza uda ga jujur gimana nanti? ceilah idealis banget sayah kala itu. Tapi memang itu prinsip yang selalu saya jalani dalam melakukan proses recruitment pasalnya saya sebagai tim recruitment merupakan pintu gerbang seseorang masuk ke perusahaan.
Kalau sampe terjadi hal yang tidak diinginkan jangan tanya siapa yang akan disalahkan sudah jelas 5 bahkan 10 jari akan menunjuk ke tim recruitment *elap keringet*.
Kalau sampe terjadi hal yang tidak diinginkan jangan tanya siapa yang akan disalahkan sudah jelas 5 bahkan 10 jari akan menunjuk ke tim recruitment *elap keringet*.
Back to topik, nah ternyata kalau pas lagi ngelamar yang dicurangin bukan tes kemampuan tapi justru tes kepribadian yang notabene tidak ada jawaban salah. Mengapa demikian? kita tanya galileo (kalau angkatan dulu pasti tau slogan ini hahaha).
Jujur Dalam Mengerjakan Psikotes
Karena pertanyaannya mudah ditebak seperti mengarahkan sesuatu ini bagi yang mengamati sih karena waktunya juga kan tidak terbatas diharuskan diselesaikan maka lebih banyak yang mikir terlalu dalam. Yang pada akhirnya"tidak sesuai dengan gambaran diri tetapi sesuai dengan gambaran pekerjaan"
Maksudnya gimana? yah misalnya nih melamar untuk posisi yang berhubungan dengan banyak orang maka dibutuhkan seseorang yang dapat bekerja fleksibel dan dibawah tekanan. Lalu pilihan dalam tes kepribadiannya :
a. Saya dikenal sebagai seorang yang hangat, pendukung dan perhatian kepada orang lain
b. Saya merasa dapat mengatur semua aktifitas kehidupan saya
Maka jawaban yang dipilih adalah yang A. merespon sesuai dengan pekerjaan yang dibutuhkan.
Hal sepele namun berdampak kedepannya. Tips dari saya "Lebih baik jujur akan keadaan kita sendiri jangan memaksakan sesuatu yang bukan diri kita sendiri Be Your Self. Kita bisa berbohong kepada perusahaan sekalipun namun tetap dampaknya akan terasa untuk kita sendiri nanti.
Misalnya setelah diterima ternyata di lapangan begitu sulit beradaptasi padahal berdasarkan tes kita termasuk tipe yang fleksibel. Hayoh kedodoran kan, suasana kerja yang ga nyaman ya kita sendiri yang ciptain jadi saya ga heran kalau tiba-tiba resign dengan alasan ga cocok dengan kerjaan. Kena batunya sendiri hehehe.
Misalnya setelah diterima ternyata di lapangan begitu sulit beradaptasi padahal berdasarkan tes kita termasuk tipe yang fleksibel. Hayoh kedodoran kan, suasana kerja yang ga nyaman ya kita sendiri yang ciptain jadi saya ga heran kalau tiba-tiba resign dengan alasan ga cocok dengan kerjaan. Kena batunya sendiri hehehe.
Pengalaman lain ketika saya selesai mengikuti workshop untuk alat tes yang mendeteksi kejujuran ketika saya terapkan di kantor sebelumnya alamak ga valid wkwkwk. Padahal menurut trainernya tes ini sangat manjur di lakukan di Barat untuk deteksi kebohongan.
Sayang seribu sayang entah mengapa pas saya berikan di kantor sebelumnya ga valid. Mungkin karena tidak ada yang mau jujur, kita lebih takut akan penilaian orang lain.
Sayang seribu sayang entah mengapa pas saya berikan di kantor sebelumnya ga valid. Mungkin karena tidak ada yang mau jujur, kita lebih takut akan penilaian orang lain.
Jadi teringat bukunya Mochtar Lubis "Manusia Indonesia" yang menyebutkan ciri manusia Indonesia pertama Munafik. Memiliki penampilan beda, didepan dan belakang.
Katanya ini disebabkan lamanya penindasan sehingga tidak mampu mengungkapkan yang sebenarnya. Mungkin karena kita selalu mengedepankan rasa ga enakan. Ga enakan untuk menegur, ga enakan untuk menolak sehingga lain dihati lain di mulut. Mungkin bener ya katanya kejahatan ada disini karena orang baik lebih banyak diam. *mulai ngawur* xixixi
Katanya ini disebabkan lamanya penindasan sehingga tidak mampu mengungkapkan yang sebenarnya. Mungkin karena kita selalu mengedepankan rasa ga enakan. Ga enakan untuk menegur, ga enakan untuk menolak sehingga lain dihati lain di mulut. Mungkin bener ya katanya kejahatan ada disini karena orang baik lebih banyak diam. *mulai ngawur* xixixi
Akhirul tulisan ini, suka atau tidak suka dengan tes kepribadiannya mangga diisi sesuai dengan kondisi kita yang sebenarnya. Say NO to Curang karena masa depan ditentukan kita sendiri, kebahagian dan kesedihan kita sendiri yang nentuin. Jangan sampe menyesal dikemudian hari karena kesalahan dalam mengisi tes kepribadian.
Semoga bermanfaat yah!
Semoga bermanfaat yah!