Dear Anakku, tulisan kali ini terinspirasi dari rekan bunda yang berada di Cabang Ujung Sumatera menceritakan rekan kerjanya yang resign. Sore itu sebut saja Mba Delima (asli ujung Sumatera namun lemah lembut seperti putri Jawa) menelepon bunda. Awal pembicaraan ia menanyakan seputar alat tes recruitment bagaimana cara menskoring-nya maklumlah sebelum ditinggal rekannya sebut saja Mba Jambu ia tak terbiasa dengan proses recruitment karena ia juga bukan berasal dari psikologi, sungguh malang nian kondisinya xixixi.
Menjelaskan secara detail mengenai cara skoring alat tes tentu bukan hal mudah terlebih hanya via phone (ga sempat teleconference karena urgent) akhirnya dimengerti juga oleh Mba Delima, dilanjutkan dengan sesi curhat (berasa kayak Mamah Dedeh, curhat dunk Mah hahaha) ia bercerita bagaimana ia harus jadi single fighter di Cabang sana setelah rekannya Mba Jambu pergi serta pengganti Mba Jambu yang silih berganti tiada yang betah kesian...kesian, Mba Delima menjelaskan padahal ia dan Mba Jambu selalu berdua dan saat ini Mba Jambu sudah diterima bekerja yang notabene adalah keinginan semua orang PNS di ibukota. Merasa iri-lah Mba Delima ini ditambah katanya Mba Jambu suka kirimin foto menu maksi-nya yang mewah plus cerita Mba Jambu jika sekarang kerjanya santai bisa browsing sepuas hati, bisa nonton Tv ga kayak di Cabang yang banyak kerjaannya mmm sudah dipastikan bertambah sirik-lah Mba Delima dengan apa yang didapat Mba Jambu apalagi disebutkan pula gajinya Mba Jambu yang besar membuat Mba Delima bertambah sesak napas dan menyampaikan kata sakti kepada bunda saya jadi pengen resign kayak dia enak banget y. Saat itu bunda hanya bilang itu semua sudah rezekinya Mba Jambu berhubung Pak Boss ada disebelah maka kata sakti itu yang bisa sampein wkwk pengen si bilang coba tanyain Mba Jambu kapan pembukaan lagi wkwkwk *dilempar mouse sama pak bos.
Fenomena yang dialami oleh mba Delima ini bunda kategorikan dengan paribasa Ketika Rumput Tetangga Lebih Hijau pasalnya mba Delima melihat pekerjaan lebih enak yang didapatkan mba jambu.
Ketika kita selalu merasa melihat orang lain mendapatkan kebahagian yang lebih dari yang kita miliki lalu apa yang mesti kita lakukan/a. Iri hati, dengki ataukah b. senang dengan kebahagiaan yang mereka dapatkan/. Jawabannya ada dalam diri kita masing-masing ga perlu call the fren or 50:50 untuk dapetin jawaban itu (hahaha berasa kuis ya). Pilihan bunda tentu yang B (not faking good yo haha iki jawabannya prom my bottom of my heart loh).
Kita ga pernah tahu kan apa yang udah orang lain lakukan untuk mendapatkan kebahagiaannya itu, kita ga pernah tahu perjuangan dan pengorbanannya hingga ia memperoleh kebaikan yang lebih dari kita. So mangga intropeksi dalam diri kita sendiri apakah usaha yang kita lakukan untuk menanam rumput dihalaman kita sendiri sudah sesuai aturan/sudah sering disiram/sudah di rawat dengan baikkah. Jangan-jangan rumput kita selalu kering karena kita terlena dengan terus melihat rumput-rumput yang hijau dihalaman orang lain. Kalau uda begini bawaanya sensi, silaturahmi gengsi, yang ada gigit besi saking sibuknya lihat orang lain yang sukses (betul...betul..betul).
Ketika kita selalu merasa melihat orang lain mendapatkan kebahagian yang lebih dari yang kita miliki lalu apa yang mesti kita lakukan/a. Iri hati, dengki ataukah b. senang dengan kebahagiaan yang mereka dapatkan/. Jawabannya ada dalam diri kita masing-masing ga perlu call the fren or 50:50 untuk dapetin jawaban itu (hahaha berasa kuis ya). Pilihan bunda tentu yang B (not faking good yo haha iki jawabannya prom my bottom of my heart loh).
Kita ga pernah tahu kan apa yang udah orang lain lakukan untuk mendapatkan kebahagiaannya itu, kita ga pernah tahu perjuangan dan pengorbanannya hingga ia memperoleh kebaikan yang lebih dari kita. So mangga intropeksi dalam diri kita sendiri apakah usaha yang kita lakukan untuk menanam rumput dihalaman kita sendiri sudah sesuai aturan/sudah sering disiram/sudah di rawat dengan baikkah. Jangan-jangan rumput kita selalu kering karena kita terlena dengan terus melihat rumput-rumput yang hijau dihalaman orang lain. Kalau uda begini bawaanya sensi, silaturahmi gengsi, yang ada gigit besi saking sibuknya lihat orang lain yang sukses (betul...betul..betul).
Balik ke kasus Mba Jambu yang sukses menjadi pegawai idaman, kalau pengen kayak dia, apakah kita uda optimal ni usahanya biar lulus tesnya/belajar aza kagak ngarepin wangsit doank si sama aza boong. Kan kita ga tau usahanya Mba Jambu biar lolos tes mungkin aza pulang gawe truz urus anak n suaminya dia sempetin belajar mpe ngelotok, mungkin aza ibadahnya Mba Jambu bener-bener khusyuk sampe diijabah doanya, mungkin aza Mba Jambu pemurah selalu bersedekah maka kita semua ga tau kan cara-caranya mba Jambu dalam merawat rumputnya sehingga terlihat lebih hijau dan tinggi dibandingkan punya kita.
Katanya pengen dilancarin rezekinya tapi solat 5 waktu aza masih diujung waktu pengabisan, katanya pengen banyak yang ngasih tapi sedekah 10000 perak aza nyeselnya sampe ga bisa tidur hahahaha. Jika kita belum mampu merawat rumput dihalaman sendiri jangan selalu melihat rumput tetangga yang lebih hijau. Tips dari bunda adalah selalu bersyukur dengan yang kita miliki, ga perlu banding-bandingin dan merasa lebih baik tapi mengapa oh mengapa dewi fortuna tidak berpihak pada kita. Semua porsi rezeki sudah diatur sedemikian rupa sehingga itu uda paling baek buat kita. (baca lagi : apapun pekerjaannya tetap bersyukur)
Kalau ada lagi yang bilang eh si X enak y sekarang udah jadi Manager, kita ga tau kan usaha dan pengorbanan si X sampe jadi Manager, si X yang mesti mutasi tiap 2 tahun sekali, si X yang selalu pisah sama keluarga kecilnya, si X yang mesti dapet tekanan sana sini sampe akhirnya ia dapet buah dari pohon yang ia tanam sendiri.
Pun sama kalau ada yang bilang 'Va sekarang enak uda punya rumah' lah mereka ga tau kan perjuangan sampe ke titik ini, mereka ga tau kita yang sempat ngontrak dulu di kawasan PaKu sampe mesti berbagi dengan kecoa dan tikus got hahaha, mereka ga tau kami nyicil dulu beli batu, bikin pondasi, sampe akhirnya jadi ni rumah, mereka ga tau lagi kami cuman punya uang pas ada orang minjem dan ga dibalikin rasanya itu pengen nangis, mereka ga tau kita kemalingan motor, hp, dompet dulu, mereka ga tau kalau dulu kita tidur beralas tikar dan pernah tidur disertai tetesan ujan (red: bocor) yang mereka lihat hanya penampakannya sekarang mungkin ada yang salah dengan penglihatan mereka kali y barangkali ada beleknya atau jangan-jangan minusnya parah xixixi.
Pun sama kalau ada yang bilang 'Va sekarang enak uda punya rumah' lah mereka ga tau kan perjuangan sampe ke titik ini, mereka ga tau kita yang sempat ngontrak dulu di kawasan PaKu sampe mesti berbagi dengan kecoa dan tikus got hahaha, mereka ga tau kami nyicil dulu beli batu, bikin pondasi, sampe akhirnya jadi ni rumah, mereka ga tau lagi kami cuman punya uang pas ada orang minjem dan ga dibalikin rasanya itu pengen nangis, mereka ga tau kita kemalingan motor, hp, dompet dulu, mereka ga tau kalau dulu kita tidur beralas tikar dan pernah tidur disertai tetesan ujan (red: bocor) yang mereka lihat hanya penampakannya sekarang mungkin ada yang salah dengan penglihatan mereka kali y barangkali ada beleknya atau jangan-jangan minusnya parah xixixi.
Bunda juga pernah sampaikan kepadamu (cerita menjelang tidur) misal : orang lain punya sepeda rodanya 4 sedang kau hanya punya roda 3 maka itulah porsi rezeki yang Alloh titipkan ke ayah dan bunda sehingga membeli yang roda 3 kan tentunya melihat juga kemampuanmu dalam mengayuh sepedanya wong yang roda 3 saja belum bisa ngeboseh bejimana yang roda 4 atau roda 2 hahaha. Intinya adalah kau mensyukuri apa yang sudah dimiliki, belum tentu juga kau pantas untuk memiliki yang orang lain miliki (halah belibet gini hahaha).
Demikian sekilas info yang dapat bunda sampaikan tentang ini, semoga bermanfaat y ^^.