Dear Anakku, kali ini bunda ceritakan pengalaman menjadi guru privat untuk anak TK dan SD. Sebelumnya pernah bunda singgung teman bunda bernama Kiki, ia teman satu angkatan di kampus.
Awal mula menjadi guru privat, kami mesti mendaftar dengan harga cukup mahal untuk kisaran
mahasiswa seperti kami yaitu 500ribu karena kami akan mendapat pelatihan
dalam mengajar dan dibekali media pengajarannya beserta ditentukan anak
didik yang akan privat bersama kami. Untuk honornya sendiri sebenarnya sangat kecil bahkan tidak menutupi biaya pendaftarannya karena setelah mendapat 2 anak didik bunda memutuskan mundur ditambah memasuki semester ke-3 ada praktikum yang mesti dijalankan dan merupakan mata kuliah wajib sehingga menyita waktu dan tak lagi bisa mengajar disore hari.
Anak didik pertama bunda adalah Salsa, anak perempuan cantik yang tinggal di daerah Buah Batu. Bayangkan usaha bunda untuk sampai kerumahnya dari Cimahi ke Buah Batu sungguh jauh sekali. Kali pertama datang bunda agak nervous, karena inilah pengalaman pertama dan terjun langsung setelah pembekalan dari lembaga Andini (lembaga yang menaungi bunda menjadi guru privat). Bertemu dengan ibunya Salsa, bercerita sedikit sambil memperkenalkan jika bunda adalah mahasiswa fakultas psikologi baru semester 1 menjelang semester ke-2. Setelah berbincang sebentar dengan ibunya mulailah bunda mengajarkan Salsa, mengenali huruf, menuli, membaca namun tantangannya adalah Salsa yang masih berusia 4 tahun masih belum terlalu suka untuk belajar maka bunda mengikuti kemauannya untuk bermain dengan mainannya. Bunda yang masih terbilang pemula sehingga belum mampu mengarahkan Salsa untuk belajar, setiap sesi hanya 1 jam namun effort bunda untuk datang kerumahnya lebih dari 1 jam hehehe...pada akhirnya ibunya memutuskan untuk tidak memperpanjang privatnya Salsa, dihari terakhir mengajar Salsa memberikan mainan penghapusnya "ini untuk ibu yah disimpen yah" lucu sekali mungkin saat ini dia sudah besar.
Anak didik yang kedua adalah Farrel, anak laki-laki kelas 1 SD, badannya gemuk dan hobi makan. Rumah Farrel tidak jauh dari kost-an bunda sehingga bunda pun semangat sekali untuk mengajarnya. Kali pertama datang bertemu dengan ibunya dan ibunya meminta bantuan agar Farrel bisa membaca dengan baik. Belajar dengan Farrel dilakukan diruang atas agar tidak terganggu. Namun sayangnya atensi Farrel selalu teralihkan apalagi jika Asisten rumah tangganya membawakan makanan maka berhentilah belajar. Ia berkata "Bu makan dulu yah nanti aza bacanya" selesai makanannya habis tidaklah belajar malah sibuk main. Lagi-lagi karena tidak ada perubahan yang signifikan bunda diberhentikan.
Pengalaman yang menarik bukan anakkku?mungkin dulu bunda belum terlalu tahu bagaimana membuat suasana menjadi menarik dalam belajar, ataupun mengarahkan mereka agar fokus belajar, namun semuanya pengalaman itu membuat bunda belajar dan berfikir mencari uang sendiri itu tidaklah mudah. Sayangnya bunda tak melanjutkan kembali menjadi guru privat sehingga berhenti begitu saja.
Apapun nanti kegiatan positif yang ingin kau lakukan insyaAllah bunda dukung. semangat selalu anakku. ^^
Anak didik pertama bunda adalah Salsa, anak perempuan cantik yang tinggal di daerah Buah Batu. Bayangkan usaha bunda untuk sampai kerumahnya dari Cimahi ke Buah Batu sungguh jauh sekali. Kali pertama datang bunda agak nervous, karena inilah pengalaman pertama dan terjun langsung setelah pembekalan dari lembaga Andini (lembaga yang menaungi bunda menjadi guru privat). Bertemu dengan ibunya Salsa, bercerita sedikit sambil memperkenalkan jika bunda adalah mahasiswa fakultas psikologi baru semester 1 menjelang semester ke-2. Setelah berbincang sebentar dengan ibunya mulailah bunda mengajarkan Salsa, mengenali huruf, menuli, membaca namun tantangannya adalah Salsa yang masih berusia 4 tahun masih belum terlalu suka untuk belajar maka bunda mengikuti kemauannya untuk bermain dengan mainannya. Bunda yang masih terbilang pemula sehingga belum mampu mengarahkan Salsa untuk belajar, setiap sesi hanya 1 jam namun effort bunda untuk datang kerumahnya lebih dari 1 jam hehehe...pada akhirnya ibunya memutuskan untuk tidak memperpanjang privatnya Salsa, dihari terakhir mengajar Salsa memberikan mainan penghapusnya "ini untuk ibu yah disimpen yah" lucu sekali mungkin saat ini dia sudah besar.
Anak didik yang kedua adalah Farrel, anak laki-laki kelas 1 SD, badannya gemuk dan hobi makan. Rumah Farrel tidak jauh dari kost-an bunda sehingga bunda pun semangat sekali untuk mengajarnya. Kali pertama datang bertemu dengan ibunya dan ibunya meminta bantuan agar Farrel bisa membaca dengan baik. Belajar dengan Farrel dilakukan diruang atas agar tidak terganggu. Namun sayangnya atensi Farrel selalu teralihkan apalagi jika Asisten rumah tangganya membawakan makanan maka berhentilah belajar. Ia berkata "Bu makan dulu yah nanti aza bacanya" selesai makanannya habis tidaklah belajar malah sibuk main. Lagi-lagi karena tidak ada perubahan yang signifikan bunda diberhentikan.
Pengalaman yang menarik bukan anakkku?mungkin dulu bunda belum terlalu tahu bagaimana membuat suasana menjadi menarik dalam belajar, ataupun mengarahkan mereka agar fokus belajar, namun semuanya pengalaman itu membuat bunda belajar dan berfikir mencari uang sendiri itu tidaklah mudah. Sayangnya bunda tak melanjutkan kembali menjadi guru privat sehingga berhenti begitu saja.
Apapun nanti kegiatan positif yang ingin kau lakukan insyaAllah bunda dukung. semangat selalu anakku. ^^