Dear Anakku, kali ini akan bunda ceritakan mengenai prestasi belajar yang bunda alami. Riwayat pendidikan, diawali TK di Miftahul Jannah Cijantung Jakarta tahun 1991 tepatnya usia 4 tahun bunda sudah sekolah di TK masuk kelas B dengan jumlah murid yang lebih sedikit dan Bu Guru Cantik namanya Bu Mimin yang begitu sabar dalam mengajar. Bunda TK sudah pandai berhitung bunda selalu paling pertama keluar bermain setelah menyelesaikan soal-soal hitungan. Meskipun suka bolos karena suka dijemput Enin Aan untuk berkunjung ke rumah Enin Neni di Manggarai namun hasilnya bunda mendapat izin untuk melanjutkan di Sekolah Dasar bahkan bunda sendiri pun yang bosan karena hanya bertepuk tangan di TK. Maka dari itu Enin Aan mendaftarkan di SDN Pasar Rebo satu sekolah dengan Momy Vie, kala itu Momy sudah kelas 4 dan bunda kelas 1.
Kali pertama masuk ternyata bunda ingin ditemani Enin karena teman 1 kelas begitu banyak berbeda dengan di TK ditambah dengan walikelas Bu Yuni yang super galak menambah ketakutan bunda untuk masuk kelas. Pernah suatu hari bunda menangis didepan kelas dan dibiarkan hahaha untunglah tidak ingat sapapun teman kelas kecuali teman satu bangku namanya Ani kalau tidak salah anak pemilik restoran padang dan bunda sangat senang jika diajak Ani kerumahnya karena itulah kesempatan untuk makan masakan padang yang enak dan mahal kala itu. Namun sayang Enin tak pernah izinkan pulang sekolah langsung main. Kelas 1 prestasi bunda biasa saja hanya masuk rangking ke-6 karena memang jarang belajar dan tidak pernah mendengarkan jika guru menerangkan. Memasuki kelas 2, bunda mesti pindah ke Bekasi mengikuti Kakek yang pindah dinas, bertemulah bunda dengan sobat kecil bunda bernama Dita Tri Utami kebetulan kami juga naik jemputan, satu meja, rumah pun tak terlalu jauh, kelas 2 masalah rapot pun biasa saja hanya masuk 10 besar. Pengalaman lucu dikelas 2 adalah ketika PR menggambar buah-buahan dan bukan bunda yang buat tapi Enin Aan yang buat karena hasilnya bagus bunda diberikan nilai 8 tetapi kala itu Bu Iin (walikelas kelas 2) bertanya "Herva ini gambarnya siapa yang buat?, bunda Jawab : oh Mamah bu bagus y bu? lalu Bu Iin tidak marah ke Bunda tetapi hanya bilang : Ini nilai 8-nya untuk mamah y tolong disampaikan y" hahaha kalau diingat sekarang itu adalah pesan halus agar bunda tidak lagi dibuatkan oleh Enin. Masuk kelas 3 masih ditemani oleh Dita dan prestasi yang juga tidak terlalu baik. Oiya sejak kelas 2 SD Bunda sudah sekolah ngaji, jadi jika masuk siang sekolahnya maka paginya bunda pergi mengaji dan sebaliknya jika pagi sekolah maka siang harus mengaji. Meskipun masih kelas 3 SD kala itu bunda sudah masuk kelas anak-anak yang sudah membaca Al-Quran, tetapi justru membuat bunda menjadi minder karena semuanya sudah besar-besar sementara bunda masih kecil. Di Sekolah sendiri bunda tidak terlalu aktif, namun ketika kelas 2 SD di tempat ngaji saat itu ada kegiatan lomba mewarnai di Senayan dan bunda juara ke-3 untuk seluruh anak meskipun diluar garis ada penonton yang berteriak memberikan support dan memandu agar mewarnainya jangan keluar garis adalah Enin Aan sang penonton itu.
Naik kelas 4, ternyata Kakek mesti pindah lagi dinasnya dan mengharuskan bunda pindah juga sekolah meninggalkan sobat kecil. Masuklah bunda di SDN 1 Majalengka, pindah ke Kampung Alm.Uyut Ijoh. Awal masuk bunda tidak mau bersekolah maklumlah memori akan teman-teman Bekasi masih melekat. Seiring berjalannya waktu kebetulan wali kelas 4 adalah Alm. Uyut Iah maka bunda mulai tertarik untuk sekolah dan punya teman dekat. Sama seperti di Bekasi, Enin Aan mendaftarkan sekolah ngaji, melanjutkan ngaji yang di Bekasi. Setiap Sore bunda mesti datang untuk mengasah kemampuan mengaji bunda. Pernah dizaman itu sedang booming telenovela "Maria Cinta Yang Hilang" dan bunda pernah pura-pura tidur agar bunda tidak sekolah ngaji sayang usahanya itu tidak berjalan mulus karena Enin Aan marah hehehe. Mulai dikelas 4 bunda mendapatkan rangking 3 prestasi cukup baik sebagai pendatang baru di kelas. Pun sama di tempat ngaji mendapat rangking 6 kalau tidak salah. Memasuki kelas 5 bunda mulai aktif kegiatan sekolah akan bunda ceritakan di sesi lain, memasuki kelas 5 rangking bunda naik dari 3 menjadi rangking 2. Lulus dengan NEM tertingi kedua dikelas memutuskan bunda untuk memasuki SMPN 3 Majalengka lagi-lagi sekolah bekas Momy Vie.
Halo SMPN 3, terdaftar disana dan masuk ke Kelas 1A mendapatkan teman sebangku namanya Ummi. Mulai SMP bunda sudah mulai mengerti beban belajar, tak heran ketika ujian tiba maka bunda pasti menangis karena ketakutan ga bisa jawab soal, biasanya kalau sedang ujian Enin Aan akan berpuasa (next ada sesi khusus bunda ceritakan beliau). Itulah yang buat bunda tenang. Kali pertama di kelas 1 SMP ternyata bunda meraih rangking 1, melongolah bunda padahal tak begitu yakin karena masih banyak teman-teman yang pintar. Bahkan di caturwulan ke-3 bunda meraih juara umum ke-3 karena hasil rapot dari seluruh kelas 1 paling besar. Adalah Enin dan Kakek yang begitu bangga bahkan bunda gratis SPP karena beasiswa murid berprestasi. Namun sayang dikelas 3 harus meraih rangking 2.
Halo SMUN 1 Majalengka, SMU favorit di kota Majalengka bangga sekali bisa terdaftar disana, mulailah bunda tidak fokus belajar lebih asyik bermain dengan teman-teman hingga meraih rangking 8 saja. Di Kelas 1 SMU ini bunda punya teman dekat yang kami namakan B4 (akan bunda ceritakan disesi lain). Meskipun hanya rangking 10 besar ketika naik kelas 2 ternyata bunda masuk kelas unggulan yang isinya adalah siswa-siswa pintar semua, berpisah dari rekan-rekan b4 membuat bunda ga konsen. Dan pada masa itu pula Enin pindah ke Bekasi mengikuti Kakek maka tinggallah bunda sama Uyut. Namun hanya bertahan 6 bulan saja dikelas 2 semester 2 bunda memutuskan untuk ikut enin. Maka pindahlah bunda ke SMUN 2 Bekasi, masuk di kelas paling buncit 2-9 dan merasa minder karena mesti adaptasi dengan teman-teman kota hehhe. prestasi bunda pun menurun. Namun di kelas 3 kebetulan bunda masuk kelas 3 IPA 7 disana bunda temukan teman baik namanya Rachma dan Fika . Prestasi pun mulai naik lagi bunda masuk peringkat ke-4. Meskipun inilah masa-masa dimana bunda mengerjakan ulangan maupun PR selalu menyontek ahahha (jangan ditiru y nak). Lulus SMA, bunda ga masuk Fak. Kedokteran, Tante Rachma meneruskan di FK Univ. Veteran Jakarta, Tante Fika meneruskan di Teknik Informatika Univ. Gunadarma Jakarta dan bunda?karena gagal UMPTN, gagal masuk FK, akhirnya pasrah mengikuti keinginan Enin dan Momy Vie masuk UNJANI di Cimahi, fakultas Psikologi pun menjadi pilihan momy vie.
Halo Psikologi UNJANI 2004, inilah saat-saat tersulit untuk bunda jauh dari keluarga mesti kost sendirian, jauh dari sahabat-sahabat membuat bunda diawal kuliah suka sakit-sakitan. Belajar sewajarnya namun diakhir semester 1 ketika keluar hasil IP ternyata bunda meraih IP 3.8 nyaris sempurna padahal bunda tidak pernah konsen ditambah dengan minder karena materi hehehe. Entah kenapa ternyata bunda konsisten mendapatkan IP tertinggi hingga meraih Lulusan Terbaik Dari Fakultas Psikologi dengan IPK 3.66 dan mendapat selempang ketika wisuda. Beasiswa tentunya dapat dan terutama semua gelar ini dipersembahkan untuk Almh. Enin Aan atas doa-doa yang selalu ia panjatkan.
Hari ini, bunda telah bekerja meskipun sudah 3x berganti perusahaan namun inilah yang bunda bisa persembahkan untuk Almh. Bekerja menjadi pilihan bunda, Anakku tidak ada keinginan untuk menyampingkanmu tetapi keberuntungan bunda saat ini karena harapan dari Enin. Anakku bunda tidak minta kau menjadi seperti bunda tetapi bunda berharap kau selalu menjadi anak baik dan bisa mengambil pengalaman yang bunda alami. Kamu pasti bisa..