Dear Anakku, kaulah anugerah yang paling indah yang Allah titipkan untuk ayah dan bunda. Teringat perjuangan bunda untuk membantumu melihat dunia ini nak, kala itu tahun 2013 tepatnya bulan agustus dan dalam bulan puasa pula. Memasuki kehamilan tua bunda memutuskan untuk tetap berpuasa sayangnya hanya 10 hari saja yang dapat bunda selesaikan sisanya menurut dokter BB-mu (berat badan) turun sementara Hari Perkiraan Lahir semakin mendekat hanya hitungan 2 minggu. Bersyukurlah agama kita memberikan keringanan untuk ibu hamil tidak berpuasa namun bisa menggantinya dilain waktu atau fidyah.
H-2 lebaran bunda mulai kontraksi, perut begitu sakit akhirnya setelah ayah dan emak buka, kami memutuskan untuk pergi kerumah sakit, sampai di RS. masih pembukaan 1 dan bunda disarankan untuk kembali pulang. Pulanglah kami dengan menggunakan taksi dan meminta kontak supir taksi itu jikalau nanti bunda mengalami kontraksi hebat. Menjelang pukul 01.00 wib tanggal 07 Agustus 2013 bunda mengalami kontraksi selama 10 detik sekali (kebetulan bunda mengukur menggunakan stopwatch HP) membangunkan ayah yang terlelap namun ayah bilang "sudah tidur bun" karena bunda sudah tidak bisa tidur tepatnya pukul 02.30 wib dini hari berangkatlah kami ke RS bersama ayah dan emak. Masuk ruangan bersalin ternyata masih tetap pembukaan 1. Bunda mulai cemas sementara ibu -ibu yang berada dibilik-bilik sebelah kiri dengan cepat melahirkan. Hanya berdoa dan terus dilantunkan ayat-ayat suci Al-quran oleh ayah disamping bergantian dengan emak yang menjaga. sudah menjelang pagi pembukaan pun masih belum ningkat masih di angka 1. Bunda disarankan untuk jalan-jalan agar memudahkan pembukaan, sayangnya bukan menambah pembukaan yang ada bunda mengalami pendarahan. Namun masih dalam batas wajar menurut bidan dan suster yang mendampingi. Hingga kakek datang ke RS, pembukaan masih bertahan diangka 1 akhirnya bidan menyerahkan kepada dokter yang biasa memeriksa kehamilan. Diputuskan untuk diinduksi siang itu, rasanya Masya Allah sakitnya nak, bunda bahkan tak bisa tidur dan tidak mampu makan, bunda hanya bisa duduk dengan tangan yang diinfus diisi cairan untuk merangsang pembukaan jalan lahir. Bunda hanya bisa mengaji dan pasrah sampe akhirnya menjelang magrib barulah pembukaan mulai naik ke pembukaan 2. Alhamdulilah meski waktunya lam sekali. tetap bunda berusaha menahan sakit didampingi oleh ayah, emak, kakek bergantian. 1 botol infus belum juga merangsang pembukaan hingga ke-10 bunda sudah kecil hati sekali dan sudah lemah menahan sakit tepatnya pukul 12.00 wib tanggal 08 agustus 2013 datanglah dokter Irna namanya, bunda sampaikan ke beliau jika bunda sudah tak tahan lagi ingin rasanya di Operasi Caesar tetapi dokter dan suster meyakinkan kalau bunda pasti bisa untuk normal karena semuanya sehat. Diputuskanlah untuk istirahat selama 1 jam, infusan ditarik dari lengan bunda dan bunda akhirnya terlelap tidur.
Pukul 01.00 wib dini hari, bunda dibangunkan untuk dimasukan kembali cairan induksinya. Bunda sudah pasrah hanya bisa meremas tangan ayah. Teringat akan keinginan bunda, jika melahirkan ingin ditemani enin padahal enin sudah tidak ada. lalu dengan lirih bunda berkata "maaf mamah, tidak perlu kau datang menemani lihatlah dari Sana, ade kuat pasti tanpa mamah". Bunda masih ingat ketika pukul 03.00 wib ternyata pembukaan sudah 5 Alhamdulilah semua menyiapkan peralatan kelahiranmu diperkirakan pukul 04.30 wib. sayangnya tidak seperti dugaan sudah lewat pukul 05.00wib belum juga lengkap pembukaan 10. Takbir sudah berkumandang sejak magrib, semua orang sedang mempersiapkan hari lebaran namun bunda mempersiapkan kelahiranmu.
Pukul 08.30 wib, botol infus sudah habis namun pembukaannya masih pembukaan 9. Sempat bunda menyampaikan ke dokter, "dokter Irna sekarang saja" namun jawaban dokter bilang " belum herva harus 10 mau robek kamu?" akhirnya ditambahkan 1 labu lagi untuk merangsang pembukaan lengkap. Sebelumnya dokter bilang jika 2 labu induksinya belum lengkap namanya gagal induksi dan terpaksa mesti lakukan operasi SC. "Ayo 1 labu lagi karena sudah 9" dokter Irna masih mendukung untuk persalinan secara normal. Masuk pukul 09.00 wib setelah dicek oleh bidan ternyata pembukaan lengkap. Intruksi Dokter kala itu " herva jika kamu mau ngeden segera bilang" tak berselang dokter bilang itu bunda mules dan hendak mengeden.
Kali pertama mengeden bunda berteriak sekuat tenaga namun dokter Irna berkata tidak boleh teriak herva kamu lihat saya, jika saya bilang mengeden kamu sekuat tenaga dorong. kaki kanan dipegang oleh ayah yang mendampingi dan kaki kiri dipegangi oleh suster, dari atas kepala ada dokter anak yang membantu mendorongmu keluar.
Alhamdulilah 09.17 wib begitu cepat bukan kau keluar dengan tangisan kencang, ayah sampe terbengong-bengong hingga dokter Irna berkata "ayo adzani jangan bengong liatin" hahaha...
Tanggal 08 Agustus 2013/ 1 Syawal kau melihat dunia, dan pertama kalinya kita berpelukan saat IMD (inisiasi menyusui dini).
2 tahun 4 bulan sekarang usiamu nak, teringat di satu pagi rutinitas sebelum bekerja bunda buatkan sarapan dan menyuapimu. Pagi itu kita duduk dianak tangga sambil melihat ke halaman belakang yang dipenuhi pohon pisang dan dari kejauhan terlihat bukit-bukit. Tiba-tiba kau bilang "bunda, akuh sayang bunda sambil meluk dan mencium pipi bunda" terharu sekali rasanya dan bahagia bunda balas pelukanmu "bunda juga sayang neng" kecupan sayang mendarat di dahimu.
I Love You Neng