Kali ini saya akan ceritakan mengenai seminar yang telah saya ikuti mengenai "Menuju Revolusi Mental Sehat".
Seminar ini diselenggarakan memperingati ulang tahun HIMPSI kalau tidak salah. Jika membaca judul seminarnya dirasakan begitu berat bukan?
Karena judulnya yang menarik maka saya pun tertarik untuk mengikutinya selain hanya membayar HTM Rp 25.000 saja, pembicaranya adalah Pak Hendy, deosen sekaligus pembicara dalam beberapa workshop yang saya ikuti.
Seminar ini banyak dihadiri oleh mahasiswa baik mahasiswa S1 maupun mahasiswa Profesi Psikologi. Acara dimulai dengan pembahasan dari Pak Hendy, mengenai pengertian Sehat Mental menurut WHO, bahwasanya sehat mental yang saya ingat ya karena agak lupa juga hehehe...
Indikasinya selain sehat fisik, sehat jasmani, mengetahui potensi diri juga bermanfaat bagi komunitasnya. kita sering mengenal istilah "Men Sana In Corpore Sano" yang berarti dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat namun biasa saya suka plesetkan istilah tersebut menjadi Gw Kesana Lu Kesono (jamannya galau gundah..).
Seminar Revolusi Mental Sehat
Kemudian menyinggung sedikit sehat mentalnya karyawan dikantor jika masih belum optimal kerjanya sudah dipastikan karyawan tersebut kurang piknik dan masih belum sehat secara mental (semoga saya ga termasuk y hehe).
Pada sesi tanya jawab, saya sempat bertanya kepada Pak Hendy seperti ini "Saya pernah membaca mengenai artikel terapi gelombang otak yang dapat mempengaruhi mood seseorang, apakah memang dengan cara tersebut kita bisa berada atau selalu ada dalam kondisi sehat mental"?
Pak Hendy menjawab "pertanyaannya menarik sekali namun saya tidak dapat memastikan karena bukan ahlinya kemudian beliau meminta rekannya yang juga hadir dalam seminar tersebut seorang dokter dan memberikan penjelasan namun saya lupa detail jawaban dari dokter tersebut.
Ada pembahasan pula yang menarik mengenai revolusi media, saat ini kita marak menggunakan sosial media, banyak pula yang men-share informasi tetapi justru menimbulkan pro dan kontra.
Ada pembahasan pula yang menarik mengenai revolusi media, saat ini kita marak menggunakan sosial media, banyak pula yang men-share informasi tetapi justru menimbulkan pro dan kontra.
Hingga tak heran pertemanan menjadi rusak hanya karena sebuah persepsi berbeda melalui komen yang ditampilkan. Yang seperti itu lebih banyak menggunakan lobus frontal, tips dari Pak Hendy jika akan mengomentari sesuatu tunggu sebentar tidak perlu reaktif kita biarkan bagian otak kita yakni limbik untuk memproses.
Mental yang sehat tidak akan merusak hubungan yang sudah terjalin hanya karena hal yang tidak terlalu penting untuk ditindaklanjuti. Saya sudah meminta materinya mengenai seminar ini, sayang respon panitia penyelenggara kurang sigap untuk menindaklanjutinya hingga saat ini belum juga saya dapatkan.
Mental yang sehat tidak akan merusak hubungan yang sudah terjalin hanya karena hal yang tidak terlalu penting untuk ditindaklanjuti. Saya sudah meminta materinya mengenai seminar ini, sayang respon panitia penyelenggara kurang sigap untuk menindaklanjutinya hingga saat ini belum juga saya dapatkan.
Pengalaman Belajar Teknik Laijin Paida
Setelah materi ini selesai disampaikan kemudian lanjut mengenai "Lajin Paida" yang disampaikan oleh Kang Kamal kalau tidak salah.
Lajin paida ini merupakan self healing dengan cara menampar bagian tubuh yang sakit sampai biru yang menurut kang Kamal ini berarti tubuh mengeluarkan racun (Lajin) kemudian setelah melakukan Lajin dilakukan Paida seperti gambar dibawah ini :
Hal baru yang saya dapatkan mengenai teknik penyembuhan tersebut. Kang Kamal sendiri mengakui ia melakukan teknik tersebut dan mendapatkan efek untuk tubuhnya diantaranya ia menjadi lebih kuat, berat badan pun turun serta ia bisa kuat tidak makan 3 hari bahkan tidak mandi berhari-hari karena melakukan teknik ini.
Hal baru yang saya dapatkan mengenai teknik penyembuhan tersebut. Kang Kamal sendiri mengakui ia melakukan teknik tersebut dan mendapatkan efek untuk tubuhnya diantaranya ia menjadi lebih kuat, berat badan pun turun serta ia bisa kuat tidak makan 3 hari bahkan tidak mandi berhari-hari karena melakukan teknik ini.
Saya pun bertanya : apakah memerlukan sugesti dalam melakukan teknik tersebut? Kang Kamal menjawab : ini adalah bentuk usaha semua penyembuhannya kembali kepada Allah.
Mau mencoba? tubuh sehat jiwa kuat, tubuh sehat pikiran positif semakin bahagia dan bersyukur ^^
***
Demikian temans, yang bisa saya sampaikan..seminar dan latihan yang menarik yang bisa saya dapatkan. Semoga bisa bermanfaat yah!