Cimahi, 05 Agustus 2015
Anakku, sebenarnya pengendalian diri ada dalam diri kita masing-masing. seringkali kita tidak menemukan ketidaksesuaian yang akhirnya emosi kita memuncak. Tapi disitulah akhirnya kita akan memutuskan untuk marah meluapkan emosi atau meredam dan bersabar.
'Bunda bukanlah ibu yang sempurna anakku, maafkan bunda yang terkadang khilaf membentakmu untuk hal sepele yang bunda tidak mengerti akan kemauanmu. Anakku sayang betapa menyesalnya bunda jika berlaku seperti itu. Bundapun belajar darimu, bagaimana kau masih akan ttp mencium dan memeluk bunda meskipun amarah bunda sudah terlanjur keluar membuatmu takut dan menjerit'
Suatu hari nanti, kita akan saling mengerti keadaan itu, maafkan bunda karena level sabar bunda masih hanya ada dalam genggaman. terimakasih putri kecil bunda yang cantik yang selalu belajar memaafkan dan arti maaf yang sesungguhnya..
Kantor, disela istirahat bunda tuliskan ini sebagai reminder untuk bunda BERSABAR karena Allah.
Kecup sayang Bunda untukmu..